1.Titik dasar

4 1 0
                                    

🌼🌼

Seorang siswi perempuan baru saja turun di depan gerbang SMA Negeri Adinatha dengan wajah yang sedikit tertekuk.Bagaimana tidak,rambut yang tadinya rapi malah acak acakan perkara diacak ngebut dijalanan.Perempuan itu adalah Jiva,Jiva Dahayu Chandara.Sedangkan seseorang yang mengajaknya ngebut adalah kakaknya sendiri,Ganendra Dihyan atau biasa dipanggil Nendra.

"Astaga kak,jadi berantakan rambut adek.Bisa nggak sih kalau ngendarain motor tuh pelan-pelan aja jangan ngebut,"gerutu Jiva sambil membenahi rambutnya.

"Biasa aja kali,segitu doang mah kecil.Lagipula kalau nggak ngebut lu bisa telat bocil,"balas Nendra dibarengi dengan sentilan di kening Jiva.

"Aw,dasar kakak biadab.Bodo ah,gua mau masuk dulu,bye."ketus Jiva,lalu berjalan cepat masuk ke sekolahan.

Sedangkan Nendra terkekeh pelan melihat tingkah adiknya sendiri.Ia selalu puas dengan ekpresi adeknya setelah ia jahili.Walaupun sudah berulang kali ditegur oleh orang tuanya,ia tetap saja tidak menggubris dan tetap menjahili adik-adiknya.Menjahili adik sama dengan keharusan bagi Nendra.

......

Disisi lain,Jiva memelankan langkahnya saat sudah berada di koridor utama sekolah.Koridor utama ini luas dan di samping kanan kirinya berjejer lemari kaca dengan beragam piala yang telah diperoleh sekolah ini.Hingga  pandangannya berfokus pada sebuah piala yang besar dan mengkilat.Dalam hati Jiva membatin dengan ambisinya,bahwa suatu hari nanti ia harus bisa mendapatkan yang setara dengan itu.

Hingga tepukan di bahunya,membuat ia kaget.Jiva menoleh dan mendapati seorang osis dengan perawakan tinggi  nan tegap,wajah yang tampan dan aura yang bijaksana.Ia berdiri tepat di disamping Jiva.

"Hei,ngapain ngelamun disini.Ayo segera masuk aula,acara mau segera dimulai."tegur osis itu dengan sopan.

"Baik kak,kalau boleh tau dimana ya aulanya?"tanya Jiva.

"Mari ikuti saya,saya juga mau kesana."

"Baik kak,"

Jiva pun mengikuti kakak Osis laki-laki itu dari belakang.Pikir Jiva dengan tubuh dan wajah yang seperti itu,ia tidak akan bisa berlaku sopan ke adik kelas terutama siswa baru seperti dia.Namun ternyata,ia tidak semena -mena dan sombong sendiri dengan tingkatannya yang kakak kelas dan juga osis.First impression Jiva untuk orang ini,ia beri  rating 10/10 alias ok untuk pertama kalinya.

Setelah berjalan tanpa percakapan,akhirnya mereka sampai di aula.Aulanya benar-benar sudah ramai bahkan hampir penuh.Jiva pun mulai merasa gugup dan malu karena ia belum punya seorang pun teman disini.Setelah dipersilahkan masuk,Jiva pun dengan jalan menunduk pergi ke bangku yang kosong untuk di duduki.

Tak lama kemudian,ada segerombolan siswi baru sekitar  lima orang masuk aula dengan heboh.Mereka terus saja tertawa dan duduk di sebelahnya.Hal ini sungguh membuat Jiva merasa kurang nyaman.Dirinya yang introvert disamping orang-orang seperti ini.Huh,sungguh menyebalkan harus mendengarkan ocehan mereka.

Beberapa menit kemudian,setelah para siswa siswi baru sudah berkumpul semua acara pun dimulai.Acara diawali dengan sambutan dari Bapak Kepala Sekolah lalu lanjut ke inti dari acara hari ini yaitu Pra-mpls yang akan diambil alih tugaskan kepada Osis.Kali ini Jiva mendengarkan nya lebih serius daripada yang tadi,karena Osis yang tadi bersamanya maju ke depan panggung untuk menyampaikan sambutan.Jiva semakin penasaran siapa dia dan apa perannya di Osis sampai-sampai memberikan sambutan sebagai perwakilan dari Osis SMA Negeri Adinatha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Backstreet With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang