Epilog

21 6 3
                                    

"Kau harus mati!" Gumam seorang lelaki dengan balutan jaket hitam serta masker hitam yang menutupi wajahnya.

Dirinya dengan setia masih mengejar seorang gadis yang kini berlari memasuki hutan, seringai bak iblis ia keluarkan.

Bruk!

"Akhhhh!" Teriaknya memegangi rambutnya karena dengan tega lelaki itu menarik rambut panjang milik gadis yang kini sudah ketakutan.

Tangan berusaha melepaskan cengkraman kuat yang di lakukan oleh lelaki misterius itu.

"Kau seharusnya, tidak melakukan hal ini kenapa ku, kau seharusnya tidak menunggu lelaki bajingan itu! Kau seharusnya menjadi milik ku!"

"ITU MIMPI!"

Sret!
Bruk!

Cengkaraman pada rambut milik gadis itu terlepas, ia sedikit meringis tapi tak pikir panjang dirinya kembali berdiri dan berlari memasuki hutan lebih dalam.

Lelaki itu masih saja terduduk di tanah karena mendapatkan serangan tiba tiba, masker yang ia gunakan  menjadi rusak melihatkan wajahnya yang kini sudah di penuhi darah karena gadis tadi sempat menyayat wajahnya mengunakan pecahan kaca, serta memukulnya menggunakan batu.

Ia kembali berdiri dan mengejar kemana gadis itu pergi.

Tak berselang lama, ia dan gadis cantik itu kembali bertemu dan tanpa perasaan dirinya kembali menyerang gadis itu menyebabkan dirinya terjatuh.

BRUK!

"Kau sudah tidak bisa lepas dari ku, gadis sialan!" Ujarnya menarik kuat gadis itu sehingga dirinya memiliki jarang yang cukup dekat.

"Ka..kau sialan! Aku tidak mencintamu, lepaskan aku!"

"Diam! Aku rela membunuh seseorang hanya untuk mu, tapi ini balasan mu? Baiklah jika itu mau mu!"

Mata gadis itu membelak saat lelaki itu menyeretnya di sebuah gubuk.

"Kau akan merasakannya!" Dirinya tertawa melihat wajah orang yang ia cinta terlihat ketakutan.

"Kau iblis! Jangan lakukan hal menjijikkan itu padaku hiks.. Lepaskan aku!" Teriaknya tapi malah mendapatkan perilaku sebaliknya, dengan tega lelaki berbalutkan setelan hitam itu merampas kesucian seorang gadis di hadapannya.

"Ti.. Tid.. TIDAKKKK!"

.......

"Ka.. Kau ak.. Ak.. Akan men.. Menyesal yoo.." Matanya terpenjam erat, malam yang ia tunggu bersama kekasihnya dulu kini harus hancur karena seorang lelaki yang terobsesi pada, dengan gembira lelaki itu menusuk nusuk tubuh gadisnya, lalu dirinya tertawa keras seperti menikmati sebuah karya

"Gadis bodoh!" Ucapnya kemudian mengambil ponsel gadis yang sudah meninggal lalu menelpon seseorang disana.

"Pergilah ke hutan di pinggir sekolah."

"Apa maksudmu?! Jangan lakukan hal sialan pada kim yu na!" Teriak seseorang dari sebrang telpon.

tut!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret, shut! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang