CHAPTER 11 - HOME ALONE?

641 76 23
                                    

"HOME ALONE?"

°•°•°•°•°•°

Sepasang mata milik Chigiri tetus mematung pada layar ponselnya. Ia belum menggulir banyaknya pesan yang masuk, hanya terus berdiam melihat baris notifikasi yang memampangkan bahwa Rin keluar dari grup chat itu tanpa mengatakan apa alasannya. Perasaan mendorong Chigiri untuk segera menghubungi kawannya itu, bertanya apa yang terjadi hingga pergi tanpa pamit. Namun pikiran Chigiri menahan dirinya agar tak dulu menganggu Rin.

"Sorry, Ra... Gue beneran kalap ngadepin Rin semalam..." Tulis Isagi dalam laman percakapan tersebut. Disitu Chigiri menyimpulkan kalau terjadi pertengkaran di antara Isagi dan Rin.

"Jujur, gue begitu karena khawatir sama Chigiri. Gamau sampe dia kenapa-napa." Tulis Isagi lagi.

Memang sebelumnya Isagi terkunci di dalam salah satu ruangan yang ada di kediaman Chigiri. Mungkin ada sesuatu disana yang berpotensi mendatangkan bahaya bagi Chigiri. Alasan itu cukup kuat bagi Isagi untuk melupakan kekhawatirannya pada Chigiri.

"Gue paham, Sa... Tapi kalo dipikir lagi, kayaknya kita yang terlalu tempramen sama tingkahnya Rin." Bachira kemudian bergabung, membalas pesan di grup yang kini hanya berisikan tiga orang. Menurut Chigiri, Bachira pastinya ikut merasa bersalah. Apalagi, sebelumnya Bachira sempat menaruh rasa curiga kalau Rin adalah pelaku pembunuhan seorang siswa bernama Kira Ryunosuke.

"Sedih ngeliat kita pecah begini...🥲" Tulis Bachira lagi, sambil beberapa kali memampangkan emoji dan stiker yang mengekspresikan rasa sedihnya.

"Ayo, kita harus minta maaf sama Rin." Ditengah perdebatan Rin dan Isagi, Chigiri memilih untuk mengajukan hal tersebut. Ia pikir Bachira juga pasti setuju dengannya.

"Rin bakal besar kepala kalau apa-apa dimenangin terus!" Bantah Isagi yang tak setuju. Ego Rin tak semestinya tetus menerus dimaklumi. Ada kalanya Rin harus paham kalau dirinya harus meminta maaf jika melakukan kesalahan.

"Sa... Tenang aja, gue gapapa disini." Chigiri berusaha meyakinkan Isagi. Tetap pindah rumah memanglah usul dari Rin, tapi sekalipun Chigiri tak mengikuti usul itu, orangtuanya akan tetap menyeret Chigiri untuk pindah.

"Bukan gapapa, tapi emang belom kejadian aja!" Ketus Isagi.

"Sa... Ko gitu...?" Sepertinya Bachira mulai kehabisan kata untuk merespon Isagi.

"Gue yang paling sering kesurupan..."

"Biarpun gitu, gue udah terbiasa dan sedikit banyak gue tau gimana caranya buat lepas dan nolong diri gue sendiri."

"Tapi Chigiri? Sekalipun gapernah ngalamin itu."

"Apa ada jaminan Chigiri bakal baik-baik aja kalo sampe itu terjadi dan kita gak ada di sampingnya?" Isagi kemudian mengirimkan pesan beruntun, meluapkan gejolak hatinya yang penuh akan rasa gundah.

Selesai pesan itu dikirim, baik Bachira maupun Chigiri masih mematung dan belum mengetik satu katapun.

"Udahlah..."

"Gue capek..."

"Maaf karena kebanyakan ngoceh." Pada Akhirnya Isagi mengakhiri perdebatan itu. Mungkin pikirnya, ia sudah mengutarakan apa yang harus ia katakan pada kedua temannya yang tersisa.

Ponsel Chigiri kemudian terhempas ke atas ranjang. Sembari menekuk lutut, Chigiri terus memikirkan ungkapan kekhawatiran Isagi terhadap dirinya. Chigiri sadar kalau teman-temannya begitu mencintai dirinya, sampai mereka seringkali berdebat akan hal yang berhubungan dengan Chigiri.

Angel's like you - Blue lock X Haikyuu [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang