08. Hal Yang Berharga

889 121 7
                                    

→ 「Secret Mission」

'Autuor POV'

Donghyuk dan yang lain tampak cemas menerawang kearah hutan. Pasalnya sudah hampir setengah 6 kelompok terakhir belum juga kembali.

Tentu Jaehyun, yang kini jantungnya paling berdegup tak karuan. Hari sudah semakin gelap, sedangkan mereka tak memiliki senter untuk penerang.

Meski Jaehyun menaruh box itu cukup sulit namun jaraknya dari tempat box itu ke perkemahan justru paling dekat. Dan mereka belum kembali, yang harusnya hanya menempuh waktu 15 menit.

"Pak, apa sebaiknya kita nyusul mereka ya? Saya cuma takut mereka tersesat meski ada Renjun dan Jaemin yang luar biasa pintar di kelompok itu."

Jaehyun tak menjawab ucapan Johnny, matanya tertuju pada anak-anak yang baru saja datang dari dalam hutan.

Johnny dan Jaehyun segera menghampiri mereka yang terlihat terengah. Satu persatu dari mereka mengabsen barangnya pada Johnny, namun pandangan Jaehyun terlihat gelisah tak menemukan satu sosok.

"Renj a- Rendy mana?" nada bertanya Jaehyun cukup terdengar meninggi dan gugup. Ia hampir saja salah menyebutkan nama.

"Perasaan ta-tadi ada di belakang kita Pak," jawab mereka menunduk, tak berani mengatakan yang sesungguhnya.

Wajah Jaehyun memerah, ia mengambil senter lalu bergegas menuju hutan, Johnny pun ikut menyusul.

"SEMUANYA TETAP DIAM DI TEMPAT. JANGAN ADA YANG KEMANA-MANA." teriak Jaehyun saat melihat Donghyuk dan kawan kawan ingin beranjak juga kehutan.

Langkah mereka pun terhenti, hanya bisa memandang kepergian guru mereka sambil berdecih merasa tak adil.

Rasa cemas benar-benar menyeruak di hati Donghyuk.

“Gimana kalo Rendy kenapa-kenapa, lagian kenapa sih pake Lo buang gelang punya dia,” suara protes rekan dari kelompok Renjun sukses tersampaikan ke telinga Donghyuk. Membuatnya hilang kendali menghampiri siswi itu.

Donghyuk menyalak bahkan hampir memukul siswi itu jika tidak di tahan Jaemin. 

"Donghyuk, kendalikan diri lo. ingat dia cewek!" bentak Jaemin. Hal itu justru membuat Donghyuk geram dan memukul Jaemin. 

“Guna lo apa bangsat! Ketua apaan lo diam aja liat temen lo yang lain ditindas!” 

“Hyuk udah!” Minhyung datang, mencoba melerai. Lucas dan Hendery pun berusaha memegangi temannya yang sudah kesetanan itu. Minhyung mencoba membantu Jaemin bangkit, ujung bibirnya sudah terlihat berdarah. 

"Ada apa, kenapa kalian?" para guru menghampiri, begitu pula Jisung dan Chenle.

“Rendy masih di dalam hutan Pak, Pak Jaehyun sama Pak Johnny lagi nyari ke sana,” terang Jeno sudah yang ikut bergabung dengan mereka.

"APA!" Jisung kini cukup teriak memekik.

"Lia buang gelang milik Rendy Pak, terus Rendy nya gak mau ikut kita balik ke kemah." adu murid lain di kelompok Renjun, para siswi di kelompok itu sudah menangis terisak karena takut.

"Dasar Jal-"

"-lan, Ayo kita jalan-jalan." Lucas dengan cepat membekap mulut Donghyuk sebelum ia menyelesaikan kata-katanya. Dan menarik Donghyuk menjauh dari siswi yang menjadi tersangkanya itu.

Para siswi di kelompok itu pun semakin menangis terisak. Sedangkan yang siswa menunduk bersalah, termasuk Jaemin dengan luka lebam di wajahnya. 

“Minhyung bawa Jaemin ke tempat saya, di sana ada P3K," perintah Chenle yang langsung dilakukan oleh ketua osis. 

Secret Mission [Jaeren Ver. ft dream] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang