4. Penjara Emas

2.1K 352 23
                                    




Hari-hari berlalu, Xinlaire telah mengerahkan pasukannya untuk memburu semua pendukung Winston yang melarikan diri. Tidak terhitung jumlahnya berapa ribu orang yang telah binasa dalam rentang waktu singkat itu.

Selain itu Xinlaire juga telah mulai membangun kembali pemerintahan Allegra yang tentu saja terkena dampak karena perebutan kembali kekuasaan yang dia lakukan.

Posisi Xinlaire saat ini sudah resmi menjadi raja dari kerajaan Allegra. Pria itu telah melewati serangkaian prosesi pengangkatan sebagai pemimpin baru Allegra.

Saat ini pria itu sedang berada di ruang pemerintahan dengan barisan para pejabat yang telah dipilih oleh Xinlaire berdasarkan pengamatannya selama bertahun-tahun berada di kerajaan itu sebagai Luca, si jenderal muda yang berbakat.

Sementara untuk posisi lain yang kosong, Xinlaire telah memberikan perintah pada pejabat berwenang untuk  membuat ujian penerimaan pegawai yang bisa diikuti oleh semua orang yang berada di kerajaan Allegra.

Selain memburu pendukung Winston, Xinlaire juga telah mengeksekusi semua pejabat korup, pria itu memberikan hukuman paling ringan menyita semua harta benda mereka atau hukuman mati.

Xinlaire ingin mengembalikan Allegra seperti ketika dipimpin oleh ayahnya, di mana tidak ada nepotisme, pajak yang tinggi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Setelah mendengarkan semua laporan dari para pejabatnya, Xinlaire meninggalkan ruang pemerintahan dan pergi ke ruang kerjanya.

"Yang Mulia, Nona Charlotte datang untuk menghadap." Edmund, pelayan utama Xinlaire berdiri beberapa Langkah dari tempat Xinlaire duduk.

"Biarkan dia masuk."

"Baik, Yang Mulia." Pria berusia di awal empat puluhan tahun itu segera mundur lalu kemudian keluar dari ruangan itu.

Seorang wanita dengan gaun yang indah melangkah masuk ke dalam sana. Wajah wanita itu dihiasi dengan senyuman yang semakin membuatnya telrihat memesona.

"Charlotte menghadap Yang Mulia." Wanita itu menunduk memberi hormat.

Xinlaire menghentikan pekerjaannya sejenak, pria itu memberikan sedikit perhatiannya pada Charlotte. "Apa yang membawa Nona Charlotte datang ke sini?"

"Saya hanya ingin melihat Yang Mulia. Satu minggu ini pasti sangat melelahkan bagi Anda jadi saya membawakan teh herbal yang bisa membantu menjaga stamina Anda." Charlotte bicara dengan lembut. Wanita ini adalah putri sulung perdana menteri, sahabat mendiang ayah Xinlaire.

"Terima kasih atas kekhawatiranmu terhadap kondisiku, silahkan letakan saja teh nya di meja."

"Ya, Yang Mulia." Charlotte meletakan teh yang ia bawa sendiri untuk Xinlaire.  "Yang Mulia tampak sedikit lelah, biarkan aku memberikan pijatan untuk Anda."

"Tidak perlu, Nona Charlotte." Xinlaire menolak dengan tegas. "Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan, maka kau bisa pergi dari sini. Aku masih memiliki beberapa hal yang perlu aku urus."

Charlotte ingin berada di sana lebih lama lagi, tapi tampaknya Xinlaire tidak ingin diganggu. Tidak apa-apa, akan tiba waktunya dia memiliki lebih banyak waktu dengan Xinlaire. Pada akhirnya pria itu akan tetap menjadi suaminya, dan dia akan menjadi ratu Allegra.

Sejak pertama kali Charlotte bertemu dengan Xinlaire beberapa tahun lalu dia telah jatuh hati pada pria itu. Dia mulai terus menerus bertanya pada ayahnya tentang Xinlaire yang pada saat itu menggunakan identitas Luca.

Dia sangat senang ketika mengetahui bahwa sebelumnya orangtuanya dan Xinlaire telah menjodohkan anak sulung mereka jika berjenis kelamin berbeda.

"Kalau begitu saya akan pergi. Yang Mulia tolong jaga Kesehatan Anda."

Tawanan Hati Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang