Baby Nana

1K 117 9
                                    


Seorang wanita tua memakaikan gelang pada lengan kecil tan itu, diusapnya pipi chubby itu dengan sendu. Manik ruby miliknya menatap balita lainya yang terlelap dalam mobil.

"Naruto, Kiba, Sakura, Ino, Chouji, maafkan nenek ya.... " kata wanita tersebut sedih.

"Nenek Mito, apa persimpangan ini? " tanya laki-laki paruh baya yang mengemudikan mobil tersebut.

"Iya, aku akan turunkan salah satu disini. " Kata Mito.

Wanita itu membuka pintu mobil, ia mengangkat balita pirang yang terlelap nyenyak. Satu kardus bekas ia ambil untuk alas tidur, satu selimut kecil untuk membungkus balita laki laki tersebut, sebuah boneka rubah dan sebotol susu.

Mito mencium lama kening balita itu dengan air mata yang mengenang. "Semoga kamu bertemu dengan takdir yang lebih baik, nak..."

Setelah memastikan tidak ada yang melihat, Mito kembali masuk kedalam mobil. Hatinya sakit tak tega, namun apa daya, jika anak anak kecil ini mengikutinya, hidupnya akan lebih susah.

..........

Pagi tiba dengan cepat, kelopak madu itu terbuka perlahan, menguap dan mengeliat kecil. Manik biru menatap sekelilingnya yang asing, ah dia ingat, nenek Mito mengatakan jika ada yang ingin mengambilnya sebagai anak.

Namun sekelilingnya begitu sepi dan kosong, Naruto, balita tersebut meraih rubah kecilnya dan botol susunya. Saat menikmati sarapan paginya, ia melihat seorang wanita cantik berlari tergesa gesa dan menjatuhkan dompetnya.

Naruto ingat dia pernah menemukan hal serupa, nenek Mito menyuruhnya mengembalikan dompet tersebut karena bukan miliknya. Naruto mengalungkan botol susunya, masih dengan diselimuti selimut kecil yang menghalau dingin, balita itu berlari dengan kaki kecilnya.

Tangan kecilnya mengambil dompet berwarna biru itu, lalu berkata pada boneka rubahnya, "Yu, kejal ante antik, kembalikan! " serunya girang.

Manik biru itu melihat wanita cantik tersebut berlari masuk kedalam rumah besar berpagar hitam dengan lambang kipas. Kaki kecilnya mengikuti, melihat wanita tersebut masuk kedalam gerbang, Naruto memekik.

"Antee, angan macuk!! "

Indra pendengaran Mikoto, wanita tersebut sangat tajam. Melihat balita mengemaskan berlari dengan kaki kecilnya, Mikoto kembali keluar.

"Ante antik, ini adi atuh dicana. " Katanya dengan nafas yang naik turun, jari telunjuknya terarah keselatan.

"Eh, dompetku, yaampun terimakasih manis. " Kata Mikoto, yang langsung mensejajarkan dirinya dengan Naruto; berjongkok.

"Ama ama ante, glandma bilang halus caling olong cecama! " Balasnya menampilkan senyum lima jarinya.

Mikoto gemas dan mencubit pipi berisi itu. "Namanya Naruto ya, rumahnya dimana? " Tanya Mikoto setelah membaca nama yang tertulis pada gelang sikecil.

"Iya, namanya Nana, Nana ndak punya lumah, glandma bilang Nana halus duduk dicana, anti ada yang ambil Nana. " jawabnya.

Mikoto tersentak kecil, 'Jadi dia dibuang?' batin Mikoto sedih. Melihat dengan teliti, Mikoto menyadari penampilan Naruto yang nampak kusam disana sini.

"Nana..., Nana mau ikut tante, disana rumah tante. " Tanya Mikoto lembut sembari menunjuk rumah besar dibelakangnya.

Naruto kecil tersentak, namun matanya berbinar. "Ante mau ambil Nana? " tanyanya.

Mikoto tersenyum lalu mengangguk. "Iya, disana nanti Nana punya dua kakak, Nana mau? "

Manik biru itu berbinar, ia segera mengangguk dengan antusias. Mikoto lantas tersenyum, menyerahkan barang belanjaannya pada bodyguard, kemudian membawa Naruto dalam gendongan koalanya.

Sasunaru oneshoot S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang