🍊. Mari Kita Berteman

131 26 1
                                    

"Dek Jungwon, bagaimana gelar wakil ketua osis milikku dicabut oleh sekolah nantinya? " tanya Jake.

"Tidak akan aku biarkan, kak. " sahut Jungwon tegas.

Perkiraannya itu benar, berita Jake memarahi anak menteri meluas hingga sekolah lain pun tahu.

Pantas pagi ini mendadak Jake menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat sekolah.

Tatapan mereka benar-benar menyeramkan hingga Jake dibuat merinding.

Jungwon termenung disebelah Jake, tak ada cara ampuh untuk menghibur temannya yang bersedih itu.

Ketua osis itu ikut kecewa ketika melihat wakabid kesiswaan itu lengah karena yang dihadapi adalah orang dengan status sosial yang sangat tinggi.

"Dek Jungwon, mari lakukan tugas dulu. " ajak Jake. Dia teringat akan tugas memimpin latihan lkbb.

"Kak, aku mendapatkan perintah dari wakabid kesiswaan untuk sementara memberhentik- "

"Baiklah, aku temani kamu melatih kelompok lkbb sekolah lalu pulsek mari beli es krim. " potongnya.

Jake berdiri kemudian melangkahkan kakinya disusul Jungwon kearah lapangan upacara.

Di sana sudah ditunggu oleh anggota osis yang bertugas dan peserta lkbb. Meski tersenyum mereka semua terlihat kelelahan karena dari pagi hingga sore hari masih berlatih.

Wakil ketua osis itu duduk dibangku dekat lapangan upacara. Hanya memperhatikan, Jake benar- benar lupa dari dahulu dia selalu jadi pembina lkbb.

Pantas Jungwon terlihat amat kesulitan meski tahu semua gerakan bahkan posisi dari seluruh peserta lkbb.

Dari kejauhan, Jake melihat anak-anak kelas 10A sedang memperhatikan latihan lkbb dari luar lapangan kecuali anak menteri itu.

Entah perasaan Jake atau bagaimana, anak menteri itu memperhatikan dirinya secara insten.
















Jake memilih bodo amat.



















Bukannya makin di acuhkan makin jauh, anak menteri itu mendekat lalu duduk disebelah wakil ketua osis itu.

Jake tak ingin mengulang kejadian itu dua kali memilih untuk menerima sapaan anak itu.

"Hai, kenalkan namaku Park Sunghoon. " sahutnya.

"Ohh- salam kenal, aku Shim Jake. "

Jake kemudian menandai nama si anak serta muka untuk dibalaskan dendamnya.

Terlihat sekilas kepalan tangannya terkepal kaku saat anak menteri itu tersenyum manis.

Andaikan bisa, Jake akan mengatakan sok sempurna di depan muka anak menteri itu.

Dia adalah Park Sunghoon, anak bungsu dari keluarga menteri Park.

Mereka terkenal amat memiliki kekuasaan bahkan digadang-gadang bisa melebihi presiden.

Keluarga menteri Park selalu memukau masyarakat dengan seluruh prestasi mereka selama ini.

Meski terlihat sempurna, orang-orang suka bercerita mengenai menteri Park membuang anak perempuannya.

Itu bisa terjadi karena sang anak lahir dalam keadaan cacat.

Akhirnya di pilih seorang anak dari panti asuhan. Perempuan yang terdidik serba sempurna.

Semua karena wajah sang anak sulung dengan orang tuanya terlihat berbeda.














Bahkan dari segala aspek, berbeda.












Sunghoon mengingatkannya pada kakaknya ketika tersenyum.

Melihatnya mendadak pembalasan dendam Jake seolah hilang.

Kakaknya meski bisu, ia berusaha menafkahi keduanya dan Tuhan membalas kakaknya dengan kasih luar biasa.

"Kakak murung karena takut gelar wakil ketua osis kakak dicabut kan? Itu sudah aman. "

"Apa maksudmu sudah aman, tuan Park? " tanya Jake. Dalam hati ia hanya berkata, anak ini aneh.

Sungguh Jake tak akan mau memanggil adik kelasnya menggunakan kata tuan, namun dia berbicara bersama anak menteri saat ini.

Jake melontarkan muka tak tertariknya pada anak itu. Meski bertanya, dia hanya melakukannya untuk basa-basi bersamanya.

Anak bungsu dari menteri Park itu tersenyum nakal mendengarkan pertanyaan seru keluar dari mulut Jake.

Dia mempertahakan kontak mata bersama wakil ketua osis meski tatapan Jake sangatlah dingin.






"Aku adalah Park Sunghoon, keturunan dari keluarga Park yang akan selalu diagungkan. "













"Diagungkan? Aku rasa tidak. "













"Aku adalah anak menteri ditambah si bungsu di keluarga, semua yang aku minta harus lah terlaksanakan tanpa bantahan. "













"Dan kau adalah anak manja. "















"Meminta untuk menetapkanmu kembali menjadi wakil ketua osis itu terlalu mudah. "









Jake memundurkan wajahnya ketika merasa napas Sunghoon menerpanya terlalu dekat seolah akan berciuman.






Ini tak baik.





Sunghoon terus saja tersenyum melihat gerak-gerik tak nyaman dari wakil ketua osis tersebut.






"Kak Jake ingatlah selalu, namaku adalah Park Sunghoon.. "
















".. Dan ini perintah. "














➣ 11/10/23




The Rich Kid Chases My Attention. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang