Two: Penyesalan.
KOMANDER KOKOCI POV
Aku berusaha keras mencoba melacak dimana keberadaan [Name], tapi tak ada tanda untuk menemukannya sama sekali.
Kenapa hanya Kapal Angkasanya saja yang mendarat di Stasiun TAPOPS?
Misimu berhasil [Name]...tapi dimana kau? Kenapa hanya Glitchbot saja yang ada di Kapal Angkasa mu?
Apakah kami akan kehilangan Kapten lagi?
.
.
.
.
.
.
.
.
Satu minggu berlalu...tak ada yang berhasil melacak keberadaan [Name] sama sekali.
Kami kehilangan salah satu Kapten.
KOMANDER KOKOCI POV END
KAIZO POV
Jijik sekali aku melihat wanita itu...dia membuat adikku kehilangan nyawanya. Kuharap ia mati.
Aku sebenarnya mempunyai suatu perasaan yang aneh kepadanya.
Aku mencintainya. Tapi semenjak dia membuat adikku tiada, aku tenggelam dalam kebencian. Aku mulai membencinya karena ia tak dapat menyelamatkan adikku.
Setiap kali aku melihat mukanya, ingin sekali aku memukulnya tapi tak bisa. Aku ingin memukulnya sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya, benci sekali aku dengan [Name].
KAIZO POV END
AUTHOR POV
Kaizo menghembuskan nafas secara kasar lalu beranjak dari kasurnya. Saat ia ingin keluar, ada yang memanggilnya dari jam tangannya. Kaizo lalu mengangkat panggilan tersebut dan munculah hologram Komander KoKoci.
"Kaizo." Panggil Komander KoKoci.
"Ya Komander." Kaizo menjawab panggilannya
"Kami membutuhkanmu di ruang rapat." Ucap Komander KoKoci.
"Baik Komander." Jawab Kaizo sembari hormat 'ala' TAPOPS.
Komander KoKoci lalu mematikan panggilan.
Tak menunggu lama, Kaizo langsung berjalan ke ruang rapat TAPOPS.
Sesampainya Kaizo disana, Kaizo melihat Komander KoKoci berusaha keras melacak sesuatu. Ia lalu membuka suara.
"Komander panggil saya?" Ucap Kaizo kepada Komander KoKoci.
"Ah, ya. Kami ingin memberitahukan bahwa, kita kehilangan salah satu Kapten TAPOPS." Ucap Komander KoKoci.
Aku mengangkat salah satu alisku "Tunggu, kehilangan?" Batinku. "Siapa Kapten itu, Komander?" Tanya Kaizo.
"Kapten [Name]. Kami tidak bisa melacaknya dan tak ada petunjuk maupun tanda-tanda untuk menemukan dimana [Name] berada." Jelas Komander KoKoci sembari menunjuk informasi [Name] lengkap dalam mode hologram.
Pupil mata Kaizo melebar saat mendengar bahwa [Name] menghilang dalam misi (MIA).
Ini terlalu tiba-tiba.
Kaizo ingin sekali meneteskan air mata sekarang, tapi ia tak bisa, tak tau entah kenapa.
"Jika kau ingin, beritahulah kepada yang lainnya dan Gang Kokotiam." Ucap Komander KoKoci.
"...Baik Komander." Suaranya terdnegar seperti ia ingin menangis tapi ia menahannya. Ia memberi hormat 'ala' TAPOPS kepada Komander KoKoci.
Kaizo lalu pergi dari ruang rapat. Ia berjalan menuju ruang asramanya, air matanya mengalir.
"..[N-Name]...." Gumam Kaizo sembari ia menangis dalam diam.
AUTHOR POV END
Awokwoakwaokwak kasian mbak nem menghilang dari muka galaksi
Kaizo: "Kntl."
Bacot. Nnti mbak nem reinkarnasi gk yh? Hanya author yang tau😁
Segini aja dulu, papayyy👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau...Kembali?... [Kaizo × F!Reader]
Aléatoire"[Name]." "Hm?" "Apakah kau percaya dengan reinkarnasi?" "Tentu, aku percaya. Kenapa?" "Tidak, hanya menanyakan." Percakapan pendek antara Kaizo dan [Name]. Pernahkah seorang Kaizo menyesal?