Chap 11 🐣

10 1 4
                                    

"Jadi sekarang bagaimana? "Kata Amira sambil menundukkan kepalanya sedih.

"Aku tak tau"

"Sebaiknya lo harus ke rumah sakit tha" kata Chellsy menghayati.

"Kita gak mau lo kenapa napa" lanjut nya, ia mulai terisak.

"Tak apa, aku baik saja. Aku akan selalu berada di hati kalian" kata Alletha sambil menyentuh dada Chellsy dan Amira.

"Aku juga rindu ibuku, siapa tau aku akan bertemu dengannya" lanjutnya dengan senyum di paksa.

"Gaboleh ngomong gitu ih, gabaik masih banyak orang yang merluin lo misalnya si Alex, gw, dan Chellsy" ucap Amira

"Bener banget kata mira, plis tha lo harus ke rumah sakit" timpal Chellsy.

"Gak! Gw gak mau! Titik! Gw gak suka ama rumah sakit! Apalagi obat obatan gw benci! " teriak Alletha Histeris.

"Yaudah terserah lo aja deh" ucap Chellsy akhirnya ia menyerah.

"Lagian gw kalo sakit bakalan sembuh sendiri" ucap Alletha sambil bersedekap dada.

"Ya ini lain sayang kuu, hm bedaa ama demam sayang ku" ucap Chellsy dengan penuh kesabaran sedangkan Alletha hanya menyengir seperti orang tanpa dosa.

***

Bulan, bulan lah penenang ku selama ini melihat mu bersinar terang di langit malam yang gelap membuatku merasa lebih baik aku bahagia saat ada bulan Terima kasih.

Begitu lah kira kira isi Diary milik Alletha yang ia tulis malam ini ia merasa senang bisa menyalurkan semua kebahagiaan nya ke dalam buku diary itu.

"Mereka gak tau apa yang gw rahasiain, gada yang tau sampai buku diary ini gak akan di tulis siapa siapa lagi." Ucap Alletha pelan dan lesu.

Ia saat ini berada di pinggir Villa miliknya. Jam menunjukkan pukul 09.30 malam tapi ia tetap duduk di pinggir Villa sambil memandang bulan yang bersinar indah itu dengan banyak taburan bintang bintang di gelapnya malam, seperti yang ia tuliskan di diary nya ia merasa tenang saat melihat bulan dengan suasana malam yang menyejukkan.

"In front of them I look happy, but is my heart like that?"

"Apa yang lo rahasiain?"

Alletha terlonjak kaget mendengar suara berat dan dingin itu. Alex.

"Gaada" balas Alletha bohong and singkat.

Hening.

Suasana yang menimpa Alex dan Alletha, sekarang keduanya sedang bergelud dengan pikirannya masing masing Alletha dengan pemikirannya yang begitu begitu saja, dan Alex yang memikirkan Apa yang di rahasiakan Alletha, sejak Alletha berbicara sendiri Alex sudah mengamati nya.

"Jujur sama gw, apa?" Ulang Alex sekali lagi dengan nada dan Aura yang mencekam.

"Gak perlu tau... " ucap Alletha menggantungjan ucapannya.

"Ini urusan gw" lanjutnya, Alex bungkam ia bingung harus melakukan apa pasalnya Aura yang di keluar kan Alletha lebih mencekam saat ini.

"Ketua geng motor" ejek Alletha Dengan memutar bola matanya malas saat tak mendengar Alex berbicara lagi.

"Bukan karna itu, tapi karna malas ingin berbicara" balas Alex tak mau kalah.

"Ah masa"Datar Alletha, angguk Alex meskipun tak diliat Oleh Alletha.

"Wajah mu pucat" ucap Alex saat berada di sebelah Alletha.

"Kenapa kau sangat memperdulikan ku? " balas Alletha kesal.

"Lah kesal kan gw cuman nanya" jawab Alex.

"Udah diem aja lo" sentak Alletha sudah dengan kesabaran yang tipis, akhirnya Alex lebih memilih untuk diam.

'Dia kenapa sih? Keliatannya kesel banget ama gw" ucap Alex di pikirannya.

"Gw gak kesel sama lo" Jawab Alletha seperti membaca pikiran Alex, Alex mengerutkan keningnya dalam.

"Dari mana lo tau? " tanya Alex heran.

"Gw punya magic" balas Alletha dengan wajah datarnya.

"Ppfftt, halah kentut" ejek Alex.

"Lo kenapa jadi banyak ngomong sih njing? Kesel gw lama lama" Balas Alletha kesal.

"Gw punya nama ege" koreksi Alex

"Gak peduli" balas Alletha singkat karna ia saat ini sedang malas berbicara.

Tbc......

Kiw kiw cekurukuk empu jeruuu. Ngapain tuh berdua aja~

Happy Reading! 📖

Gadis kecil Milik CEO Muda (Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang