8

672 26 2
                                    

Happy reading





  "Ada apa Hee?" Jongseong menghampiri sahabatnya yang duduk sendirian ditepi lapangan basket dekat rumah mereka. Heeseung melirik Jongseong sekilas dan lalu memandang kedepan lagi. melamun. heran akan kelakuan temannya, Jongseong ikutan duduk disebelah Heeseung. 

"Ada yang aneh pada Jake" ucap Heeseung mendadak. Jongseong menoleh kearah Heeseung. menatapnya bingung. Heeseung berkata dengan sedikit resah. "Tadi malam aku ditabrak olehnya. aku sedang disuruh guru untuk mengecek pembakaran sampah. dan Jake baru saja dari sana. aku sempat melihatnya membuang sesuatu yang besar dan juga obeng kedalam mesin pembakaran sampah" 

Jongseong terdiam dan menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan. "Lalu aku melihatnya sedikit gugup untuk pertama kalinya dan Karina datang. membawanya pergi. aku tahu mereka berdua berakting saat itu. seakan akan Jake kabur dari Karina. padahal aku tahu ada sesuatu yang mereka lakukan" 

ucapan Heeseung membuat Jongseong menatapnya serius. "Apa dia melakukan sesuatu yang membahayakan? aku tidak yakin. Jake adalah tipe orang yang tidak akan menyakiti orang" gumam Jongseong. Heeseung mengernyit. 

"Dia sangat tertutup dan pendiam. justru itu sangat berbahaya. lalu juga.. Karina. dia juga orang yang berbahaya. aku yakin rumor buruknya itu benar. dan ingat lah soal obat itu dulu" jelas Heeseung. Jongseong terdiam dan menyetujui perkataan Heeseung. tapi lalu dia menceletuk. "Kau juga berbahaya. memainkan submissive dengan perlatan bdsm" 

mereka berdua tertawa dan lalu diam lagi. "Sudah lah. ayo kita bergegas kesekolah" ajak Jongseong. Heeseung mengangguk dan mengikuti sahabatnya itu menuju motor mereka. 

____________________________

   "Hari ini mau bunuh sainganmu lagi Jake?" tanya Karina pada Jake yang sedang menulis dan menggambar sesuatu dibuku catatan kecilnya. Jake menggeleng geleng. Karina menatapnya tertarik. "Kenapa tidak?" tanya Karina lagi. 

"Terlalu mencolok jika banyak yang hilang atau mati atau dijodohkan dalam seminggu terakhir"

benar juga. Karina mengangguk angguk setuju. Jake sibuk sekali dengan catatan ditangannya. saat Karina mengintip, ternyata isinya hal hal mengerikan. 

Jake ternyata sangat pintar membuat ilustrasi kejadian kejadian tragis. dia membuat dengan detail bagaimana cara membunuh orang dengan berbagai macam gaya. Jake yang menyadari tatapan Karina menoleh dan menatapanya sejenak. "Kakak mau pinjam?" 

dengan semangat Karina mengangguk. Jake menyerahkan buku catatan kecil itu. Karina membuka bukanya dan makin takjub akan submissive yang memiliki kelainan jiwa itu. detail warna dan gambar pembunuhan dibuku itu sangat benar benar mirip dengan yang asli. 

gambar dibuku buku Jake juga seperti bergerak saking detailnya dia membuat semuanya. saat membalik kehalaman paling akhir, ada sketsa Heeseung. benar benar sama dengan orang aslinya. Jake memandang Karina yang sekarang menganga. "Wow. Jake, ini menakjubkan" 

dengan malu malu Jake menerima kembali bukunya. Karina memperhatikan wajah Jake lamat lamat. sepertinya semakin sering Jake melakukan pembunuhan, Jake makin menjadi lebih ekspresif dari pada sebelumnya. Karina menyeringai. ajaib juga bocah satu ini. 

"Ekhem" 

terdengar dehaman dan keduanya mendongak. Heeseung berdiri disana dengan raut wajah agak galak. Jake buru buru menjejalkan bukunya kedalam saku celananya. Heeseung menatapnya curiga dan lalu dia berkata pelan. "Boleh aku duduk?" 

dengan ragu Jake mengangguk. Karina bangkit berdiri dan dia mencium sekilas bibir Jake sebelum dia pergi dari sana. Heeseung duduk didekat Jake dan memandang Jake tajam tajam. Jake balas menatap Heeseung dengan pandangannya yang seketika berubah kosong. "Apa kau ingat apa yang terjadi saat dibar beberapa hari yang lalu?" 

Psychopath 2 [HEEJAKE] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang