Who Is The Criminal?

1

Vale berjalan melewati lorong rumah sakit yang remang-remang dan lembab, ia berjalan sedikit tergesa-gesa dengan membawa beberapa berkas otopsi ditangannya.
"Pak" Sapa Vale pada seorang laki-laki bertubuh kekar yang sedang berdiri di parkiran.
"Gimana udah dapat?" Tanya Bimo seorang Kepala Tim Forensik, bimo membuang puntung rokok yang sedang ia hisap.
"Sudah, tapi ini beneran aman pak?, Ethan memperingati ku agar tidak membuka kasus ini lagi karena kasusnya sudah di bekukan." Jawab Vale.
Bimo membuang nafas kasar "Hei, sepertinya kalian mempunyai hubungan yang spesial, cepat naik ke mobil, kita harus bergegas ke kantor"
Vale tersenyum kikuk sambil menggaruk belakang kepalanya yg tidak gatal.

Sesampainya di kantor Tim Forensik, mereka langsung menata berkas-berkas yang tadi mereka ambil di rumah sakit.

"Waktu berjalan dengan cepat vale, lima tahun sudah kasus ini di bekukan tanpa adanya titik terang, masyarakat mulai tidak membicarakan kasus ini lagi. Namun rasanya masih mengganjal di pikiran saya, setiap malam seolah-olah korban meminta tolong untuk di adili." Gumam bimo sambil memandang ceceran kertas di meja.

Cukup lama mereka berdiam diri dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Bimo mengambil salah satu kertas lalu menyuruh vale untuk membacanya.
"Ini hasil dari detektif Mahata, bukankah kita bisa mempercayai mereka daripada ethan yang selalu berbicara omong kosong."

Vale tertawa ringan "Memangnya bapak tidak mempercayai ethan, kenapa?"

"Omongannya seperti dongeng belaka hahaa, benar bukan". Jawab bimo, Vale tertawa sambil membaca kertas yang tadi bimo berikan.

"Aku mendengar banyak soal detektif Mahanta, bahwa hipotesisnya selalu mendekati bahkan tepat dengan bukti, wah mereka sangat hebat." Vale membuka topik baru agar bosnya itu tidak selalu menerka-nerka hubungannya dengan ethan.

"Ya mereka bekerja dengan sangat cermat, setiap ada kasus baru mereka selalu mengunjungi lapas untuk mewawancarai para pelaku sambil mendokumentasikannya". Bimo menceritakan sedikit kegiatan detektif Mahanta dan rekan-rekannya.

"Pasti butuh effort yang besar dan nyali untuk menemui para pelaku itu karena kebanyakan dari mereka memiliki masalah kejiwaan atau bahkan trauma." Vale mulai tertarik dengan topik ini tetapi mereka harus melanjut pekerjaan, lebih tepatnya pekerjaan ilegal karena mereka membuka arsip kasus beku tersebut lalu membahasnya lagi tanpa perintah dari kepala kepolisian.