.
.
.
Rapat tentang pemotretan pun segera dimulai dengan zyan yang bagai pelayan membawa minuman kedalam ruangan.
*Masih inget zyan kan? Nama sistem kalau jadi manusia.
Rafael sudah bangun sejak beberapa orang masuk keruangan sang papa. Dan menyadari bahwa kini dirinya berada dipangkuan papa nya.
Kedua balita itu asik bermain dengan lego punya Kaelo bagai anak kembar. Apalagi dengan pakaian yang sama hanya dengan warna yang berbeda.
"Mereka bagai anak kembar ya tuan, untuk produk ini sepertinya cocok dengan mereka" Ucap sang fotografer bernama Hardy Martin.
"Wah benar, apakah anda berdua ada hubungan khusus tuan" Goda sang pemilik produk Raskya zergan. Cucu sulung keluarga zergan yang kini baru berumur 20 tahun dari negara B.
"Karena kalian temanku, akan kuberitahu sebuah rahasia. Mereka anak kami berdua" Jawab leo.
Memang kedua orang ini adalah teman Leo. Hardy merupakan teman semasa kuliah yang bisa dibilang dekat dengannya. Sedangkan Raskya adalah anggota geng paling muda di geng mereka.
Leo tahu alasannya datang kenegara A untuk mencari pamannya yang hilang sejak 8 tahun lalu. Leo pun bersedia untuk membantu mencari pamannya.
Sejak Leo berubah para anggota geng-nya pun mengikuti jejaknya dan mulai berubah menjadi pribadi yang lebih baik hingga mereka memulai usaha sendiri menggunakan uang mereka.
"Wah baiklah, tapi bolehkah aku melihat wajah istrimu? Siapa tahu dia pamanku yang hilang" Balas Raskya.
"Tidak sekarang, kau akan tahu kapan-kapan" Jawabnya.
"Baiklah, jadi semua sudah setuju dengan tema-nya ya, dan kalian bisa tanda tangan kontrak dan besok kita langsung mulai pemotretan" Ucap Hardy memotong pembicaraan mereka.
Mereka berdua pun akhirnya menandatangani kontrak itu dan bersiap membuat kejutan untuk warga negara A juga negara lain.
.
.
.
Hari ini Kaelo dan Rafael bangun pagi dan bersiap melakukan pemotretan. Leo dan Rafael memilih pindah ke tempat nazriel dari pada harus membuat Kaelo kurang nyaman dengan lingkungan baru.
Setelah semua siap mereka pun bergegas menuju ke lokasi pemotretan dimana tema-nya adalah bertamasya yang dilakukan di alam terbuka.
Mereka disuruh berpose sedang makan roti juga buah yang disiapkan oleh team pemotretan. Lalu ada dimana video iklan pendek yang menyuruh mereka mengiklankan produk. Kini mereka mengiklankan sabun cuci tangan.
Perusahaan yang didirikan Raskya memang berfokus pada produk sabun juga skincare. Karena Raskya terinspirasi dari pamannya yang suka kebersihan.
Kini kedua bocil itu sedang bermain dikarpet piknik dengan menyusun lego hingga membentuk rumah.
Rafael yang merangkai sementara Kaelo merasa abangnya ini hebat menyusun lego.
"Wah abang hebat!! Yeey! Rumah elo dan abang jadi!!" Ucapnya dengan semangat.
"Hei bocil lagi main apa kalian?" Tanya Raskya pada kedua bocah itu.
"Main susun lego paman" Jawab elo.
"Kok paman? Harusnya panggil kakak dong" Balas Raskya.
"Oh begitu? Tapi paman sudah tua" Balas elo.
Jleb
'Sakit sekali hatiku hiks' batin Raskya setelah mendengar kata-kata balita itu.
"Ahahaha benar, paman memang sudah tua" Ucap Rafael.
"Astaga bocil, kalian itu harusnya memanggilku dengan sebutan kakak bukan paman" Balas Raskya.
"Sudahlah Raskya, Terima nasib saja. Kau memang cocok dipanggil paman" Sahut leo dari arah belakang bersama nazriel.
Nazriel tadi sudah mendapatkan hadiah dari sistem dan juga mendapat pemberitahuan dari sistem bahwa ada paparazi yang memotret kedekatan mereka.
"Sudah-sudah kenapa kalian memojokkan Raskya?" Suara nazriel mengalihkan mereka semua.
"Papa!!" Panggil kedua putranya itu.
"Iya sayang, kenapa?" Tanya nazriel.
"Papa fael dan adek mau makan siang. Udah lapar" Jawab Rafael dan diangguki semangat oleh elo.
"Baiklah kalau begitu karena pemotretan juga pengambilan gambar telah selesai kita akan makan siang bersama, ajak daddy juga paman Raskya dan paman hardy juga" Balas nazriel.
"Oke papa!!" Jawab keduanya kompak dan segera menghampiri ayah juga kedua pamannya yang sedang berbincang ringan.
.
.
.
"Wah-wah si buruk rupa nih!!" Ucap lantang seorang wanita. Orang ini adalah orang yang sama yang menjadi tetangga apartemen-nya dulu.
"Wah sudah kaya saja, pasti kamu jual tubuhmu kan?" Ucap wanita lain.
Kini mereka sedang makan siang direstoran china. Tapi tak disangka kedua wanita itu menghampiri mereka dan mulai menghina.
"Memangnya apa urusan mu? Bukankah kau juga jual tubuh ya? Lihat pakaianmu itu ck ck ck" Ucap nazriel diakhiri dengan decakan disertai gelengan kepala.
"KAU!!" Teriak salah satu wanita itu tak Terima.
"Ehem, KEAMANAN!! Cepat usir kedua wanita ini. Sangat mengganggu kenyamanan saja, mana manager kalian? " Ucap Leo dengan lantang sambil memanggil keamanan.
Tak tak tak tak
Belum sampai 1 menit. Sekitar 5 orang anggota keamanan restoran itu telah datang dan mereka segera mengamankan kedua wanita tadi, sementara 1 orang lainnya pergi ke ruang manager untuk memanggilnya.
"Lepaskan!! Lepaskan aku!!" Ucap sang wanita pertama menggebu-gebu. Namun tak lama suara juga orang-nya sudah tak terlihat karena keamanan menyeret mereka.
Tak lama manager pun sampai dan berjalan cepat kearah mereka, dahi-nya berkeringat karena berlari namun nafasnya masih agak stabil. Mungkin hal ini sering terjadi.
"Maafkan saya tuan, atas ketidaknyamanan-nya. Saya siap untuk menerima konsekuensinya" Ucap sang manager sambil membungkuk pertanda minta maaf.
"Ini bukan salahmu tuan, namun saya merasa dirugikan disini. Mereka tiba-tiba datang dan mengganggu kenyamanan pelanggan, membuat keributan dimeja kami sehingga mengganggu pengunjung lain juga. Jadi tolong kalau ada mereka masuk ketempat anda lagi atau restoran lain tolong diblacklist saja" Jawab nazriel.
"Baiklah, maaf sekali lagi atas ketidaknyamanan anda dan keluarga" Balas sang manager.
"Aku akan gantikan sesuatu yang mungkin perlu diganti dan kau bisa minta pada leo atau aku maka kami akan mentransfer uang-nya" Ucap nazriel.
"Terimakasih tuan" Balas sang manager sambil membungkuk kembali.
"Kalau begitu kami permisi dulu" Ucap nazriel.
"Baik tuan" Balas sang manager.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA NA and BABY KAELO
Narrativa generale. Bl . Transmigration . Mpreg NAZRIEL NAFI' ILHAM adalah namanya, anak bontot kesayangan papi DANUARTA ILHAM dan mami HANA ASTUTI ini memiliki hobi balapan, walaupun berulang kali dihukum oleh abangnya REZA ARYA ILHAM ternyata tidak membuatnya jer...