•2(senyuman bunda)

318 31 8
                                    

"Kau anggap aku ini perempuan?" Tanya orang ini dengan biasa

"Ehh, yeah.."

"Terserah kau.."

"Kasur mu yang itu, dan meja mu itu juga, lemari mu itu, kamar mandi nya di sana, rak buku mu di sana"laki laki ini menjelaskan pada Rin karena di suruh

Sedang kan Rin hanya melamun melihat laki laki depan nya, rambut berwarna coklat tua, dan sedikit warna kuning, dan tinggi nya..apakah dia sekitar 170?, dan ia memiliki beberapa luka di kaki nya, ntah kenapa tubuh nya seperti wanita.

Rin melihat laki laki di depan nya, ia cantik seperti bunda.

Setelah menjelaskan itu pada Rin, laki laki tiba-tiba tersenyum pada Rin dan memperkenalkan diri nya, Rin kaget.. Dengan senyuman itu..

"Btw aku bachira meguru"

"Eh, aku itoshi Rin"

"Itoshi..ah kau itoshi?"

"Eh iya kenapa emang?"

"Sebenarnya aku kurang tau, tapi ayah mu dulu sekolah di sini dan bermain band di sini, pasti kau anak nya"

Sebenarnya Rin tidak pasti dengan orang tua nya pernah sekolah di sini, ahkirnya ia pun berbohong

"Eh..bukan..kau salah orang, nama itoshi juga banyak.."

"Ada benar nya..baiklah"

"Ohya, aku dari kelas 2-1IPA." Rin kaget dengan kelas nya bachira..siapa sangkah bahwa laki laki pendek ini adalah kakak kelas nya, padahal ia sangat mungil, dan bau bayi..

"Ada apa?"

"Eh tidak, aku kelas 1-1IPA"





***



Kini sudah sore, anak SMA BLLK, sdh harus kembali ke kamar nya.

Kini rin berada di kamar mandi, ia sekarang berendam dan sambil memikir senyum orang tadi, "sial..dia sangat mirip.."

Kini rin sedang mengaca, ia sadar bahwa kalung nya tidak ia pakai, ia kemudian panik "sial?! Aku taruk mana?! Apakah Aku taruk meja?!" Batin rin

Tok tok..

"Rin chan, sampai kau di kamar mandi?"

"Ehh.. Iya!" Dengan kesal rin langsung mengambil handuk dan memakai kaos nya dan keluar dari kamar mandi.

Saat ia sudah keluar, ia melihat bachira sedang di meja belajar nya, ia melihat bachira hendak mengambil kalung nya dengan cepat rin langsung berlari ke arah bachira dan memenggang tangan bachira dengan erat

"Jangan sentuh.."ucap kesal rin

"Eh..maaf.."

Dengan perasaan kesal, rin melepaskan tangan bachira dengan kasar

Mereka hanya saling tatapan, tetapi wajah rin masih kesal, dan bachira hanya diam tanpa ekspresi ny

"Apa.. Apaan.. Bocah satu ini?!" Batin rin

"Maaf..atas ke tidak sopan saya.."bachira mencoba meminta maaf lagi tetapi reaksi rin masih kesal ia mengabai kan bachira dan pergi kekasur nya

•Play Together• [Rnbch]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang