Prolog

27 1 0
                                    

WARNING : YOU CAN SKIP THIS SINCE ITS MIGHT CONTAIN SPOILER-!!

RINTIK hujan menjatuhi wajah gadis tersebut, dia berdiri diam setelah mendengarkan kematian dari orang terdekatnya lagi. Suara suara disekitar gadis tersebut seketika menjadi denging yang keras. Nafasnya kian memburu sesaat gadis itu memegang dadanya dengan kedua tangannya.

Air mata dari netra ungu yang disebut sebut keindahannya bagai rembulan purnama tenggelam dalam lautan ungu berbutiran batu kristal kini terus turun.

"Sesak.." bisiknya sambil menatap pemuda bersurai blonde, masih memakai baju sekolah SMA dengan pandangan kosong ada pada mata biru lautnya. Gadis itu kembali lagi berucap lirih tak melepas pandangannya "Ta-Takemicci...nii chan.." lirih nya.

Sungguh gadis itu merasa seluruh badannya akan ambruk saat itu juga, dia sudah merasakan bagaimana kedua kakinya yang dilapisi sepatu boots berhak tinggi hendak terjatuh berapa kali. Lelaki seusianya, sontak meneriakkan namanya, dia lempar baton yang ia pegang hanya untuk memegang kedua pundak gadis tersebut untuk menahannya terjatuh, "HARUE!"

Gadis itu — Harue — melirik lemah pada laki laki di sampingnya, bertanya kembali dengan suara lirihnya "Darimana semuanya salah?.. tell me, Rei"

Lelaki bersurai hitam yang ia biarkan gaya rambutnya bentuk man-bun, memakai setelan baju yang sama dengan Harue, Reihana menggeleng, menggerakkan tangannya untuk mengusap pipi gadis itu lembut.

"Aku...aku juga tidak tau...it's complicated.."

"Bodoh." Gadis itu tertawa kecil, sambil memegang dahinya sendiri merasa frustasi "Aku bodoh"

"Rue.."

"Diam.. please don't say any words.."

"Mau aku panggilkan Kagami?"

Satu pertanyaan tersebut membuat gadis itu menoleh, sekali lagi tertawa miris dan mulai melihat sekitar. Takeomi dan Senju yang berdebat dan Takemichi yang terpaku atas semua kejadian yang terjadi. Mata Harue kembali lirik pada Reihana, berucap dingin.

"Jangan memanggil orang yang akan dikeluarkan dari Demushi. Reihana."

"Harue!" Pemilik mata coklat melebarkan matanya setelah mendengarkan ucapan sahabat masa kecilnya.

"My choice, Rei. My choice, keputusannya sudah bulat"

"Don't you want talk about it with her? and try to be completely honest with her?"

"Kita berada di tempat Rokuhara bisa menyerang kapan saja Reihana, don't talk much, or even try to teach me" Harue dengan cepat meraih baton dan kembali memasangkan topeng kitsune putih, merah dan hitam miliknya, tidak menginginkan siapapun melihat wajahnya.

"Don't be a stubborn, Harue..apa yang perlu kamu lakukan itu—" ucapan Reihana terpotong saat melihat sekumpulan orang berpakaian sama dengannya dan Harue, mendatangi. Anggota Demushi.

"Kaichou! Saya dengar ada—"

"Siapkan yang lain untuk berperang, malam ini mari kita hancurkan semuanya, lawan semuanya. Terutama Rokuhara" potong Harue secara dingin dan tegas membuat mereka berdiri tegak. Sudah lama tidak mendengar ketua mereka berbicara seperti itu.

"Harue..apa yang terjadi..?"

Tanpa semua orang tau, netra ungu milik Harue melirik pada suara lembut yang selalu dia suka karena bagaimana tenangnya. Pada gadis bersurai blonde platinum serta mata biru campuran langit dan lautan bagai ombak menerpa langit biru terang. Sungguh, sudah berapa kali dia tenggelam pada mata birunya.

Harue Sano : The precious daughter of Toman gang presidentWhere stories live. Discover now