Quick Wear: Catatan Pembersihan Bajingan

52-56

Novel PinelliaBab 52 Bajingan Kecil x Gadis Baik (21)

Matikan lampu kecil sedang besar

Bab sebelumnya: Bab 51 Bajingan Kecil x Gadis Baik (20)Bab selanjutnya: Bab 53 Bajingan Kecil x Gadis Baik (22)

Saat itu, pintu tiba-tiba terbuka.

"Aku merasa kamu hampir sampai di rumah. Jika terlalu panas, cepat masuk! "

Nenek Ye memegang spatula di satu tangan dan melambaikannya pada mereka berdua.

"Hei, nenek, baunya enak sekali... aku mati kelaparan!"

Xie Zhiyan mengedipkan mata pada Ye Wenwen dan mendorongnya melewati pintu sambil tersenyum. Perutnya keroncongan sebagai respons, dan Ye Wenwen akhirnya tidak bisa menahan tawa.

Sedangkan untuk belajar? Apa itu pembelajaran, tidak ada.

Setelah makan malam, Xie Zhiyan membawa sepotong semangka dan duduk di kursi santai di halaman kecil untuk makan.Ye Wenwen juga sedang membersihkan buah delima yang jatuh ke tanah.

Masih banyak buah delima di pohon tahun ini, namun banyak buah delima kecil yang menghitam dan rontok, yang membuat Ye Wenwen sangat sedih.

"Kenapa kita tidak menyemprotkan insektisida?"

Dia tidak peduli, tapi dia tidak tahan melihat ekspresi patah hati Ye Wenwen.

"Sudah terlambat untuk menyemprot sekarang. Buah delima hampir tumbuh. Sepertinya harus disemprotkan saat bunga delima mekar. "Ye Wenwen menyapu sepotong kulit melon dari tangan Xie Zhiyan dan memasukkannya ke dalam kantong sampah

.

"Jangan khawatir tentang itu. Kamu harus membeli obat-obatan ini dari perusahaan benih. Tunggu sampai tahun depan -"

Dia terdiam dan tiba-tiba teringat bahwa pada saat ini tahun depan, mereka berdua akan menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi dan akan ada tidak ada alasan untuk berada di rumah ini.

Jelas Ye Wenwen juga menyadari hal ini.

Dia berjalan ke keran di sebelah kebun sayur, menyalakannya, dan membilas tangannya dengan hati-hati bersama dengan air yang mengalir deras.

Tepat ketika Xie Zhiyan mengira kata-kata ini akan segera diucapkan, dia mendengarnya bertanya dengan bingung.

"Zhiyan, kamu ingin masuk universitas mana?"

"Kamu ingin masuk universitas mana?"

Xie Zhiyan bertanya balik. Meski menilai dari kesenjangan kinerja saat ini di antara keduanya, kalimat ini sepertinya hanya lelucon, tapi kalimatnya Ekspresinya sangat alami.

"Gol pertama adalah Big B."

Hanya dengan bersekolah di sekolah bergengsi dia bisa memperoleh ilmu yang paling ampuh tentang jurusan yang dia minati dan menggunakannya untuknya, agar dia bisa selalu berdiri tegak di hadapan ayahnya di masa depan.

Ye Wenwen hanya ingin membuktikan dirinya.

Dia tidak pernah ingin mengalami perasaan dipermainkan dan diperlakukan dengan santai lagi.

Melihat Xie Zhiyan yang diam, Ye Wenwen merasakan sedikit kegelisahan di hatinya, apakah dia akan dipukul?

Bahkan jika dia duduk dengan santai, dengan kedua kakinya yang panjang terlipat dengan santai, sinar matahari menyinari wajahnya di sepanjang celah pohon delima. Jalinan terang dan gelap menunjukkan tepi yang lebih tajam, dan penampilannya yang sulit diatur sungguh menawan. .

"Oke, aku mengerti."

Dia mengangkat kepalanya, matanya yang selalu cerah dan mantap tampak penuh sinar matahari, berkedip dan menatap Ye Wenwen.