Bab 8

6.2K 383 8
                                    

Author POV

"Li, laper." bisik Gita saat mereka berada di parkiran sekolah.

"Makan pecel lele sabi sih, Git, sore-sore dingin gini." sahut Eli.

"Boleh deh, tuh Kitty, Chika sama Marsha." Gita berjalan cepat menuju adik-adiknya.

"De, makan pecel lele, mau?" tanya Gita.

"Mau-mau! Pecel lele belakang sekolah ya?" sahut Kitty antusias.

"Ikut deh kita. Ini Adel sama Zee mau ke rumah abis ngurus surat pindah buat semester depan. Suruh nyusul aja kali ya?" Gita menyetujui ucapan Chika.

"Yaudah ayo, aku bonceng ka Eli, takut ka Chika naiknya kek setan." Marsha menaiki motor Eli sebelum Eli duduk.

"Kiu cewe-cewe cantik ini mo kemana?" Eli terlonjak ketika mendengar suara Oniel yang mengejutkannya. Sedangkan Oniel hanya menyengir.

"Pecel lele belakang sekolah, loe mau ikut?"

"Mau!" Bukan Oniel yang menjawab, tapi Ashel dan Indah yang baru datang mengejutkan Eli lagi.

"Bocah-bocah bangke emang." gumam Eli.

"Hehehe, ikut ya, ka."

Mereka mengangguk dan akhirnya mereka pergi dengan saling berboncengan menuju area jalan belakang sekolah.

Nampak banyak sekali jajanan-jajanan pinggir jalan yang tersedia di sana. Ashel dan Indah menatap penuh minat pada setiap jajanan yang ada.

"Ih ih ada yang jual cilor!"

"Shel, ada cireng tuh."

"Iiih kayanya enak deh, boleh dimakan ga ya?"

Nah begitulah celetukan dua anak orang kaya ini

"Ck ayo ih!" Oniel menarik lengan Indah.

Tidak tahukah Oniel, jika wajah Indah memerah hanya karena Oniel menggandengnya.

"Ngomong-ngomong nih, tumbenan si Kathrina, ga ikut." tanya Eli.

"Lagi ada urusan sama pacarnya mungkin." jawab Marsha diangguki Ashel dan Indah.

Tanpa ada jawaban lagi, mereka segera masuk ke tenda pecel lele yang sudah menjadi kesukaan Gita dan Eli, karena enak dan tentu saja pas di kantong.

"Shel, yakin kita ikut makan?" bisik Indah pelan.

"Terus? Loe mau diem liatin mereka makan?" sahut Ashel.

"Ck udah ga usah bisik-bisik, buka mulut loe." Chika yang jengah mendengar ucapan anak orang kaya di sampingnya ini langsung menyuapkan pecel lele di tangannya ke mulut Ashel.

"Woy ka Chik, loe apain gebetan gua itu?" Bukan Chika yang terkejut, lagi-lagi Eli yang harus menjadi korban hingga ia tersedak. Sedangkan Ashel dan Chika malah menikmati makanan di perut mereka.

Tau kan siapa? Tentu saja itu Adel, siapa lagi yang nyebut Ashel itu gebetannya. Kalau orang lain, bakal bilang istri soalnya. Zee? Jangan tanya, dia sudah anteng di sudut lain warung, meletakkan kepalanya di meja sambil memperhatikan Marsha.

"Enak banget, Ndah, cobain deh. Oh ya Del, ini Indah sahabat aku sama Marsha." setelah cukup mengenalkan Adel dan Indah, Ashel melanjutkan makannya lahap. Indah yang kepekaannya seperti indra ke 7 menggeser duduknya hingga kini tersisa ruang untuk Adel.

"Ndah, daripada loe di situ, mending sini duduk samping gua." Indah mengangguk, dengan malu-malu pindah berdekatan dengan Oniel.

"Ka Gita ih suapin dede." rengek Christy ketika Gita menyuapkan nasi untuk dirinya sendiri.

Heart BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang