Hello all! Thank u udah mau luangkan waktu buat baca cerita gaje ini. Hehehehe. I'll try my best supaya bisa ceffat selesai ceritanya. Anyways, this is my first SungJake fix, please be nice (;ŏ﹏ŏ)
Please maap kalau ada typo, malas proof read, hehe.
Any who, enjoy y'all!
_______________
Ketukan sepatu yang beradu dengan lantai marmer terdengar nyalang. Menjadi bunyi latar dari mansion megah yang kekurangan penghuni malam hari ini.
Gelap, tiada satu lampu pun yang berfungsi. Dan Sunghoon terus melangkah, pelan. di sebelah tangan nya, menggenggam sebuah bat besi yang terhias percikan-percikan merah. kemeja putih yang dikenakan juga ternodai merah, pun beberapa sudut wajah. jika ini halloween mungkin akan masuk akal, kostum totalitas yang terlihat badass. tapi serpihan-serpihan salju yang mulai berjatuhan di luar sana nyatanya membuat penampilan Sunghoon terlihat aneh dan out of place.
tangan itu, keduanya penuh luka. goresan-goresan. wajah nya tak jauh beda, sudut bibir berdarah pun memar, batang hidung yang teriris dan tulang pipi kanan yang mulai berubah hijau keunguan. almost at his limit, sejujurnya. tapi Sunghoon tahu dia tidak bisa pulang sebelum ia selesai. janjinya adalah satu malam tanpa kekacauan, bahwa dia dapat menuntaskan semua yang diinginkan sebelum jam dua belas malam.
sialan, sudah berapa lama dia mencari? jam tangan yang memeluk erat pergelangan tangannya telah menunjuk pada 23.20 malam.
langkah lebar semakin dipercepat, waktunya tidak banyak. Sunghoon sedikit mencoba menenangkan diri, menemukan satu pria tua tidak akan sesulit itu, batin berkata. dan mungkin saja malam keberuntungan nya, mata runcing tajam menatap pada sesosok yang meringsut ketakutan di salah satu sudut gelap. mungkin berharap dan berdoa untuk ia tidak semakin mendekat. untuk mengasihani sebuah nyawa.
satu, dua, tiga, empat, lima. hanya lima langkah yang Sunghoon perlukan. dan ujung sepatu kulit itu telah berhadapan dengan ujung sepatu lainnya. ia terdiam, mengangkat tangan kirinya mendekat, menatap pada jam tangan nya.
23.40 tertera, kedua sudut bibir Sunghoon terangkat. perlahan ia mulai tertawa. dari apa yang awalnya terdengar seperti sebuah bisikan, menjadi tawaan jahat yang menggelegar dan mengisi penjuru bangunan.
tawa maniacal, seperti hyena yang telah berhasil menangkap mangsa yang dintai berjam-jam lama nya.
" kukira aku terlambat. aku sempat berpikir harus melanjutkan kegiatan kita besok, old man. " menghela nafas, Sunghoon tersenyum tipis. menundukkan badannya, melihat lebih jelas seorang pria yang berpuluh tahun lebih tua. ekspresi tegang, tak tenang, dan sarat akan rasa takut disana.
bat besi yang dipegang diarahkan ke si lawan bicara. menunjuk tepat pada ujung hidung bangir si lelaki tua. peluh bercucuran dari kening, membasahi wajah.
" berapapun, " menatap mendongak, lelaki tua itu menelan ludah susah payah. memberanikan diri untuk memulai percakapan, penawaran. Sunghoon pun diam, mendengarkan apa sekiranya yang akan lelaki tua itu katakan.
" berapapun yang suruhan mu bayar, aku berani bayar 10 kali lipat. " ucapnya dalam sekali tarikan nafas. mata menatap penuh harap pada Sunghoon di atas nya. tidak langsung, Sunghoon tidak segera memberikan jawaban.
" you're serious? "
anggukan nya begitu cepat, Sunghoon menggigit dalam pipinya menahan sebuah senyuman jahat yang lagi-lagi mengancam untuk tercipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guy [ SungJake ]
FanfictionWhen a Hitman fall in love, apa jadinya? Kalau Sunghoon jujur, dia juga tidak tahu. Jatuh hati pada pelayan Cafe manis bernama Jake Sim is out of his list. Dia harus bisa balance between pekerjaan rahasia nya, dan sosok cowok baik-baik yang ia per...