Awal

2.4K 69 0
                                    

By: Rara506

Tatapan kedua mata tajam itu terus mengarah pada beberapa orang yang tengah menari disana, ia tersenyum miring melihat begitu banyak wanita penghibur dan laki-laki penghibur disini. Sepertinya ia tak salah tempat sekarang, melihat ini semua membuatnya merasa senang, sebuah hiburan yang datang secara gratis dan juga secangkir minuman bersama dengannya, nikmat yang tak bisa ditolak dengan akal dan juga pikiran.

Tempat ini selalu menjadi tempat ternyaman baginya saat tengah merasa kacau atau tak baik, semua yang ada terasa sangat berat dan juga membingungkan membuatnya sering kali datang kesini untuk mendinginkan pikiran dan juga rasa lelahnya sekarang.

"Kau selalu datang kesini, sepertinya masalahmu sangat banyak," seorang bartender angkat bicara, saat melihat anak muda didepannya terus meminum, minuman beralkohol yang sudah ia buatkan tadi.

Pemuda itu, Casando Javas Eldrik tersenyum miring mendengar pertanyaan itu. Sebuah pertanyaan yang langsung mengarah pada intinya, ia menyukai pertanyaan seperti ini tanpa basa-basi sedikitpun.

"Datang kesini tak harus dengan masalah yang banyak bukan? Aku datang kesini hanya untuk mencari hiburan karena dunia luar sangat serius," balas Casando, pemuda itu baru berumur 18 tahun beberapa bulan yang lalu namun karena suatu kejadiam membuat pemuda itu berani datang ketempat seperti ini di usianya yang masih sangat muda untuk mendatangi tempat seperti ini.

Casando, pemuda yang memiliki tubuh tinggi 187 cm, rahang tegas, tubuh yang terlihat tegap diusianya yang baru beranjak 18 tahun bahkan belum sampai 18 tahun, namun pertumbuhannya sangat cepat sehingga bisa seperti ini. Ia baru saja naik kelas 12 beberapa bulan yang lalu, anak tunggal dari keluarga yang cukup dikenal di negara ini.

"Kau masih cukup muda sepertinya namun sudah mengatakan jika dunia sangat serius. Pasti banyak hal yang terjadi didalam hidupmu."

Casando hanya tersenyum tipis sebagai balasan, ia tak perlu memberitahu semua orang betapa beratnya hidupnya selama ini, karena hanya dirinya yang mengerti betapa beratnya ini semua, mau sebanyak apapun orang mendengarkan ceritanya, itu sama sekali tak akan mengurangi semuanya menjadi lebih baik.

"Satu."

Pemuda itu hanya bersikap cuek saat melihat seseorang duduk dikursi yang ada disebelahnya, ia fokus meminum minumannya sendiri dengan tatapan kembali mengarah pada orang-orang yang tengah sibuk menggerakan tubuh mereka dengan musik yang menambah semuanya menjadi lebih kacau lagi.

Pikirannya terlalu sibuk sekarang, memikirkan apa yang harus ia lakukan besok jika sampai orang itu tak ditemukan, sudah pasti dirinya akan menjadi bahan amarah dari ayahnya lagi. Ia sudah lelah dengan semua ini, setiap hal yang terjadi selalu menyangkutkan dirinya didalam itu semua sehingga yang terkena imbasnya hanya dirinya saja, padahal ini semua bukan kesalahannya.

"Kau sudah lama tak datang kesini, kemana saja kau?"

Atensi Casando teralihkan saat mendengar suara bartengder itu lagi, ia bisa melihat jika pria berumur 22 tahunan itu tengah berbicara dengan seseorang yang tengah duduk dengan posisi membelakangi dirinya. Siapa pria yang ada dihadapan nya sekarang? Ia seperti baru melihat pria itu sekarang, karena postur tubuhnya belum pernah dirinya lihat sebelum ini semua, mungkin karena pria itu sudah jarang datang kesini sehingga dirinya tak tahu siapa pria itu. Ia jadi orang yang mudah sekali penasaran dengan suatu hal sekarang, entah kenapa.

"Sibuk,"

Pria itu memjawab dengan suara dinginnya membuat Casando mengangkat satu alisnya, nada suara yang penuh dengan penekanan dan juga aura gelap yang terlihat saat pria itu berbicara. Siapa pria itu? Ia baru pertama kali melihat ini semua sebelumnya.

"Kesibukannya sangat banyak sehingga untuk datang ketempat yang selalu membuatmu merasa tenang saja kau lewatkan, lain kali sesibuk apapun kau diluar sana, datang lah kesini sebentar saja agar kami semua tahu jika kau masih hidup sekarang,"

Bartender itu terkekeh setelah mengatakan itu semua, membuat Casando ikut tersenyum tipis mendengarnya. Mungkin hanya dirinya yang tak tahu siapa pria yang sekarang tengah duduk membelakangi dirinya, karena melihat tingkah bartender itu ia merasa jika mereka pasti cukup dekat.

"Kau juga, sering-sering lah datang kesini agar aku ada teman yang bisa diajak berbicara, karena kebanyakan tamu yang datang pasti bersikap sombong." Bartender itu mendengus setelahnya.

"Aku pasti akan sering datang kesini beberapa hari ini, kau tenang saja."ujar Casando setelah mendengar apa yang Bartender itu katakan, mereka cukup dekat karena dirinya sudah sangat sering datang kesini.

"Ini uangnya."

Pria itu beranjak dari sana, membuat Casando terdiam. Setiap perkataan yang keluar dari pria itu pasti membawa kesan yang berbeda, bahkan sejak tadi ia belum melihat bagaimana wajah pria itu dan sekarang dia sudah pergi. Ia cukup merasa penasaran dengan wajah pria yang selalu berkata dengan sangat dingin itu.

"Kau jangan seperti dia, sejak pertama kali datang kesini dia selalu bersikap seperti ini. Untungnya dia orang yang cukup baik menurutku walaupun dia salah satu orang yang ditakuti di kota kita ini, kau harus berhati-hati saat bertemu dengannya lain kali."

Casando menganguk, ia tak tahu bagaimana pria itu lalu bagaimana mau berhati-hati jika bertemu dengannya? Walaupun tak menutup kemungkinan jika dirinya cukup penasaran bagaimana wajah dan sifat asli dari pria itu.

Bersambung...

Holaa Minasan lonyy kombekk degn crtaa baruuu hwhehhwhe mangapp ini sebenarnya bukan very gue sendirian inii cerita collab gue bareng bestiiee hwhhwhehw kalo yang prnh bacaa crta nya pasti kenall🤗🤗

Blood of darkness {B x B} (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang