5

25 1 1
                                    

"belajar lah yoongi!!! jangan menjadi bodoh terus !!!"

Cambukan itu kembali mendarat pada punggung,lengan,kaki,remaja yang tengah belajar di meja belajar di hadapan seokjin dan alam semesta yang sekali lagi menangis -----remaja itu tak menggunakan baju atasan tak henti seokjin mencambuk tubuh yoongi.. kesakitan yoongi adalah kesenangan baginya.
Bahkan,hujan deras di tengah malam menunjukkan kesedihan sementara atas kejadian yang harus terjadi lagi untuk sekian kalinya.

"Udah,appa kasihan yoongi!!!"mohon namjoon yang melihat betapa malangnya sang adik yang tengah belajar dari pagi hingga malam.remaja itu pusing dan mengeluarkan darah di hidung nya tapi seokjin tak mempedulikan nya

"Anak bodoh seperti dia tak pantas untuk di kasihani,dia pantas untuk mendapatkan kekerasan... kalau appa tak menghukum nya dia tak mau belajar dan tak bermoral.jika bukan appa yang menghukum nya,siapa lagi jika bukan appa yang menghukum nya untuk membuat nya sadar? Kau...?"

"Kau tak akan berani melakukan ini,hatimu masih ada rasa iba dan kasihan"lanjut nya.

Namjoon meneteskan kan air matanya untuk pertama kalinya di hadapan yoongi,tapi yoongi tidak tertarik untuk berminat menatap sang Hyung.

"Udah...appa yoongi juga anak appa...sadar appa!!!"

Yoongi hanya tersenyum miris mendengar kan berdebatan tak bermutu itu..mau bagaimana mana pun Hyung nya ingin membelanya itu tak akan merubah apa pu.

Derai air mata yoongi untuk pertama kali menjadi saksi bisu bagaimana luka di tubuhnya bukanla,suatu kemalangan di hadapan sang appa yang tidak memberikan sedikit belas kasih.

Suara cambukan itu kembali bergema nyaring di seluruh ruangan.yoongi merasakan seperti sendi sendi yoongi putus dalam waktu bersama cambukan itu kembali menyentuh punggung nya.

Yoongi tak kembali menggerakkan pulpennya untuk belajar, tangan nya yang gemetar itu langsung menahan sabuk yang sekali lagi akan mendarat di tubuhnya

"Sakit appa"tekan yoongi dalam katanya.yoongi tiga kali terbatuk batuk hingga menampilkan bagaimana darah segar keluar dari mulutnya.

"Yoongi"cicit namjoon hanya diam di tempat tak berniat menghampiri nya---menyembunyikan wajah khawatir nya.

"Jangan panggil saya APPA ANAK SIALAN!!SAYA ENGGAK SUDI !!"teriak seokjin menggema kembali mencabut yoongi.

"Ini yoongi appa..anak appa"yoongi tertatih-tatih untu mendekat kearah seokjin.

Mata merah menunjukkan betapa terlukanya yoongi luar maupun dalam.
"Yoongi bikin salah apa lagi appa... sampai enggak ada pengampunan buat tubuh yoongi kering dari luka dan luka batin yoongi.?"

"Aku belajar,yoongi mati matian belajar buat banggain appa..."

Yoongi terdiam sejenak.merenung---melihat tubuhnya terasa panas dan nyeri.walaupun cambukan itu sudah tidak kembali mendarat di tubuhnya tapi semuanya meninggal kan bekas.

"Yoongi salah apa---"seokjin tertegun dengan ucapan yoongi.---rasa bencinya lebih besar dari pada rasa iba nya.

"Kamu anak bodoh..masih mau nanya apa kesalahan kamu?"

Yoongi mengangguk dan terkekeh samar.
"Tentu.bukankah seorang anak akan bertanya letak kesalahannya kepada seorang ayah"

"Tapi kamu bukan anak saya..."sarkas seokjin

"Itu bukan salah yoongi appa... yoongi enggak minta untuk DI LAHIRKAN"teriak yoongi diakhir kata.

Plak...

"KAMU UDAH BERANI BENTAK SAYA,ANAK SIALAN!!! EMANG ANAK ENGGAK TAU DIRI"seokjin menendang tubuh yoongi hingga terseret membentur tembok.

Yoongi bangun dengan rasa nyeri di tubuhnya.
"Apa yoongi----uhuk,salah ingin mendapatkan pelukan dari appa dan eomma "yoongi meringis sakit,sakit kepalanya kembali menyerang nya..

"Enggak usah ngeluh..saya selalu ngasih kamu uang,tugas mu hanya belajar, belajar dan belajar"

Tendangan kuat mendarat di kepala yoongi membuat kepala yoongi itu langsung menghantam kelantai.udara di paru paru yoongi terasa hilang sesaat.bahu yoongi bergetar menahan tangis, dengan kekuatan yang tersisih yoongi berdiri dari lantai. yoongi sempat terhuyung tangan nya buru buru memegang tembok.

Seokjin meninggal yoongi.----namjoon menghampiri yoongi.

"Makannya jangan membantah ucapan appa"namjoon mengulurkan tangannya dan langsung di tepis oleh yoongi.

"Gue gak butuh bantuan Lo"ucap yoongi.

"Aku antar"ucap namjoon.

"Gak perlu"yoongi berjalan keluar tertatih-tatih meninggalkan namjoon.namjoon menatap pintu yang tertutup kasar dengan sendu.

"Maafin Hyung Yoon"lirih namjoon
.
.
.
.
.
.
Yoongi berulang kali mengusap lembut air mata yang tak berhenti jatuh dari pelupuk mata Jimin, Yoongi menggenggam tangan Jimin yang gemetar hebat dengan kuat.mengusap punggung tangan Jimin mencoba memberi kehangatan.

"Gue gak papa gak usah lebay "ucap yoongi tangan nya masih mengusap punggung tangan Jimin.

Yoongi berucap dengan suara bergetar berupaya meyakinkan tapi percuma karena Jimin justru Jimin semakin menangis mendengar suara yoongi bergetar tapi pura pura kuat.

"Udah Jim gak usah nangis..nangis juga enggak akan merubah apa pun Jim"ucap yoongi.

"Tapi Hyu----"ucap Jimin terpotong.

"Tadi...tadi gue kepeleset jadi gue terluka"potong yoongi.jimin menoleh dan menggeleng.

"Gak...gak...gak mungkin kalau kepeleset sampai kaya gini.appa pasti pukul Lo lagi"ucap Jimin.

"Enggak...gue kepeleset,dan diam gak usah banyak ngomong "Jimin terdiam.
.
.
.
.
.
Kini yoongi berada di kamarnya menatap lurus keluar jendela yang menampilkan matahari sore yang menyinari kamar nya.yoongi melamun.

"Penyakit ini membuat ku kerepotan.selalu menyiksaku"

Namjoon yang berada di depan pintu tanpa sepengetahuan yoongi.namjoon menghela sedih menatap punggung ringkih yoongi.

"Yoon..."panggil namjoon.yoongi tak menggubris panggilan namjoon matanya masih tertuju keluar jendela.

"Jangan merasa tersakiti Yoon"yoongi menghela nafas panjang.

"Appa kata gitu karena sayang sama kamu Yoon...kau jangan kaya anak kecil"lanjut namjoon.

"Kalau gak ada kepentingan mending Lo pergi dari apartemen gue"

"Emang kamu gak tau diri Yoon..masih untung appa mau nampung kamu di apartemen dia.tapi kamu gak berterima kasih dengannya"

Yoongi terkekeh
"Yah... emang gue gak tau diri Hyung, karena gue bukan anak kandung appa.. kalau gak tau jangan sok tau "

"Eomma yang harusnya di salahin buka gue..dan Lo kenapa selalu mencari cari kesalahan diri gue Lo masa aja kaya mereka "

"Jaga ucapan mu!!!"ucap namjoon kasar.

"Gue kaya gini gara gara keluarga sialan Lo"

Namjoon menendang tubuh yoongi memukul muka yoongi berulang kali.yoongi menikmati semua pukulan yang dilayangkan namjoon.

"Jaga ucapan kamu..sialan"namjoon memberikan tendangan di perut yoongi.Namjoon meninggalkan yoongi.

Namjoon kembali lagi ke apartment yoongi ia melihat yoongi yang sudah tertidur pulas.seulas senyum muncul di bibir namjoon.namjoon menghampiri yoongi membernarkan selimut.namjoon duduk di sebelah tubuh yoongi mengusap rambut yang lepek ia mengobati luka baru itu dengan telaten.

"Maafin Hyung Yoon..aku gak bermaksud melukai mu,aku hanya ingin kamu nurut sama appa,Hyung gak suka kalau kamu terluka lagi"lirih namjoon.

"Hyung sayang sama kamu"namjoon mengecup kening yoongi

TBC

Sebelum/sesudah baca ada baiknya di vote yekan!
...
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
...
tokoh,Peristiwa dan tempat dalam cerita ini bersifat fiktif
...
Bye Bye

SORRY || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang