Meet you again

8 4 0
                                        

"Kenapa putus lagi?" 

Hanya itu yang keluar dari mulut Razka setelah menemani gadis itu menangis selama 15 menit. Gadis itu menunduk membuat Razka kembali mengelus punggung gadis itu pelan, berusaha menenangkan.

"Dia selingkuh, Thar" ujar gadis itu dengan suara parau "tapi kamu jangan apa apain dia ya, Thar" kini gadis itu menatap pemuda disampingnya dengan pandangan memohon. Gadis itu melihat wajah Razka yang sudah mengeraskan rahangnya juga  mengepalkan tangannya.

"Ngga, tenang aja"

Gadis itu menatap Razka memastikan, ia tampak ragu. Setelah menunggu respon pemuda itu beberapa saat, ia malah mendengar pemuda itu tidak akan berbuat macam macam, sangat bukan Atharrazka Baskara sekali.

"Percaya aja udah, aman kok" 

Rain tersenyum, setidaknya meski ia sakit hati dengan Darren tapi ia tidak ingin Razka menghajarnya. Ia sangat paham bagaimana karakter Razka, sepupunya. Namun senyuman itu tidak lama setelah pemuda dihadapannya itu meneruskan ucapannya.

"Ga akan ampe mati, paling ga jalan aja 2 minggu"  

"Thar jangan kayak gitu, ah" 

Razka hanya diam dan mengambil rokok elektriknya untung menenangkan, ia membiarkan Rain yang beranjak pergi meninggalkannya. Setelah memastikan Rain sudah tidak ada lagi di rooftop, Razka mengambil ponselnya disaku celana dan menghubungi orang yang akan  ia ajak untuk menjalankan rencananya.

"Club Elstar ntar malem, ajak anak anak" 

Razka menyimpan kembali ponselnya setelah menyelesaikan panggilan. Ia tidak ingin Rain mendengarnya.

Club Elstar, 23.30 wib.

Razka yang baru saja sampai disambut Deo dan Nathan dimeja bar. Wajah Razka mengeras tanda memang sedang emosi.Kedua temannya memilih diam tidak ingin menanyakan hal itu.

"Dia open kamar vvip, room 3"

Razka menoleh sahabatnya yang baru saja datang dan memberikan informasi yang Razka minta tadi saat dijalan.

Zidan menepuk pundak Razka membuat Razka menoleh dan mengangkat alisnya sebelah, seperti bertanya ada apa?.

Tampak Zidan menghela nafas sebelum mengangkat kedua bahunya ringan "Gue harap lo persiapin diri nanti"

Razka berpikir sejenak namun taklama ia memilih segera berjalan menuju tempat yang disebut Zidan. Kedua temannya menatap Zidan seolah gantian bertanya.

Zidan hanya tersenyum tipis lalu berdeham "Mending ikutin temen lo noh, ngamuk besar abis ini"

Karena intruksi itu membuat Deo dan Nathan segera berjalan menyusul Zidan, dan Zidan mengikuti dibelakangnya.

Razka menggedor pintu dengan tidak sabar. Membuat seseorang dibalik pintu itu tampak menggerutu kesal sembari membuka kunci pintu.

"Ini kamar V-

Bugh!

Belum sempat pemuda itu bicara, Razka sudah maju dan memberikan pukulan kepada pemuda dihadapannya. Karena kurang persiapan membuat pemuda itu mundur dan terjatuh didalam kamar.

Razka maju dan melayangkan bogem mentah diwajah pemuda itu, Razka bahkan mengambil posisi menduduki pemuda itu agar tidak bisa berkutik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Humaira BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang