(End) 🔞 Game Bertahan Hidup Erotic 3

Infeksi 25

Infeksi 25 (Selesai)

Bab sebelumnya

Daftar isi

menutupi

Bab selanjutnya

 [Tambah bookmark] 

Ji Ning juga kaget saat ayam yang ditarik keluar pertama kali menyebabkan muncrat tak terkendali. Dia hanya merasa bagian dalam tubuhnya sangat sakit dan bengkak, dan dia akan kehilangan bagian dalamnya setelah beberapa dorongan lagi. Mungkin saat Yanshu menariknya keluar, ujung payungnya menggores dinding bagian dalam yang sensitif.Dia merasakan sakit di bawah sana dan muncrat tak terkendali.

Betapa serunya adegan ini bagi para pria, lihat saja betapa dahsyatnya benturan saat Wen Lan melakukan penetrasi di belakangnya.

Ji Ning sangat kacau hingga dia tidak bisa bernapas dan menangis di tubuh Qin Yanshu.

“Kamu sangat cantik.” Qin Yanshu memegangi wajahnya, mengagumi keindahan musim semi yang memerah, merasa sakit dan hampa di hatinya karena keengganan untuk melepaskannya.

Penglihatan Ji Ning kabur karena air mata, dan wajah tampan Qin Yanshu tampak memiliki lapisan cahaya lembut.

Dia tidak bisa memandangnya, dan matanya tertuju pada tahi lalat di sudut matanya. Saat pertama kali kita melihat tahi lalat ini, orang lain terlihat cuek, tapi sekarang tampak hangat dan penuh kasih sayang.

Ji Ning mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, dan ujung jarinya jatuh ke sudut matanya.

Qin Yanshu mengangguk, mengangkat dagunya dan mencium telapak tangannya dengan lembut.

Kepuasan di hatinya mengkatalisasi persepsi tubuh bagian bawah Ji Ning akan dikirim ke atas oleh Wen Lan, dan dia tidak bisa membiarkan Qin Yanshu Bai menonton.

Tangan yang menyentuh bibirnya menjauh, dia memegang wajah Qin Yanshu dan menciumnya.

Karena tubuhnya yang turun, perut bagian bawah dan penisnya bergesekan erat. Air yang baru saja disemprotkan saling melumasi.

Karena Ji Ning ditekan pada sulkus koronal yang lebih sensitif, gerakan besarnya saat mencapai klimaks membuat tubuh bagian bawahnya panas, Qin Yanshu justru digosok dan ejakulasi olehnya.

Ayamnya membengkak beberapa kali dan ejakulasi di seluruh perut Ji Ning, bahkan mencapai payudaranya.

Melihat ekspresi Qin Yanshu yang sedikit berantakan, Ji Ning merasakan pencapaian.

Dia mengambil sedikit zat lengket dan menggosokkannya di ujung jarinya, lalu mengoleskannya ke dada Qin Yanshu dan menanggapinya dengan kata-kata yang mereka sukai untuk menertawakannya: "Mengapa kamu begitu tidak berpengalaman, ya?"

Bahkan Wen Lan di belakangnya pun tertawa.

Pinggang Ji Ning dipeluk oleh sepasang tangan, dan setelah beberapa saat dia berguling dan ditembaki oleh Qin Yanshu.

Ayam yang pernah ejakulasi itu sekeras batu, ia menempelkannya ke tubuhnya dan menggosokkan kelenjar ke tubuh bagian bawahnya. Kenikmatan yang mematikan membuat Ji Ning yang masih sombong tadi langsung melembut. Dia mengerang.

“Salah, aku salah.” Ji Ning mengangkat tangannya untuk memohon belas kasihan, tapi Qin Yanshu meraihnya dan mengangkatnya ke atas kepalanya untuk memperbaikinya.

Ia menghisap payudaranya dan menjilatnya dengan ujung lidahnya hingga payudaranya bergetar hingga tak mampu menahannya.

Suasana hati Qin Yanshu yang suram tertusuk oleh lelucon kecil Ji Ning, dan energinya tiba-tiba menjadi cerah.Pada saat ini, dia mendesak untuk "balas dendam", dan suasana hatinya yang baik sekuat dan transparan seperti matahari tengah hari.

Sangat menyenangkan memilikinya.

Untungnya, dia keluar relatif terlambat, jadi dia hanya perlu menunggu tiga salinannya untuk bertemu lagi, dan itu tidak terlalu sulit.

Dan penjara bawah tanah ini berlangsung selama tiga hari penuh, jadi kita bisa menghabiskan banyak waktu bersama. Ini lebih baik daripada ruang bawah tanah yang ditinggalkan banyak orang.

Meskipun saya harus menutup telinga saya selama sisa waktu setiap kali saya tidak melakukan apa pun.

…

Pada hari ketiga penjara bawah tanah, sejumlah besar pemain tewas. Sistem memunculkan pesan keluar dari waktu ke waktu. Hanya empat dari delapan orang yang meninggal.

Saya tidak tahu berapa lama pemain selain Ji Ning bisa bertahan.

Melihat keluar dari lantai atas, di antara monster yang menempati jalanan, semakin banyak monster dengan mulut bermutasi.

Saat Ji Ning meminum air, dia memegang botol air tersebut selama dua detik, dia mendengar lima jeritan aneh dan tingkat infeksinya meningkat sebesar 25%.Setelah itu, dia hanya berani menggigit pinggiran gelas dengan mulutnya saat dia meminum air.

Karena tingkat infeksi secara keseluruhan belum mencapai nilai berbahaya, maka ketiganya tidak melakukan apa-apa lagi demi mempertahankan status quo, selalu menutup telinga dan tidak berani bersantai.

Saat waktu berakhirnya salinan semakin dekat, Ji Ning menutup telinganya dan duduk di pangkuan Qin Yanshu.

Kedua orang itu duduk saling berhadapan sambil menutup telinga dan menundukkan kepala tanpa saling memandang, postur ini agak lucu.

Ji Ning menggerakkan kepalanya sedikit dari sisi ke sisi dan mengusap dahi Qin Yanshu untuk memberi isyarat agar dia memperhatikannya.

Dia mengangkat kepalanya untuk menciumnya, hidung mereka saling bersentuhan erat.

Ji Ning melangkah mundur dan menjauh, ingin berbicara dengannya.

Tapi Qin Yanshu mengangkat kepalanya dan dagunya yang kurus tegang. Dia begitu cantik hingga jantungnya berdebar kencang. Apa yang ingin dia katakan keluar dari bibirnya tetapi dia terlalu malu untuk mengatakannya.

“Aku tidak tega berpisah, beri aku ciuman.” Tapi dia berbicara sebelum dia melakukannya.

Menutup telinganya, dia hanya bisa mendengar sedikit suara. Ji Ning ingin dia mendengarnya dengan jelas, jadi dia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan keras: "Yanshu, aku ingin kamu tahu bahwa aku menyukaimu sama seperti orang lain. ."

Di depan matanya, bibir pucat Qin Yanshu terentang menjadi lekukan yang indah.

Ji Ning diam-diam berpikir bahwa matanya seharusnya cantik sekarang.

Rentetan siaran web:

“Tidak asam, sungguh”

“Tinggal tiga hari, penantiannya sudah selesai.”

“Mengapa saya tidak memiliki tautan ini ketika saya pergi?”

"Ah"

"Kalian semua lebih baik dariku, itu saja."

"Segera keluar"

[Tambah bookmark]