Suatu hari yang cerah Andini pergi ke kampus seperti biasa, jadwal masuk kelasnya jam delapan namun Andini datang pukul tujuh karena ia masih ada rapat dengan teman-temannya.
"Woyy an tunggu gua" suara seseorang dari belakang Andini
Sontak Andini melihat ke belakang, ia melihat sahabatnya dari kejauhan sedang berlari menuju ke arahnya. Andini hanya melihat datangnya sahabatnya itu.
"Mau apa lu manggil manggil gua" tanya Andini ke sahabatnya itu
"Lo mau kemana emangnya rapatnya mau di mulai?" Tanya sahabatnya
"Enggak gua mau ke kantin"
"Ikut dong gua lapar juga"
"Kalo mau ikut ya ayo kalo enggak ya udah gak papa" sahut Andini sok cuek.
"Yaelah Lo cuek emangnya Lo siapa" jawab sahabatnya itu
Andini tidak menanggapinya dia terus berjalan menuju ke kantin untuk makan. Saat akan berjalan menuju kantin ia tidak sengaja melihat seorang berdiri di gerbang masuk kampus, namun satpam tersebut seperti tidak melihatnya dan tidak merasakan kehadiran seorang di gerbang itu.
Andini terpaku beberapa saat sampai sahabatnya mengagetkannya. "Duarr" sahabatnya mengagetkan Andini ketika ia hanya diam di tempat dan melihat ke arah gerbang.
"Eeh Lo gak lihat orang itu?" Sambil menunjuk kearah gerbang kampus
"Mana gak ada orang cuma pak mail tuh yang lagi duduk" sahabatnya mencari yang di tunjuk Andini.
"Akh enggak deh gak jadi" Andini melanjutkan berjalan ke kantin, meski ia sangat jelas melihat seseorang yang berdiri di gerbang dengan tersenyum ke arahnya.
Sahabatnya hanya mengikuti ke arah kantin, namun ia merasa heran dengan kelakuan andini tadi, seperti ia melihat apa di gerbang. Pertanyaan itu berkecamuk di dalam hatinya.
Setelah sampai di sana, Andini melihat teman-temannya yang lain yang sudah berkumpul di tempat yang biasa mereka gunakan untuk nongkrong.
"Nah ini Andini, lama bener lu anak anak udah pada nunggu di sini loh" anak anak bersorak saat Andini datang.
"Ye maaf gua tadi pas mau kesini, si Chebol ini malah mau ikut gua" Andini melirik ke arah Rani.
Rank balik melihat Andini ia melotot ke arah Andini, namun Andini hanya menanggapinya dengan nyengir.
"Au ah ngambek aku" Rani memalingkan mukanya
"Ah udah ah ayo segera mulai rapatnya. Udah mau masuk kelas nih" protes yang lain.
Andini dan Rani segera duduk dan nimbrung bersama yang lain.
"Gimana nih kalian setuju gak dengan desa yang akan kita tuju pas KKN" ujar Rama sebagai ketua dari mereka semua. Rama di Lantik menjadi ketua KKN yang akan di laksanakan pada bulan yang akan datang"Kalo gua sih setuju-setuju aja, gak tau dengan yang lain" ujar Andini
"Gimana dengan yang lain"
Semuanya hanya mengangguk-angguk tanda setuju. Sementara Rama sedang mencatat nama-nama yang akan ikut ke desa karang batu yang akan di tuju oleh anak-anak KKN. Setelah beberapa saat kemudian mereka menuju kelas masing-masing karena kelas akan segara di mulai.
Di dalam kelas Andini sedang mendengarkan pelajaran, Andini merasa ada yang meniup-niup tengkuknya ia memegang tengkuk yang terasa dingin, Andini sempat menoleh kebelakang namun ia tidak melihat apa apa selain mahasiswa yang terlihat ngantuk.
Andini kembali mendengarkan pelajaran yang di bawakan oleh dosen yang bernama pas Subroto. Namun dia masih merasa ada yang masih meniup-niup dari belakang, sontak Andini menoleh dan betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang yang Andini lihat di gerbang waktu itu yang sedang berdiri di samping mahasiswa yang sedang mengantuk itu.
Seketika wajahnya pucat dan keringat dingin bercucuran dari wajahnya,
"Andini apa yang kamu lihat" tegur pas Subroto saat Andini tidak memperhatikan pelajarannya
"Eeh iya pak maaf tadi cuma lihat jam" elak Andini ketika di tegur pak Subroto
Pak Subroto cuma menggelengkan kepala dan melanjutkan jam pelajarannya. Tapi Andini masih belum fokus dan ia merasa masih di perhatikan oleh sosok seseorang di belakangnya.
"Trinkk"
"Trinkk"
Bel kampus telah berbunyi dan pak Subroto pun keluar dari kelas. Rani segera menghampiri Andini yang duduk di bangku belakang.
"Eh an Lo tadi kenapa, gua perhatiin muka Lo pucat tadi ada masalah apa" Rani langsung mengoceh di depan Andini.
"Enggak kok gak papa" tukas Andini
"Jujur aja"
"Enggak gua gak papa kok Ra"
"Yaudah deh kalo begitu gua mau ke kantin dulu ya, gua di ajak pacar gua makan hehe" Rani pamit pergi ke kantin kampus.
"Iya iya sana pergi hush hush" Andini mengusir Rani
"Yaelah iya sabar napa" jawab Rani kesal
Setelah Rani pergi dari sana Andini tinggal sendirian di dalam kelas. Dia masih memikirkan siapa sosok yang tadi dan yang pagi tadi. Saat memikirkan hal tersebut sebuah bayangan berdiri di depan. Andini hampir terjungkal ke belakang karena sosok itu kembali.
"Siapa Lo" tanya Andini gemetaran ketakutan
"Hhhhh tenang lah aku hanya ingin memberi tahukan kepadamu. Karena kamu lah yang bisa melihat ku saja."sosok itu berbicara dengan suara berat.
"Mau bilang apa kamu" Andini bertanya lagi pada sosok itu.
"Aku meminta mu untuk jangan pergi ke desa karang batu bersama teman-temanmu"sosok itu kembali berbicara dengan suara yang lebih keras
"Kenapa? Kenapa aku harus mengikuti mu"
"Di sana ada makhluk lain yang tidak mengizinkan orang asing untuk masuk ke wilayah kekuasaannya, akan terlalu berbahaya jika kamu dan teman temanmu pergi ke sana" sosok itu kemudian menghilang di barengi angin yang menerpa masuk ke dalam kelas membuat semua kertas di sana berterbangan.
Tak kuasa mendengar suara dari makhluk tersebut sampai membuat Andini pingsan di tempat
Beberapa saat kemudian Andini bangun tengah malam, ia tidak tau kenapa ia bisa pingsan sampai malam dan tidak ada yang datang membangunkannya. Kepalanya terasa berat. Andini berada di dalam kelas yang sunyi, Andini menyeret tubuhnya ke dinding karena tak kuasa mengangkat tubuhnya, ia hanya bisa menghela nafasnya.
Satpam penjaga kampus menemukan Andini di dalam kelas saat mendengar suara minta tolong dari dalam
"Kamu kenapa neng" satpam itu memeriksa keadaan Andini sambil menepuk-nepuk pipinya Andini. Satpam itu segera menggotong Andini menuju rumah sakit di depan kampus
Keesokan harinya
"Maaf pak apakah Andini udah sampai di sini? Soalnya tadi di rumahnya kagak ada" Rani menanyakan keberadaan Andini ke satpam itu
"Ouh bak Andini ya dia lagi istirahat di rumah sakit, tadi malam saya menemukannya tidak sadar kan diri di kelas" ujar satpam
Rani kaget saat mendengar Andini lagi di rumah sakit, ia segera menuju rumah sakit untuk menemui Andini.
Setelah sampai di rumah sakit ia menuju ruang inap darurat untuk menemui Andini, ia melihat Andini terbaring di sana.
"Lo kenapa An kok sampai kayak gini" Rani bertanya keheranan
Andini tidak menjawab pertanyaan Rani dan berusaha untuk berdiri, Rani segera membantu Andini untuk bangun. Andini tidak menjawab pertanyaan Rani tapi dia memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Aku panggilin dokter ya" Rani ingin keluar untuk memanggil dokter namun Andini memegang tangan Rani dan menggelengkan kepala. Rani hanya memandang Andini dengan iba, wajah Andini masih pucat pasi ia masih ingat dengan sosok tadi malam. Andini ingin sekali memberitahukan perihal ini kepada Rani namun ia tak ingin Rani tau apa yang ia alami tadi malam.
Itu dulu ya teman teman
Kita lanjut lagi bab 2 nya nanti ya
Bye semua.
![](https://img.wattpad.com/cover/353457802-288-k408856.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Village
Spiritualkisah bermula dari kampus di sebuah daerah terpencil lima mahasiswa dan beberapa gangguan makhluk halus yang terus mendatangi ke Lima mahasiswa universitas LKS Sumenep tersebut