Surrender to the Devil (1) Cuplikan
***
"Delta!"
"Delta! Tasya sayang Delta sebesar dunia! Kamu iya juga kan?"
"Eh aku mau cerita!"
"Kamu tau nggak? Kemarin, aku pergi sama Mama ke Mall, beli baju serba pink yang lucuuu banget dan aku juga cobain restoran baru disana, di jual ramen yang enak banget! Kamu pasti suka deh, dagingnya juga banyak, aku pengen banget kapan-kapan kesana sama kamu." ucap Tasya semangat menceritakan hari-harinya pada Delta.
Sedangkan, laki-laki itu terlihat tak tertarik, hanya mendengarkan namun sambil membaca buku miliknya.
Normalnya, saat cerita kita tidak di dengarkan dengan serius oleh pasangan pasti akan kesal, sayangnya hal itu tidak berlaku untuk Tasya. Sejak awal dia tau Delta seperti apa. Sikap cueknya dan malas berinteraksi. Delta benar-benar berprestasi dalam segala bidang, hanya saja dia tidak pernah ingin mengikuti perlombaan atau olimpiade karena dia tidak menyukai berinteraksi atau bicara banyak yang menguras energinya.
Delta juga punya wajah yang rupawan seperti orang tuanya, Ayahnya adalah Shaka Davitra yang memiliki bisnis besar dan ibunya Nina Davitra, seorang dokter cantik yang cerdas. Kehidupan Delta mungkin sudah sempurna dalam segala hal.
Tasya menyukai Delta sejak awal masuk sekolah, dia selalu melakukan banyak cara agar mendapatkan perhatian laki-laki itu. Tasya membetulkan julukan teman-teman padanya. 'Si Gadis tak punya urat malu'. Tasya tak peduli harus terlihat bodoh jika bersama Delta.
Rasa cintanya benar-benar besar semenjak hari itu Delta membantunya yang hampir di dilecehkan oleh beberapa premanjalanan. Hari itu adalah hari sial Tasya yang pulang larut akibat dihukum ekskul basket untuk membersihkan ruangan, dia berjalan menuju halte bus karena orangtuanya sibuk di hari kerja.
Saat menunggu itulah beberapa anak jalanan memperhatikannya, Tasya benar-benar takut karena malam itu jalan disekitar tampak sepi. Mereka mulai memaksa Tasya untuk naik ke atas motor, tatapan mereka benar-benar seperti orang kehausan akan hasrat.
Saat itu juga Delta datang, menghajar orang-orang itu dengan mudah dan dengan isyarat mata meminta Tasya yang shock untuk naik ke atas motornya. Tasya saat itu sudah mengenal Delta karena teman-teman banyak membicarakan ketampanannya. Gadis itu baik begitu saja, lalu Delta hanya bertanya alamatnya dan mengantarkannya sampai rumah.
Tak ada sedikit pun pertanyaan yang terlontar selain alamat. Hal itu membuat Tasya lega karena malam itu dia benar-benar shock dan tak mampu menjawab apapun. Dan sejak itu dia menyukai Delta. Dia kagum yang berubah menjadi rasa suka yang menggebu-gebu.
Selama setahun lebih Tasya seperti orang bodoh dan tak tau malu untuk mendapatkan hati pria itu. Dari mulai menyemangati Delta yang sedang mengambil nilai olahraga, memasakannya makanan, bahkan pergi ke rumah Delta dengan nekat untuk memberikan hadiah saat ulang tahunnya. Untung saja keluarga Dela tidak mengusirnya saat itu, keluarga Davitra malah senang menerima kehadiran mereka, apalagi Ayah Delta. Pria itu benar-benar jauh berbeda dengan Delta yang pendiam. Dia humoris serta banyak bicara.
Namun, setahun perjuangannya mendapatkan hasil. Hari itu, setelah ditolak berkali-kali, Delta menerimanya.
"Delta, untuk kesekian kalinya, mau nggak jadi pacar aku?" ucap gadis itu tersenyum manis, mereka duduk di balkon kamar Delta setelah merayakan ulang tahun cowok itu dengan keluarga Delta.
Delta meliriknya, lalu secara tiba-tiba memberikan kecupan singkat di ujung bibirnya. "Oke." jawabnya.
Bagaimana kabar Tasya? Dia melotot kaget, sambil menepuk wajahnya sendiri, benar-benar tak menyangka ini nyata. "HAH! GILA! DELTA NERIMA AKU?! AAAA DELTA! MULAI SEKARANG AKU MANGGILNYA SAYANG, YA! AAAAA! PLEASE JANGAN PUTUSIN AKU UNTUK BEBERAPA MENIT KEDEPAN!" ucapnya mewanti-wanti Delta yang menatapnya dengan datar.
"Nggak. Siapa yang mau mutusin?" itu adalah kalimat terpanjang Delta yang Tasya dengar dan membuat Tasya salah tingkah sampai saat ini.
Malam itu Tasya mencoba memberanikan diri memeluk lengan pria itu dan syukurnya Delta tak mendorongnya karena jijik. Itu adalah hari terbaik Tasya dan dia tak menyesali tindakannya ke rumah cowok itu.
Dan sejak itulah Delta dan Tasya berpacaran. Tasya selalu lebih banyak bercerita tentang dirinya karena Delta lebih banyak diam, dia berusaha menceritakannya agar Delta sedikit banyaknya juga mau menceritakan hari-hari dan kehidupannya.
Namun hasilnya nol besar. Yang Tasya tau tentang Delta hanya fakta bahwa Delta tidak suka tomat. Hanya itu.
Namun karena rasa cinta yang bergejolak, Tasya mencoba memaklumi sifat Delta. Delta itu introvert, bukan dingin, dia setiap tahun masih memberikan Tasya kue dan hadiah yang tak main-main. Di ulang tahunnya yang ke delapan belas, Delta memberikannya kue empat tingkat yang membuat keluarganya melotot serta cincin berlian. Bukankah itu terlalu berlebihan untuk anak sekolah?
"Hadiahnya aku suka banget. Tapi jangan terlalu mewah banget, biasa aja, aku kaget dan takut nggak bisa balas kamu juga." ucap Tasya hati-hati mengatakannya saat itu.
Delta menatapnya, lalu mengangguk. "Oke. Aku paham." sejak saat itu, Delta memberikan kue yang lebih normal, walaupun hadiahnya sering membuat Tasya sesak nafas.
Hubungan mereka tau-tau sudah hampir lima tahun saat ini. Kini keduanya sama-sama berada di bangku perkuliahan, di kampus yanh sama dan jurusan yang sama yaitu kedokteran hewan. Tasya sejak dulu terlalu terpaku pada Delta hingga mengambil jurusan yang sama dengan pria itu. Walaupun sebenarnya Delta sempat menasehatinya secara singkat bahwa Tasya tak boleh menentukan hidupnya dengan pilihan Delta.
Kembali pada masa sekarang, Tasya masih asik bercerita tentang ramen enak yang dia makan dengan Mamanya. Tiba-tiba perutnya berbunyi dan membuat Tasya tersenyum malu pada Delta yang meliriknya.
"Ayo makan." ucap pria itu bangkit dari tempat duduk ya dan menarik Tasya untuk segera mengisi perut.
Iya, Delta itu tidak dingin! Dia peduli, hanya saja dia tidak suka bicara banyak. Dan dia tidak suka membicarakan dirinya.
***
Note : seharusnya aku update chapter ini dulu, tapi karena semalem ngantuk, nggak kepikiran sampai sana. Cuplikannya ada 2 chapter yaa.
Series Davitra Family series ini emang full semua di karyakarsa, sebagaimana series sebelumnya Deal with the Devil.
SAAT INI SUDAH TAMAT, BAGI YANG BACA LANGSUNG KE KARYAKARSA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender to the Devil[√]
RomansTasya berpacaran dengan Delta sejak masih sekolah menengah atas hingga saat ini mereka di bangku perkuliahan. Sudah lima tahun berpacaran, Tasya masih tidak mengenal baik bagaimana Delta karena pria itu jarang membicarakan dirinya. Hingga pada sat...