Replacement momy

1.3K 118 6
                                    

Suasana sepi dengan awan hitam mengantung di atas langit kota Bei yun. Banyak penduduk yang engan untuk keluar, termasuk Naruto.

Pria tan kelahiran Jepang tersebut sibuk menjadi roti kukus di dalam kamarnya. Naruto tinggal satu apartemen dengan teman omeganya, wanita itu mengeluh ingin mati.

Naruto adalah satu satunya orang yang mau menampungnya setelah ia di temukan hamil setelah di jebak kakak tirinya. Naruto hanyalah seorang beta dengan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Suara pin pintu apartemen terdengar, segera ia  beranjak kearah pintu apartemen.

"Kamu kembali." Sambutnya dengan senyum cerah pada omeganya.

Wanita dengan mata secantik batu emerald itu tersebut tersenyum tenang.

"Tentu, cukup melelahkan bekerja di cuaca seperti ini." Jawabnya.

"Aku sudah bilang, berhenti saja. Kasihan kacang kecil di dalam perut mu." Celetuk Naruto, pria itu mengambil alih barang bawaan Sakura.

Sakura diam, maniknya menatap Naruto rumit. Tangannya mengelus pelan perut buncitnya, ia sudah cukup banyak merepotkan Naruto.

"Naruto, dokter bilang dua minggu lagi aku sudah bisa melahirkan."

Naruto kembali tersenyum lebih hangat. "Kalau begitu berhentilah bekerja, aku akan siap siaga untukmu."

Manik emerald menyendu, ia merasa gelisah dan berat tanpa alasan.

........

Naruto menatap kosong bayi mungil cantik di depannya. 2 minggu yang ditunggu datang dengan mengecewakan, dokter yang membantu persalinan mengatakan jika sang ibu meninggal karena pendarahan.

Sakura, teman masa kecilnya, kini pergi meninggalkan sosok peri kecil bersamanya. Naruto tak setega itu untuk meninggalkannya di panti asuhan, dalam hati ia berjanji untuk menjaga bayi tersebut seperti putrinya sendiri.

Jarinya bergerak lincah diatas layar ponsel, mencari satu nomor penting dan mulai panggilan.

"Ibu...."

......

Uzumaki Khusina, ibu dari satu anak itu segera ke kota Bei yun setelah mendapat kabar jika putranya tersebut sudah memiliki seorang putri kecil.

Brakk!

Pintu apartemen Naruto di banting kasar, menggundang perhatian tetangga secara langsung. Suara keras pintu berhasil menakuti si bayi yang hendak tertidur, tangisan melengking keluar.

Naruto dengan kantung mata dan raut lelah yang kentara menatap sang ibu, pelaku pendobrakan.

"Bagus sekali, jangan biarkan aku tidur." Kata si pirang kecut.

Pintu di tutup dengan elegan oleh Khusina, mengusir penonton di depan. Langkah lebar wanita tersebut mengarah ke Naruto dengan marah.

"Siapa beta, atau omega yang kau hamili?"

Naruto mendengus, kembali menimang bayi di gendongannya.

"Itulah pentingnya tidak menutup panggilan sebelum penjelasan selesai." Sindir Naruto atas tuduhan sang ibu.

Khusina menarik nafas dalam, duduk di sofa dengan tenang.

"Aku siap mendengar." Celetuknya.

Naruto diam diam mengerutu. Sembari membuat susu yang baru, ia menjelaskan dengan ringkas. Helaan nafas penuh lega dari Khusina, dengan senyum yang lebih cerah.

"Bagus, putraku memang yang paling hebat. Lega mengetahui kamu belum menikah."

Alis si pirang berkedut kesal, "Apa maksud ibu, eh?"

Sasunaru oneshoot S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang