Satu - Teh?

1 0 0
                                    

Pov Reading 📖

"Aranaaa!!!" fokus Arana terpecah dan mencari arah sumber suara tadi. Arana menoleh ke arah kanan dan kiri namun hasilnya tetap nihil. Tiba - tiba ada yang menepuk  bahu Arana dari belakang, hal ini membuat Arana langsung menoleh ke arah belakang.

"Gua loh nyari lu dari tadi. Lu ngapain melamun disini." Sumber suara itu duduk disamping Arana dan melihat jam tangan Arana. "Gua telat nya lama banget ya? hehehe maaf yaa gua tadi make up dulu." Arana menghela nafas dengan kasar lalu memutarkan badannya ke arah seperti semula.

"Lu ya nik! Lu tadi bilang ke gua cuman 15 menit. Ternyata? lu telat 30 menit nik setengah jam. Kayak orang goblok aja gua nungguin lu selama itu." Ucap kesal Arana. Sesosok yang bernama Niki itu hanya mengeluarkan senyumannya. Tanpa merasa bersalah Niki langsung memesan minum dan makanannya. Niki adalah sahabat Arana, mereka bersahabatan darii kelas 1 SMA. 

"Btw, ntar cowok gua ikut nyusul kesini ya. Lu gpp kan?" Ucapan yang keluar dari mulut Niki itu berhasil membuat mata Arana terbelalak lebar. 

"Kok..." ucapan Arana terpotong karena cowok yang dimaksud oleh sahabatnya ini sudah ada didepan mereka. Arana hanya menatap Niki dengan tatapan kecewa. Kecewa? jelas Arana kecewa, alasan Arana kecewa adalah dia mengajak Niki keluar untuk healing namun dengan seenaknya Niki mengundang cowoknya tanpa kasih kabar ke Arana. 

"Lain kali kasih tau gua kalau dari awal lu ngundang orang lain Nik." Ucap Arana pada saat cowok itu memesan makanan dan minuman. 

"Ya kan gua lupa ngasih taunya. Dan lagiankan kita cuman berdua toh  gpp dong gua ngajak cowok gua." Dengan nada tidak suka, niki langsung menunjukan wajah tidak sukanya ke Arana.

"Gua loh ya ngajak lu nongkrong disini karena mau cerita. Mau healing bukan mau liat lu bucin sama cowok lu itu." 

"Yaudah sih kalau mau cerita tinggal cerita, emangnya kenapa sih kalau ada cowok gua? cowok gua tu beda tau Ran dan cowok gua kan bawa temannya tu. yaudah noh lu kenalan." Ucapan Niki membuat Arana gak bisa berkata apa - apa. Karena bagaimana pun Arana kecewa dengan tingkah sahabatnya.  percakapan diantara Arana dan Niki pun terhenti pada saat cowok dan sahabat cowoknya duduk didepan mereka.

"Kalian kok lama sih yang?" Tanya Niki, Arana lebih memilih diam dan memperhatikan ke dua cowok yang ada didepannya sekarang. 

"Tadi si Sega lama banget mandinya yang." Ucap cowok Niki. Niki mendengus kesal dan langsung menatap sahabat cowoknya.

"Bang sega! Mandinya kok lama sih!!" cowok yang bernama Sega ini hanya cengengesan.

"Ya gimana ya dik, kan abang kalau mandi tu harus bersih dan ini udah mandi tercepat abang kok." Ucapan dari cowok itu langsung disambar oleh cowoknya Niki.

"Jangan percaya, dia mandi setengah jam tu." Niki mendengus kesal ke pacarnya. "Oh iya, perkenalkan bang ini sahabat aku namanya Arana. Arana ini cowok ku namanya Fauzi dan temannya Sega." Ucap Niki, Arana hanya tersenyum tipis ke dua cowok ini.

"Mirip mantan lu zi, si Diana." Celetuk Sega. Celetukan Sega itu berhasil mendapatkan tatapan tajam oleh Niki. 

"Iya juga, dari tipe wajahnya, senyumnya, matanya, dan manisnya juga sama." Balas Fauzi. Mendengar ucapan Fauzi membuat Arana dan Niki terkejut. Sangat jelas Arana terkejut, karna bagaimana pun mana ada cowok yang berani mendeskripsikan seseorang sedemikian rupa.

"Abang ni ya!!"Teriak Niki. Arana hanya terdiam sambil melihat layar handpone - nya. Terserah kalian mau menilai Arana tidak sopan atau gimana. Namun, Arana hanya berusaha membetahkan dirinya di situasi sekarang. 

Setengah jam pun sudah berlalu, tiba - tiba ada yang menelfon Arana yang membuat Arana harus izin keluar untuk mengangkat telfonnya. 

"gua angkat telfon dulu nik." Ucap Arana sambil berjalan keluar cafe. Bagaimana pun Arana berterima kasih kepada sesosok yang menelfonnya saat ini. Setengah jam lamanya Arana menelfon. Arana balik ke dalam cafe. Pada saat Arana sudah dekat dengan meja mereka. Arana melihat sahabatnya berpelukan dengan cowoknya, namun sayangnya cowoknya melihat kalau Arana memperhatikan mereka dan membuat cowok itu tidak jadi memeluk sahabatnya. Arana memilih diam dan berfokus ke layar handpone. 

Arana duduk dikursinya dan terciptalah suasana hening. Arana benar -  benar tidak betah dengan situasinya dan hanya mendengus kesal. Arana memperhatikan suasana sekeliling mereka dan terakhir tatapan Arana bertemu dengan tatapan Sega. Dimana tatapan itu bertahan selama 15 detik dan diputuskan oleh Sega. 

"Gua balik duluan Nik." Pamit Arana sambil memasukan barangnya ke dalam tas. Niki hanya mengangguk. Arana langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar cafe. 

Pov Arana 🎈

"Gua tu ke cafe niatnya mau cerita sama lu nik! Bukan mau liatin lu bucin sama pacar lu itu! Lagian lu juga salah, kenapa lu gak ngomong dari tadi awal sih kalau mereka bakalan datang. Gua loh ya gak habis pikir sama pola pikir lu!!!" gerutu ku selama perjalanan pulang.

Aku tau Niki itu baru bucin dengan pacarnya, tapi setidaknya dia menghargai aku disitu. Dan tadi apa? dia nyalahin gua? padahalkan yang salah dia! liat aja ntar ku diamin dia. 

Jarak rumah ku dengan cafe itu hanya 10 menit. Setelah sampai dirumah aku langsung ke kamar dan membuka laptop untuk menonton film kesukaan ku. 

Pov Reading 📖

Satu jam telah berlalu, tiba - tiba handpone Arana berbunyi. Arana langsung mengangkat telfonnya.

📞 

'kenapa?'

'gua dibawah ni.'

'ngapain?'

'udah cepetan'

📞

Arana langsung keluar kamar dan membukakan pintu untuk Niki. Pada saat pintu terbuka Arana melihat Niki dengan segelas teh ditangannya. 

"Nih buat lo." ucapnya sambil menyondorkan ke Arana.

"Buat gua?" tanya arana. Niki mengangguk. Arana berfikir bahwa teh ini merupakan sogokan yang dikasih oleh niki sebagai petanda minta maaf.

"Udah ambil aja loh." Ucap Niki sambil mengasih paksa ke Arana. "Gua pulang dulu." Arana hanya diam dan langsung menutup pintu tanpa melihat niki. Bagaimana pun niki beneran kecewa dengan sahabatnya ini. 

Tiba - tiba muncul notif chat dari Niki

💬 Lu mau es durian gak?

🗨️ Nggak

💬 Lu kenapa sih ran? gua loh nanya nya baik baik. Kok lu sewot sih. Gua gak bakalan nanya kayak gini kalau bukan cowok gua yang nyuruh

🗨️ Siapa yang sewot? Lu nya aja yang baca chat pake nada yang salah. gua loh bingung salahnya dimana. gua cuman jawab nggak tapi lu malah ngiranya gua yang sewot.

💬 Yaudah iya gua yang salah. Btw, teh yang tadi itu bukan dari gua. Tapi dari Sega

Sega? Arana langsung menatap teh itu dan berfikir apa maksud dari chat Niki. Namun tetap saja rasa kecewa Arana lebih besar ketimbang rasa penasarannya. Arana membawa teh itu masuk ke kamarnya dan meletakkan teh itu di atas mejanya. 


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ini cerita bakalan lanjut sesuai dengan mood akunya ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maybe I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang