Bertemu

2.3K 138 9
                                    

Beberapa hari yang lalu.

Tok...

Tok..

Tok...

"Masuk"

"Ada apa reba?"

"Directur ada undangn pameran dari perusahaan K"

"Perusahaan K, bukankah itu milik Kris?"

"Benar directur"

"Kapan jadwalnya"

"Sekitar 10 hari dari sekarang"

"Aku ingin datang coba kau atur jadwal aku. Tapi jika jadwal aku penuh, maka tidak perlu di paksakan"

"Baik directur"

"Kalau begitu kembali lah"

"Baik directur, permisi"

Beberapa hari kemudian.

"Sean, kau baru pulang nak?"

"Papa."

"Iya bu. Hai son. Bagaimana sekolahmu hari ini"

"Seperti biasa tidak ada yang special"

"Benarkah?"

"Hmmmm" sembari mengangguk

Kemudian sean mengusak rambut putra nya.

"Oh, sedang ada tamu"

"Sean kemarilah." sang ibu

"Ada apa bu"

"Sini lihat, Yubin dan Fanxing serta anak mereka datang berkunjung"

"Yubin? Aahh aku ingat"

Yubin san fanxing yang sudah senang dengan kata-kata sean langsung merubah ekspresi mereka saat sean melanjutkan perkataannya.

"Yubin directur yang mengurus perusahaan di shanghai bukan?"

"Hah?"

"Apa aku salah ingat? Maafkan aku"

"Tidak. Kau benar. Bagaimana kabar mu?"

"Cukup baik"

"Apa kau bahagia?"

"Tentu saja. Siapa yang tak bahagia memiliki anak yang pintar, orang tua yang baik dan saudara yang selalu ada"

"Baguslah. Jika dengan begini kau bisa kembali mendapatkan senyuman mu itu."

Sean sebenarnya bingung apa yang di maksudnya namun ia tak mau ambil pusing dengan itu.

"Ini?"

"Aahh aku sampai lupa, kenalkan dia suami ku Fanxing dan ini putra ku A-yuan"

"Benarkah? Wah ternyat kau seperti ku dapat mengandung juga. Berapa umurnya"

"Hanya berbeda 4-5 bulan dengan Shengyang" Yubin

"Hmmm hai. Sean"

"Fanxing. Lama tak jumpa ge"

"Eh. Apa kita dekat sebelumnya?"

Fanxing yang menatap sean kini matanya berkaca-kaca begitu juga Yubin, namun mereka tetap mencoba mengendalikan emosi mereka.

"Nak, mereka sahabat-sahabat mu sejak kau di bangku menengah dulu"

"Wah benar kah? Maafkan aku. Pasti perkataan ku tadi membuat kalian sakit hati. " ucap Sean

"Tidak. Kau tidak salah. Kami justru malah bahagia dapat melihat senyuman manis mu lagi. Terus lah berbahagia kawan"

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang