Chapter 2 : Cafe

1.9K 8 0
                                    

Kejadian seminggu kemarin masih membayang di benak gue.

Malam itu waktu gue kembali, tidak terlihat jejak sama sekali.

Greg juga menyambut gue n dia dengan ekspresi normal menanyakan apa gue masih lapar.
Sikapnya tetap perhatian n hangat.

Kamar kami juga sangat rapi, tanpa noda atau aroma apapun yg mencurigakan.
Sprei putih terlihat bersih. Semua sprei di rumah kami putih jadi gue ga tau ini sprei baru atau lama.

Klo gue ga melihat dengan mata kepala gue sendiri, gue mungkin pikir itu mimpi, halusinasi saja.
Bekas p*ju di celana gue jadi satu2nya tanda tersisa.

Hari demi hari berlalu.

Gue berusaha berkelakuan seperti biasa. Bercanda n bermesraan dengan ekspresi senatural mungkin.

Greg sepertinya ga melihat keanehan di perilaku gue.

Tapi gue selalu berusaha waspada n memperhatikan detail2 kecil.

Salah satunya alat komunikasi alias HP Greg.

Suatu malam, saat Greg sudah tidur, gue coba mengambil HPnya, mencoba mencari jejak.

Setelah beberapa lama, gue ga menemukan satupun keanehan di chat n kontaknya.

Semua tampak normal n bersih.
Semia chat soal pekerjaan, chat dari teman n saudara yg rata2 gue juga kenal.
Tidak ada nomer aneh apapun yg mencurigakan.

Dalam albumnya pun ga ada foto atau video aneh maupun vulgar.

Gue menyerah n meletakkan kembali HP ke tempat asalnya di nakas sebelah Greg tidur.

Saat gue mau kembali ke sisi tempat tidur gue, dalam kegelapan gue melihat ada kelipan cahaya dari bawah nakas.
Hanya sekejap saja.

Kecurigaan gue yg sudah mencapai puncaknya, membuat gue memeriksa setiap clue yg ada.

Perlahan gue jongkok, tangan gue meraba dalam kegelapan ke bawah nakas.

Dalam kegelapan gue menemukan sebuah HP lipat kecil.

Kelipan cahaya tadi adalah lampu notifikasi dari HP itu.

Gue gemetar.

Gue melirik ke arah Greg.

Sepertinya Greg tidur nyenyak. Dia bahkan mendengkur.
Sesaat gue mengatur napas.

Gue seperti pencuri mengendap2 ke arah toilet n menutup pintu toilet sepelan mungkin.

Setelah duduk di closet, gue memperhatikan HP hitam di tangan gue.
Seperti kotak kecil, sangat compact, HP lipat seri terbaru.
Pas gue buka di layar ada notif tadi ternyata notif suatu aplikasi chat.
Sudah ada 2 chat masuk.
Cafe16 : Miss u ^3^
Cafe16 : Surprise me aja >~<

Hanya ada 2 chat itu.
Siapa cafe16 ini?
Cafe apa?
Apa arti 16?

Gue tiba2 jadi teringat cafe di dekat rumah.

Apa ada hubungan dengan cafe itu?

Klo gue ingin lihat chat lama yg mungkin ada, gue harus membuka HPnya.
Gue ingin mengumpat karena ada password yg harus gue masukin.

Gue coba masukkan kombinasi angka password di HP Greg, tapi ga bisa.

Gue berpikir keras apa passwordnya dengan memilah2 tanggal n angka2 bermakna buat Greg.

Bukan tanggal lahir kami atau tanggal2 event khusus.

Gue lemes.

Apa hanya sampai di sini?

Gue sudah memegang rahasia Greg, tapi gue ga bisa liat.
Gue padamkan layarnya.
Gue capek n stress.

Gue memutuskan utk mengembalikan HP ke tempat asalnya sambil mikir cara mencari tahu passwordnya.

Pikiran gue kembali ke cafe di dekat rumah kami.
Di sana memang banyak anak sekolahan.
Umur pelayan n pengunjung sesuai dengan cowo yg kemarin gue lihat.
Apa Greg berkenalan dengan seseorang di sana?

Jam sudah menunjuk pukul 1 dini hari.
Gue lelah karena tegang pun menyerah n tertidur.

Malam itu gue mimpi menemukan mereka lagi di atas ranjang yg sama.

Besok paginya, celana gue basah.

Sugar-Daddy (mxm Cheating Cuckolding 21+)Where stories live. Discover now