ROSE || 40

1.7K 150 28
                                    

Jaehyun, minghao, dokyeom,lucas, sungchan dan johnny terus melangkahkan kaki mereka dilorong yang gelap disebuah jalan rahasia, entah sudah berapa mereka berjalan kaki, mengingat bahwa tempat ini jarang dilewati tidak satu atau dua kali mereka ber...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaehyun, minghao, dokyeom,lucas, sungchan dan johnny terus melangkahkan kaki mereka dilorong yang gelap disebuah jalan rahasia, entah sudah berapa mereka berjalan kaki, mengingat bahwa tempat ini jarang dilewati tidak satu atau dua kali mereka berhenti ditengah jalan karena banyak serangga bahkan kalajengking pun turut mereka temui.

"Kau sudah memberitahu eunwo?" tanya dokyeom yang berada tepat dibelakang jaehyun.

"Belum"

Minghao yang berada di depannya berdecak "Mereka pasti sudah menunggu jaehyun"

Jaehyun menghentikan langkahnya segera dan merongoh sebuah hate didalam saku jaket anti pelurunya, setelah mengaktifkan tombol on dan menekan tombol C1, hate pun berhasil terhubung, tak selang lama keenam pria itu meringis karena teriakan kesal dari seseorang yang tak lain adalah jungkook.

"Sialan kau mau membunuh kami bajingan!"

Jaehyun tidak menjawab dan memberikan hate tersebut pada dokyeom "Maaf jek, kita masih dalam perjalanan, bagaimana keadaan diluar?" tanya dokyeom. Terdengar suara decakan kesal disana

"Kami hampir mati bodoh! aku kehabisan granat, aku juga sudah jauh dari markas mustahil jika kami kembali kesana juga..-"

Mereka serentak mendengarkan dengan seksama ucapan apa yang akan disampai jungkook .

"Miingyu terluka parah bahkan sudah tak sadarkan diri"

Hening.. Baik jaehyun maupun minghao hanya diam, sebelum akhirnya dokyeom kembali bersuara namun suara lucas mengalih perhatian mereka disana, dengan segera dokyeom mematikan hate nya mendekat ke arah dimana lucas berdiri disebuah ujung pintu, helaan nafas lega mereka keluarkan sebelum membuka knop pintu, jaehyun memastikan tidak ada anggota atau barang yang tertinggal.

Lucas membuka pintu bangunan berbesi itu dengan keras, sebelum mereka berhasil keluar dari sana lima pistol dan beberapa alat senjata lebih dulu tertodong ke arah mereka.

"Wah, tikus-tikus kecil ini benar-benar"

[]

"SIALAN KAU JAEHYUN!" Teriak hanbin, yang bertugas untuk mengintrogasi sang bos mafia.

"Aku sudah menjawab seluruh pertanyaanmu dengan jujur, kau sudah tahu bukan semua pekerjaanku, sekarang apalagi?"

Hanbin menggepalkan tangannya erat, ingatannya berputar saat melihat keadaan roseanne yang koma dirumah sakit, jaehyun hampir saja membunuh sahabatnya, ia bersumpah tidak akan pernah memaafkan pria kejam di depannya ini.

"Dia wanita jaehyun, kenapa kau melakukan itu, bukankah seorang mafia memiliki peraturan bahwa mereka tidak boleh membunuh wanita dan anak kecil bukan?" pertanyaan tenang dari pria sebelah hanbin mengalihkan perhatian jaehyun.

"Mau bagaimana lagi? dia sudah mati, dia ga mungkin kembali kan?" Jawaban jaehyun dibalas senyuman tipis dari jeonghan dan kekehan sinis dari hanbin.

Jaehyun menguap lebar, matanya melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 06;20 pagi, lalu ia arahkan pandangan ke sebuah kaca menghubungkan ruang introgasi dan ruang kontrol, ia yakin beberapa dari mereka tengah menunggu jawaban darinya, senyum sinis ia berikan pada sebagian orang diruangan kontrol.

( ✓ ) ɢʀᴇᴀᴛ ɢʟᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang