bab 3

2 1 0
                                    


Setiba nya di ruangan bawah tanah atau kami menyebut nya introgasi ruangan bawah ini dibuat untuk berjaga jaga jika ada yang tau rumah tak terlihat ini eksekusi dan siksaan terjadi disini!.
  

  Aku duduk di kursi kecil dan menatap vellya, seperti serius..

    "Nell gue udah nemuin bukti kalo ayah lu selingkuh" aku mengernyitkan dahi, lalu vellya kemudian menunjukan sebuah foto akupun melihat foto tersebut. Foto yang didalam nya ada sang perajurit berani dengan sebuah perempuan menjijikan disitu hati ku berdesir.

      Tanpa disuruh air mata ini jatuh begitu saja..., sakit rasanya jika kalau melihat ayah sendiri bermain wanita!.

      "Anjing bangsat! Ayah jahat hiks!" aku terduduk lemas ku pegang erat poto yang tadi membuat hati ku sakit!, berani berani nya ayah menduakan bunda!.

        "Nell..., jangan nangis ya?, masih ada gue udah sabar.." Vellya memelukku dan menenangkan ku.
     "Gak bisa Vell dia jahat vell!, jahat!." ujar ku sembari menangis, apakah tidak ada laki laki yang setia?, kenapa banyak yang tidak setia?, jika boleh jujur aku benci laki laki..

     Angga Argantara lelaki yang ku sebut ayah membuat ku kecewa kali ini, apa yang harus keterangkan kepada bunda saat bunda tau nanti?, apakah aku tidak bisa bahagia?. Terkadang melihat keluarga orang yang cemara membuat ku iri.., hey ayolah siapa yang tidak mau keluarga nya cemara?, semua orang menginginkan itu!.

      Aku berdiri walau tak kuasa menahan tangis, kubiarkan Vellya menolong ku duduk dikursi kembali. "Vell, dunia jahat ya sama gue?. Gak adil hiks!."

     "Nell dunia itu memang tak adil tapi kalo lo kuat lo bisa melalui nya, jangan nyerah suatu saat nanti lu bakal menemukan kebahagiaan lu sendiri, semangat!" aku tersenyum padanya, walau hati berkata lain.

    Akupun masuk kedalam rumah tanpa sepatah kata, cape waktunya istirahat. Saat aku berjalan didepan kamar bunda terdengar suara ribut didalam aku mendekat kan kuping dan mendengar perdebatan tersebut.

     "Sayang aku bisa jelasin maafin aku ya?"

      "Halah bacot anjing, lo gak bisa dipercaya bangsat siapa dia hah?"

      "Dia temen aku sayang..."

       "Kita cerai!"

     "Cerai kata mu?, bagaimana dengan anak kita hah?"

      "Baru lo bilang anak hah?, bacot anjing!"

       Aku pergi meninggal kan mereka karna tak kuasa menahan tangis namun baru beberapa langkah kaki ini berjalan aku mendengar suara tamparan yang begitu keras akupun bergegas masuk tanpa aba aba, Tampak bunda sudah tersungkur ditanah aku menghampiri bunda dan memeluk nya.

    "Udah ayah bunda kasihan!, jangan dipukul lagi hiks" ujar ku memohon pada orang yang berada didepan ku. Ayah pergi begitu saja tanpa suara, aku menolong bunda duduk dikasur ku ambil p3k yang ada di lemari. Dengan keahlian ku dalam mengobat ku obati bunda.

     "Bunda istirahat ya.. Jangan dipikirin Nellya mau istirahat juga" ujar ku tersenyum manis dan dibalas anggukan oleh bunda, aku menutup pintu pelan setelah kututup aku pun pergii ke kamar dan mengunci pintu.

      Aku berjalan ke lemari disamping tempat tidur kuambil pisau didalam nya lalu aku terduduk lemas, kuarahkan pisau tersebut ke tangan!. Ntah mengapa menyakiti diri sendiri senang kulakukan beberapa hari ini, rasa yang perih seperti hidup..

Ku biarkan darah berceceran, terduduk lemas dan tersenyum. Disaat begini masih saja mengingat betapa bodoh nya aku mempercayai cowo yang membuat ku sakit hati, bodoh!.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

heart attackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang