Chapter 1

28 0 0
                                    

Gadis itu rania, penyuka novel semua genre namun kesialan menimpanya di kemudian hari. Di umurnya yang ke 24 dia terjebak dengan duda 3 anak  Yah menakutkan bukan, mungkin jika hot euda seperti di novel yang seperti dia baca dia mungkin akan senang tapi bagaimana duda di dunia nyata yang tak seindah di novel.

Berawal dari tempat kerja, rania berkerja sebagai kasir di sebuah supermarket. Tidak ada yang spesial hanya kegiatan biasa layaknya orang yang bekerja. Dan dia bertemu dengan seorang pria, awalnya biasa aja antara kasir dan konsumen seperti biasanya. Namun semakin sering ketemu, membuat benih suka timbul pada pria, namanya marshel. Perawakannya tinggi, badan lumayan kekar, dan tampangnya biasa saja namun lebih muda dari usianya.

Marshel adalah seorang duda beranak 3, dan tentu berusia 45 tahun sungguh jika di dunia novel duda usia 45 di bicarakan seperti dewa yunani tampan dan tentunya super hot Dan seperti bisa di tebak bisa membuat kaum hawa melemparkan dirinya dengan sukarela.

Namun ini di dunia nyata, rania tau itu. Entah bagaimana, rania dekat dengan marshel berawal dari berbagi no handphone, hingga menanyakan kabar.

Rania masih menganggap marshel sebagai konsumen tentu saja, dia hanya membalas terkait promo dan menanggapi marshel sebagai mestinya.

Namun semakin lama, rania juga tidak enak hati. Bagaimana bisa marshel secara intens membangun komunikasi yang lebih dari sekedar kenalan, rania sungkan bila telalu cuek jika membalasnya. Namun dia juga tidak suka membalas chat basi basi marshel.

Rania berpikir marshel ingin lebih sekedar hubungan konsumen dan kasir. Ya dan marshel mengutarakan keinginannya itu lewat chat, dia ingin mengenal rania lebih dalam.

Entah kepala marshel yang terbentur atau dia memang gila.Rania tentu saja sungkan, masalahnya dia baru patah hati. Dan dengan gencarnya si duda mencoba mendekatinya, dan rania dengan iseng mencoba meladeninya.

Kau tau rasanya di campakkan seorang pria setelah setelah menjalin hubungan selama 3 tahun, dan lebih memilih menikah dengan pilihan orang tuanya. Mungkin dia ingin jadi anak berbakti dengan menuruti orang tuanya, namun dia tidak berpikir jika ada orang lain yang tersakiti dengan pilihannya.

Seharusnya jika dia tahu, klau pada akhirnya dia mengikuti pilihan orang tuanya. Tidak seharusnya dia menjalani hubungan dengan wanita lain, dan yang pada akhirnya hanya di berikan harapan semu.

Rania jelas sakit hati, ketidakberanian mantannya membuat rania sakit baik fisik dan mental. Sungguh bukan sebentar dia menjalani hubungan dengan marshel, tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Dan dalam tiga tahun jika mantannya tidak menganggap berarti hubungannya.

Dan itu sekian dari masa lalu rania, dia kesal dengan dirinya sendiri dan merasa sakit hati. Entah bagaimana dia melihat marshel yang berusaha mendekatinya, dia mencoba membuka hati bukan lebih tepatnya dia mencari pelampiasan. Jahat bukan kedengarannya, namun rania egois di tidak akan berpikir bahwa itu akan menyakiti marshel. Dia berharap marshel bisa menyembuhkan lukanya, walaupun itu sedikit tidak mungkin,
lukanya terlalu dalam dan rania tau itu.

Rania mencoba dengan marshel gila bukan kedengarannya, ya rania gila dia mencoba dekat dengan duda berusia 45 tahun dan anak 3 bukankah itu gila. jarak umurnya saja hampir setengahnya, namun rania tidak berpikir sampai jauh. Dia hanya mencari pelampiasan, dia hanya ingin lukanya tidak merebak.

Dan dengan menggunkan marshel rania, tau bahwa ke depannya hidupnnya tak akan sama.

Seperti hari ini dia, bertemu marshel di luar jam kerja. Marshel mengajaknya makan malam, ya di sebuah rumah makan di pinggiran kota. Tidak ada yang spesial, rania mencoba terbiasa. Seperti biasa marshel mencoba mencairkan suasanya, dia lebih aktif di obralan ini. Rania hanya menanggapinya jika di perlukan, di tanya menjawab dan tanpa di tanya dia akan diam.

Marshel tau namun tidak memprotes, dia tau rania belum bisa menerimanya, dan dia akan mencoba perlahan lahan agar rania membuka hatinya untuk marshel.

Dari pertemuan ke pertmeuan akhirnya rania tau, jika marshel duda di tinggal mati oleh istrinya. Istrinya meninggal 8 tahun yang lalu, cukup lama bagi seorang pria yang di tinggal dengan tiga orang anak dan tentunya tanpa seorang istri.

Sungguh ada rasa kasian di benak rania, namun dia menepisnya. Ya marshel cukup mampu merawat anak-anaknya, buktinya dia bisa menjalani 8 tahun tanpa kehadiran seorang istri. Jika dia mau mungkin kini dia sudah menikah lagi.

Rania bingung dengan pikiran Marsel, kenapa harus rania yang di kejar, maksudnya banyak di luar sana perempuan yang mau dengan marshel.
Dia dari keluarga yang berada, tentu tampangnya jika kalian ingat alan rickman dia hampir mirip dengan pemain professor snape di serial harry potter.

Rania melihat marshel, wajahnya tanpa kerutan dan berwibawa. Dan terlihat bukan pria berusia 45 tahun mungkin tiga puluhan. Marshel yang merasa rania mengamatinya mencoba membalas memperhatikan wajah rania, wanita ceria yang berhasil membuat dia luluh.

Marshel mengenal rania sebagai wanita ceria, tanpa tau bahwa itu hanya topeng. Dan setelah mengenal rania, dia tau wanita itu hanya mencoba menutup dirinya, menarik dirinya dari dunia luar. Seakan dia takut dan hancur. Dan marshel merasa dia ingin melindungi rania, ranianya....

Setelah rania sadar bahwa dia mengamati Marshel dan membalasnya menatapnya tentu rania gugup. salah tingkah ketahuan oleh marshel.

Tiba tiba marshel menggenggam tangannya, tentu rania akan langsung menarik tangannya dari genggaman marshel. Dia tak nyaman, namun Marshel menahannya, rania balas menatap marshel yang menatapnya dengan intens. tentu rania gugup, tapi mencoba menutupinya.

Kyaaaa....
sepertinya marshel gila, dia mencium tangannya. Sungguh rania malu, dan jangan lupakan bahwa ini di tempat makan ya walau tidak terlalu ramai.

Setelah marshel mencium tangan rani, segera menarik tangan dengan paksa, sedangkan marshel hanya tersenyum tanpa dosa

Dasar manusia laknat batin rania. Sungguh rania kaget dan tidak menyangkan marshel seberani itu.

"Apa kau gila marshel" sungut rania dengan suara pelan

"maafkan aku rania, sungguh tadi hanya reflek saja" dengan senyum menawannya oh sungguh gila sekali marshel

Lamunan rania terhenti setelah menyadari marshel yang mengelus tangannya kembali, dan setelah mereka berdebat tentang acara sentuh menyentuh sepertinya marshel tidak jera gini dia mengelus tangannya ringan. Masih di dalam mobil yang telah sampai di depan tempat tinggal rania, dengan marshel dengan cengiran lebarnya dan jangan lupakan wajah rania yang kesal.

"Hai kenapa melamun hm, kita sudah sampai apa kau tau mau turun. Jika begitu aku juga tak masalah jika kita lebih lama di dalam mobil" ujarnya dengan masih melihat mata rania dengan intens.

Jujur rania gugup, setelah sadar dia mencoba membuka pintu mobil tapi di tahan marshel. Dia mendekatkan tubuhnya ke rania, semakin dekat dan kini wajah marshel sudah di depan wajah rania hembusan nafas marshel terasa, rania menyadari itu namun seolah tubuhnya terpaku pada mata yang menatapnya dalam. Hingga marshel memiringkan wajahnya dan benda kenyal menyentuh bibirnya, awalnya hanya saling menempel sebelum acara lumat melumat tentu dengan rania yang hanya diam. Namun marshel mencoba membuka mulut rania, dengan menggigit  bibir rania, dan tanpa di sadari rania membuka mulutnya. Lidah marshel masuk membelai lidah rania, mengabsen setiap ruang yang ada di dalamnya.

Rania yang terbawa suasana mencoba membalas, dan bisa rania rasakan marshel tersenyum. Sebelum melanjutkan lumat melumat, marshel menurunkan kursi mobil. Dan secara tak sadar rania sudah berbaring, dengan marshel yang menimpanya. Awalnya marshel hanya fokus pada ciumannya, namun di rasa kurang dia mencoba meraba badan rania dengan penuh hati hati sampai dia sampai pada gundukan rania yang terlihat menggoda di balik kemeja rania, dia mencoba menangkupnya dengan satu tangannya sedangkan tangan lainnya menyentuh belakang leher rania, seolah takut ciuman itu akan berakhir.





RenungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang