11

1.8K 134 32
                                    

Day 04 20:59

Di tengah malam, setelah Hanbin menyelesaikan semua pekerjaannya, dia mengendarai Porsche miliknya di jalan bebas hambatan, melaju dengan kecepatan 90 mph sepanjang waktu, dan dengan cepat tiba di rumah. Kemudian, dia mandi air hangat, minum setengah gelas wine, dan berbaring untuk tidur.

Empat jam kemudian, karena dibangunkan secara paksa oleh ritme sirkadiannya, dia dengan mengantuk mengeluarkan ponselnya untuk melakukan panggilan cinta hari ini.

Yujin mengangkat telepon dan dengan lembut memanggil 'Daddy' di ujung sana sebelum memberitahunya kalau dia sedang mewarnai, dan gambarnya terlihat sangat cantik.

Hanbin bertanya, “Yujin beli buku mewarnai baru?”

"Tidak."

Yujin mengambil pensil warna hijau tua dan dengan hati-hati mengarsir gambar daun di kepala anak kucing. “Kak Hao menggambarnya untukku. Kami bertemu kucing kecil pagi ini. Dia sangat lucu, lalu kakak menggambarnya untukku.”

Saat taman kanak-kanak bubar, pengasuh baru yang tidak dia kenal itu menjemputnya untuk pulang. Bertentangan dengan ekspektasi, Zhang Hao tidak ada di rumah, tetapi dia meninggalkan tiga tumpukan buku anak-anak di ambang pintu 520B dan bahkan menyertakan gambar kucing belang yang cantik. Yujin awalnya masih agak sedih, tapi melihat gambar dan buku dari kakak, suasana hatinya yang mendung menjadi cerah dalam sekejap. Dia memutuskan untuk mewarnainya dengan baik supaya dia bisa memberikannya kepada kakak saat kakaknya pulang ke rumah.

Hanbin belum sepenuhnya bangun; dia hanya ingat kalau dia harus meluruskan kesalahpahamannya dengan Zhang Hao. Setelah mengobrol sebentar dengan Yujin, secara otomatis dia berkata, “Yujin anak baik kan? Beri teleponnya ke kakak."

Yujin menjadi bingung, dia pikir Ayahnya agak linglung. “Kak Hao tidak ada di sini. Adanya Kak Jiwoo… Aku akan memberikan telepon ke Kak Jiwoo, oke?”

Hanbin baru saja menguap berkali-kali dan tidak mendengar ucapan anaknya dengan jelas, jadi begitu telepon berpindah tangan, dia segera berseru, "Zhang Hao."

“Hhh… Halo, Tuan Sung! Saya Jiwoo!”

Pihak lain merasa sangat gembira.

Di pagi hari, suara bernada tinggi yang cerah dan riang dari seorang wanita menembus telinganya. Pikiran Hanbin seketika menjadi jernih.

Jiwoo?

Tampaknya itu pengasuh baru yang dia pekerjakan.

Tahun ini, Jiwoo berusia dua puluh satu tahun. Dia kuliah mengambil jurusan Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak, akhir tahun nanti akan wisuda. Dia memiliki wajah baby face yang natural, ujung rambutnya imal, dan memakai jepit rambut pita berwarna mawar, menghasilkan tampilan yang sangat segar secara keseluruhan. Dia baru saja menyerahkan resumenya ke perusahaan pengasuh kelas atas beberapa hari sebelumnya, ketika kemarin, pekerjaan jangka pendek dengan gaji bulanan lebih dari sepuluh juta jatuh dari langit dan mendarat tepat di dahinya. Menurut narahubungnya, anak keluarga ini tidak hanya pandai, bahkan majikannya pun luar biasa tampan; mendengar ini menyebabkan dia hampir pingsan karena kegembiraan.

Dia menunjukkan kualitas profesionalnya yang luar biasa dengan terlebih dahulu menyapa Tuan Sung penuh hormat, kemudian memperkenalkan diri, dan terakhir melaporkan kondisi Yujin dengan tertib dan jelas.

Pada jam empat, taman kanak-kanak keluar, dan dia naik taksi untuk menjemput Yujin.

Pada pukul lima, Yujin menyantap semangkuk kecil salad buah yang terbuat dari campuran stroberi, kiwi, dan buah naga.

Pada pukul enam, dia memasak daging sapi goreng dengan wortel untuk makan malam. Nafsu makan Yujin sangat bagus, dan dia membersihkan piringnya dengan rapi.

Fairytale - BinhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang