Part 9 (Being Famous is Not Fun as You Think)

132 6 0
                                    

Setelah menangani Hernández, Charlize berencana balik ke tribun. Tetapi saat di lorong menuju tribun, Charlize dihadang oleh salah satu pemain tim Perancis.

"Kau.. dokter tim Jepang kan?"

"Yes, I am. Is there anything that I can help you with?"

"Bisakah kau mengobati cedera kaki ku dokter? Aku sudah mengompresnya tapi masih terasa sakit", kata pemain itu sebenarnya modus.

"Ahh.. Sebelumnya aku minta maaf, aku tidak bisa memeriksa cedera kaki mu. Karena aku adalah dokter tim Jepang."

"Tapi kudengar tadi, kau mengobati cedera tangannya keeper Italia. Dia saja boleh kenapa aku tidak?", kata pemain itu yang suaranya mulai meninggi.

Charlize merasa hawa percakapan ini mulai gak enak.

"Aku bisa mengobati Hernández karena atas perintah atasanku. Pelatih Italia meminta tolong ke atasanku karena keeper itu sudah di bawa kerumah sakit manapun yang ada di Perancis ini untuk mengobati cedera tangannya tapi yang ada cederanya makin parah. Dan juga dari yang kulihat, kakimu baik2 saja tuh. Jadi sekali lagi aku minta maaf, aku tidak bisa mengobati kakimu", jawab Charlize dengan sopan tapi tegas.

"Aku harus kembali ke tribun. I'll excuse myself then", lanjut Charlize ke pemain Jerman itu. Pemain Perancis itu tak terima, ia memegang paksa lengan Charlize.

"HEY! WHAT THE HELL ARE YOU DOING?! Take your hands off me or I'll scream so the whole stadion can hear it!"

"Obati aku atau kau akan ku-/ARRRGGGGHHH!!"

Tiba-tiba tangan pemain Jerman itu dipelintir oleh laki-laki berambut blonde, dan Charlize berhasil lepas dari pemain itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?!"

"A-AKU HANYA MEMBANTUNYA AAAAKKKHHHH"

Tangan pemain itu makin dipelintir.

"BOHONG! AKU MELIHAT SEMUANYA DENGAN JELAS! CEPAT MINTA MAAF PADANYA!

"B-baik, aku a-akan m-minta maaf p-padanya, tolong lepaskan tanganku d-dulu ugh"

"A-aku sangat-sangat minta maaf. Untuk kedepannya aku tidak akan melakukannya lagi", ucapnya sambil membungkukkan badannya 90°.

"I'm fine. NEVER do it again!."

Laki-laki itu pergi. Kejadian tersebut membuat banyak orang menatap Charlize dan laki-laki blonde itu.

"Charlize bagaimana kalau kita keluar stadion dulu?"

"Sounds great."

Laki-laki itu mengajak Charlize keluar stadion untuk menenangkan dirinya dengan udara segar.

"Karl, thank you for your help. I-I couldn't imagined if you weren't in there"

"No problem. Ah and this is for you", sambil menyerahkan sekaleng cola ke Charlize.

"Thanks."

Charlize menerima cola itu dan meminumnya. Ia masih shock dengan apa yang terjadi tadi. Apalagi kejadian tadi banyak dilihat orang.

Schneider yang melihat Charlize masih shock mempunyai ide untuk meredakannya. Schneider mengajak Charlize keluar ke alun-alun kota Paris sambil menggenggam tangan Charlize dengan erat tapi sebenarnya tidak.

Perasaan Charlize membaik daripada sebelumnya. Setelah jalan-jalan dari alun-alun kota Paris, mereka memutuskan untuk kembali ke stadion. Di tengah perjalanan, perut Charlize berbunyi lapar. Ia malu suara perutnya terdengar oleh Schneider. Schneider tertawa kecil dan menganggap itu imut.

Captain Tsubasa - Love is Difficult, right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang