Chapter 4

1 0 0
                                    

Di bagian ini HP aku sudah cekak dan tak kuat lagi menulis normal. Aku coba diamkan dulu. Aku hanya ingin membahas tentang sisi gelap dan sisi terang atau sisi hitam dan sisi putih, bukan abu-abu.

Sisi hitam adalah perilaku buruk kita dan sisi putih adalah perilaku baik kita seperti catatan amal baik dan catatan amal buruk. Seperti rokok atid.

Hal ini aku ketahuilah dari mas Nakon yang dengan sadar berkata hal itu kemarin saat aku mampir ke roomnya. Maaf kalau aku suka curhat dan menulis beberapa unek-unek yang ada di dalam benak aku.

Hari ini adalah hari minggu, weekend, di mana semua orang pasti sedang liburan dan menikmati rekreasi dengan jalan-jalan atau menghabiskan waktu bersama di tempat hiburan atau bersama keluarga dengan masak-masak, sedang aku masih bersedih karena kehilangan pekerjaan selama dua tahun lamanya dan merasa bahagia karena menunggu uang yang akan datang mungkin nanti di bulan ini.

Aku tidak mau menyebutkan bulan itu karena takut tidak terkabul. Hari ini adalah hari Ahad tanggal 1 Oktober 2023. Hari di mana aku mengingat kisah saat sekolah dulu saat menulis tanggal, bulan dan tahun di atas kertas buku pelajaran di kelas TK.

TK sekolah Swasta. Yang telah berhasil menjadikan aku seorang yang punya predikat terhormat. Tapi untuk tahun ini tidak karena ada alasan.

Terima kasih banyak hp-ku karena telah banyak membantu aku dalam menulis. Aku masih belum tau apa yang akan terjadi pada diriku setelah aku tahu apa yang akan terjadi nanti.

Yang jelas aku harus bertahan atau berusaha yang terbaik untuk hidup aku dan aku merasakan kalau hal ini adalah musibah bagi aku meski aku masih bisa bertahan hidup sampai sekarang karena dua orang tua aku yang rajin bekerja di sekitar rumah.

Hal ihwal di sekolah aku tidak tau tapi dari sisi ke sisi aku memang sudah lama tidak bekerja dan itu adalah ke bahasa atau musibah bagiku. Karena adanya kebijakan dan aku tidak mau tau tentang hal itu.

Karin bilang kalau aku harus ngomong dan minta keringanan pada yang berpihak. Tapi, untuk saat ini biar saja aku di rumah dengan aman tanpa biat masalah karena semuanya sudah berjalan dengan baik.

Aku yang jadi korbannya di sini karena keterlibatan uang sumbangan. Orang dalam juga. Semuanya harus bersabar dan bertahan.

Tentang catatan amal buruk, aku akan bilang kalau aku adalah gay. Ya, hal atau sikap yang di benci oleh Tuhan YME, atas sikap yang tidak normal.

Entah, itu terjadi karena kesalahan aku telah mengenal laki-laki dengan inisial Y. Dulu dia telah berani melakukan hal yang tidak aku mengerti awalnya dengan berdasarkan nafsu. Dia telah mencium leherku, pipiku, dengan pelukan hangat yang dia tujukan padaku. Aku diam saja tanpa tau apa maksud Y berlaku seperti itu.

Aku tidak tau kalau dia bernafsu dan kalau dia ingin melampiaskan nafsunya padaku. Aku menerima saja dan aku secara tidak langsung telah ikut mendukung dan telah melakukan keburukan. Malaikat telah mencatat amal burukku pada waktu itu.

Karena hal itu haram hukumnya dan di larang oleh agama. Apa saja yang berbau maksiat. Seperti berzina, mencuri dan mabuk-mabukan.

Karena hal itu merugikan diri sendiri.

Selanjutnya, tentang Y, itu adalah pengalaman pertama aku untuk hal maksiat. Dan posisi aku saat itu masih polos dan herannya aku menerima Y, bukan menolaknya. Kalau aku memang T, aku tidak akan mau karena soul T itu harus di punya oleh seorang laki-laki. Sedang aku di sini sebagai B. Pantas saja kalau laki-laki itu punya dua fungsi, yaitu T dan B.

Dan itu semua adalah berbau maksiat dan nafsu. Selain itu aku biasa mengaji dulu saat Y mengenal aku di surau. Kisah ini adalah kisah ke dua yang aku tulis di sini. Kisah sebelumnya ada di akun yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello Yo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang