Jangan pernah berpikir bahwa dirimu mengetahui segalanya. Karena dunia ini terlalu luas untuk kita yang hanya memiliki dua mata. Yang hanya mampu melihat apa yang ada di permukaan tanpa bisa melihat besarnya misteri yang terkubur jauh di kedalaman. Juga jangan mudah percaya, untuk hal-hal yang kamu lihat dengan kasat mata. Jangan lekas berpikir bahwa apa yang kamu lihat adalah fakta yang bisa disimpulkan sebagai sebuah kebenaran. Karena terkadang, kebenaran adalah kesalahan yang berhasil disembunyikan.
Ya, mungkin itulah rentetan kalimat yang menggambarkan prinsip kerja dari National Intelijen Service atau yang akrab dikenal oleh sebagian orang dengan sebutan NIS. Sebuah badan intel milik Korea Selatan yang bertugas untuk mencari dan mengungkap kesalahan-kesalahan yang mengatas namakan sebuah hal bernama kebenaran.
Srakkkk /
Tak !
Sebuah dokumen terlempar begitu saja di hadapan seorang namja dengan perawakan bak Dewa Ares. Tubuh atletis dan ketampanan yang mampu memukau mata, sosok itu, jika bukan karena pekerjaannya, tentulah banyak wanita atau pun pria cantik yang telah ia kencani.
"Jung Jaehyun ?" tanyanya dengan alis mengkerut pada sosok paruh baya dengan setelah formal di hadapanya.
"Yes, This is new mission, Park Jeongwoo. " ucap sosok paruh baya itu. Berdiri dari kursinya sembari menyesap sebatang nikotin yang seharusnya tidak ia hisap saat tengah bekerja.
"Melihat kau sampai menyesap rokokmu, pasti ini bukan misi kecil bukan ?" tanya sang namja Park sembari terus membalik lembar demi lembar dokumen di tangannya.
"Veela, hampir 10 tahun terakhir aku mengejar keberadaan mereka. Dan selama 10 tahun pula tim khusus yang aku bentuk selalu terkecoh." ujarnya tepat setelah asap rokok menguar dari mulut dan hidungnya
"Veela ?"
"Organisasi gelap yang menyuplai dana secara besar-besaran untuk kalangan Elit dan instansi-instansi elit Korea Selatan. Veela menguasai hampir setiap sektor, Park. Ekonomi, pendidikan, kesehatan dan banyak sektor lainnya dengan cara yang merugikan negara."terang sang lelaki paruh baya pada Jeongwoo.
"Really ? That's Amazing. Pasti karena para tikus-tikus itu juga mendukung keberadaan Veela bukan." Komentar Jeongwoo yang diangguki oleh sang lelaki paruh baya.
"Ada begitu banyak keuntungan jika mereka mau patuh pada Veela."lanjut sang lelai paruh baya
"Tapi dari banyaknya data yang kau kumpulkan, sepertinya kau tahu orang-orang dibalik Veela." Ucap Jeongwoo lagi. Sang lelaki paruh baya itu pun menyeringai.
"Yah, sejujurnya semuanya masih praduga. Bahkan jika instingku mengatakan memang merekalah orang-orangnya, aku tidak bisa memberikan bukti pada Presiden dan MIT bahwa dugaanku benar. Untuk alasan itulah aku ingin meminta bantuanmu. Sebagai SPY yang 2 tahun terakhir bergabung dengan NIS dan telah mendapatkan pengakuan dari Presiden Korea dan MIT. Aku ingin kau mengambil alih penyelidikan ini, bawakan padaku semua buktinya, Park Jeongwoo."pinta sang lelaki paruh baya.
"So what do you want me to do, Park Hanbin ?"tanyanya lagi.
Sosok paruh baya itu kembali tersenyum kecil. Melangkah ke sebuah meja dan membuka laci paling atas. Mengeluarkan sebuah dokumen lain dan memberikannya pada sang namja Park.
"Kau tahu Park, selama ini aku yang membesarkanmu selayaknya anak kandungku sendiri, melatihmu dan menyekolahkanmu hingga kau bisa menjadi seorang SPY yang handal, dan kau harus tahu bahwa aku sama sekali tak menginginkan apapun darimu kecuali satu hal ini." balasnya sembari memberikan sebuah dokumen yang berisi data diri Jeongwoo yang telah diubah sebagai seorang mahasiswa transfer di Universitas Nasional Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKLIGHT || JEONGJAE (PDF)
RandomWARNING : Terdapat beberapa perubahan dalam detail cerita karena disesuaikan dengan ide dari penulis baru buku ini. Namun, penulis pastikan perubahan yang ada tidak merubah garis besar alur yang ada di buku ini ketika masih di tulis oleh penulis yan...