[💎] Chapter 17

2K 188 18
                                    

Sudah 3 bulan berlalu Anné tinggal di mansion Justin dan selama 3 bulan pula dia tidak pernah melihat udara luar, setiap hari dia hanya melihat halaman rumah, dan ruangan mansion setiap hari.

Satu pemandangan yang membuatnya tidak betah dan ingin segera pergi.

Anné ingin pergi dari sini, dia tidak ingin dikurung lagi, dia ingin bebas!
Dia rindu di saat pagi dia akan bersiap siap untuk ke sekolah, pergi bekerja, lalu pergi ke pasar malam saat akhir pekan, lalu Anné juga rindu Lisa, dia rindu gadis berponi itu, apalagi di saat Lisa menginap di rumahnya dan menghabiskan waktu berdua dengan menonton drama, bermain game, memasak, membuat kue, dan bergosip.

Anné ingin kehidupannya yang dulu.

Mungkin banyak wanita yang menginginkan posisi Anné saat ini, menjadi wanita seorang Justin Jeon, mendapat privilege dari orang paling berpengaruh adalah impian semua wanita, namun Anné tidak merasakan apapun.

Apakah dia bahagia?

Perempuan mana yang akan bahagia di saat dia harus dikurung entah sampai kapan terlebih bersama laki-laki berbahaya seperti Justin.

Em,,, hanya Anné sebenarnya;(

Anné menunduk dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.

Dia meringkuk di atas ranjangnya. Lagi lagi dia menangis.

Setiap dia melawan, setiap dia mengumpat, memberontak dan berteriak, Justin hanya akan mengurungnya, kemana Justin yang dikatakan kejam dan tak berperasaan? Jika harus memilih, Anné lebih baik memilih mati di tangan Justin daripada harus hidup di tempat seperti ini.

Tempat ini bukan tempat yang Anné impikan di masa depannya. Bukan tempat yang dikelilingi oleh orang berbahaya, Anné hanya ingin hidup dengan kebebasan tanpa adanya batasan untuk dia bertindak, Anné tidak ingin hidupnya terus diawasi oleh kamera, orang orang, dan Justin.

Tidak bisakah Anné mendapat kehidupannya sekali saja walaupun besoknya dia harus mati?

Dia benci Justin, dia benci sikapnya, dia benci!

Hanya suara tangisan di dalam kamar Anné.

Gadis itu sudah pasrah pada hidupnya.

Sehingga, baru saja dia membaringkan tubuhnya, tiba-tiba suara bising terdengar dari arah halaman mansion.

Anné menyingkap selimutnya dan berjalan menuju balkon kamar.

Anné melihat ke bawah.

Banyak sekali bodyguard Justin yang keluar dari dalam mansion dan tampak berkelahi dengan orang-orang berbaju hitam lainnya.

Apa mereka musuh Justin? Pikir Anné.

Jantung Anné berdegup kencang, dia berpikir apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk dirinya kabur dari tempat ini? Tapi pintu kamarnya masih terkunci rapat.

Anné meremas besi pembatas di depannya.

Tidak ada waktu untuk berpikir lagi, ini adalah kesempatan Anné satu satunya untuk kabur sementara para bodyguard Justin sibuk.

Baru saja akan berbalik bersiap untuk kabur, Anné berhenti saat melihat seseorang yang dia kenali.

Anné terdiam.

Seorang laki-laki berkulit Tan datang melewati kerumunan para bodyguard yang sedang berkelahi, diikuti seorang laki-laki berkulit putih membawa sebuah iPad ditangan kirinya.

Anné langsung berkeringat.

"Dia..."

Tidak salah lagi, musuh Justin adalah laki-laki itu.

[✔] MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang