PROLOG

102 7 0
                                    

Alana ini peka terhadap makhluk tak kasat mata, sejak kecil ia sering kali mendengar suara-suara orang menangis di tengah malam, menjerit kesakitan,meminta tolong.

saat Alana berusia 7 tahun ia melihat sosok wanita di sudut ruangan kamarnya berdiri menghadap dinding sambil memanggil nama Alana.

Alana terkejut dan seluruh bulu kuduknya berdiri, dia sangat ketakutan melihat sosok wanita yang berlumuran darah itu.

Alana tolong aku.
Dengan suara lirih dan kesakitan meminta pertolongan.

Alana pun segera masuk kedalam selimut dan menangis ketakutan.

Lalu ia mengintip dari balik selimut itu dengan rasa yang amat penasaran. lalu wajah wanita itu berada tepat di depan Alana dengan wajah hancur dan berdarah.

Alana pun berteriak kencang

mamaa!! Alana takut.

gadis kecil itupun menangis tersedu-sedu karena ketakutan.

ibu Alana berlari menuju kamar Alana dan menghampiri gadis kecil itu yang sedang menangis ketakutan di balik selimut kamarnya.

kemudian ibu Alana membuka selimut Alana.

"pergii!! aku gamau ngeliat wajah kamu lagi, aku takut aku gamau ketemu kamu lagi".
ucap Alana yang menangis tersedu-sedu.

ibu Alana pun terkejut dengan ucapan anaknya yang ketakutan dan menangis.

"Alana ada apa nak? kenapa kamu menangis?".
sambil mengelus kepala Alana dengan lembut

"Alana takut mah".

gadis itu melihat ibunya dan memeluk ibunya dengan erat sambil nangis tersedu-sedu.

"Ada apa Alana? kamu ngeliat apa nak coba cerita sama mama?".
mencoba menenangkan Alana dari ketakutannya.

"Alana ngeliat ada perempuan di sudut dinding sana berdiri dia pakai baju putih panjang".

Ibu Alana pun terkejut dengan ucapan putrinya.

"kamu beneran ngeliat itu Alana?"
ucap ibunya penasaran

"Dia pake baju kaya pengantin mah".

Apa jangan-jangan Noni Belanda?
Pikir ibunya alana

Ya kebetulan tempat yang Alana tempati sekarang bekas orang Belanda.

ayahnya Alana membelinya karena deket dengan tempat kerjanya yang sekarang.

"Bajunya cantik mah tapi berlumur darah".

bulu kuduk ibu Alana berdiri dan merinding

"Ga ada apa-apa disini. kamu kecapean ya Alana?".

Alana dengan cepat menggelengkan kepalanya

"ngga mah Alana bener-bener ngeliat. Dia minta tolong sama Alana".
ekspresi ketakutan ada diwajah alana

ibu Alana melihat putrinya yang amat ketakutan lalu menghapus air mata Alana dari pipi kecilnya dan mencium kening Alana

"Tapi mah Alana takut".

Alana kembali memeluk ibunya dengan erat.

"Nanti mama temenin ya tidurnya biar Alana ga takut lagi".
lalu ibunya Alana tersenyum lembut

"Nanti sambil ceritain Alana kisah sang kancil lagi ya mah".
ujar Alana dengan senyum diwajahnya

"iyaa sayang, nanti mama ceritain banyak buat Alana yaa".

Alana pun menganggukkan kepalanya

"Anak mama gaboleh nangis.
ayo Alana kita makan malam, ayah sudah menunggu kita dibawah".
ucap ibunya Alana sambil menghapus air mata Alana dan mencium kening Alana.

Alana pun mengangguk dan menggandeng tangan ibunya turun kebawah untuk makan malam bersama.

"Mama pasti masak ayam goreng mentega kesukaan Alana kan".

"kok kamu tau?"

"Iya dong, wanginya sampe ke dalam kamar Alana".

ibunya Alana pun tersenyum dengan kelakuan gadis kecil itu

"mama masak ayam mentega banyak buat Alana, Alana suka kan mama masakin ayam mentega kesukaan Alana?".

"Alana suka semua masakan mama".

"Ini baru anak mama, nanti makan yang banyak ya sayang".

"ya mahh aku pasti makan yang banyakk bangettt"
ucap Alana sambil melebarkan kedua tangannya ke samping

Alana berlari menuju papanya dan memeluknya

"Papa!! Alana kangen banget sama ayah".

"hahahaa!! anak papa sudah besar yaa.. papa juga kangen bangett sama putri kecil ayah".
Tertawa bahagia

"Papa tau ga tadi Alana ngeliat perempuan di sudut dinding kamar Alana".

Papa Alana pun terkejut dengan ucapan putrinya dan melihat kearah istrinya

"Iyaa pah tadi Alana cerita ke aku, dia bilang dia ngeliat perempuan di sudut  jendela dekat dengan tirai kamarnya".
menjelaskan kepada ayahnya Alana

"Alana salah liat kali".
ucap papanya tidak percaya

"ngga, papah. Alana ngeliat dia pake baju pengantin putih cantik bangett bajunya tapi berlumur darah".
dengan wajah polosnya gadis itu menjelaskan apa yang dia lihat di dalam kamarnya

"udah jangan bahas hantu saat mau makan, nanti keburu dingin loh ayam mentega kesukaan Alana".

Alana pun menganggukkan kepalanya

Mereka pun makan malam bersama.

Dunia Kita Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang