(Atap Gedung apartemen Shinju, Gangnam Seoul )
Dor !
Dor !
Dua mesiu meluncur dari Barret M-82 milik seorang Park Jihoon. Mengejar sosok Esper yang terus bergerak lincah melompat dari satu sisi ke sisi yang lain.
"Ha ha ha....mudah sekali membaca pergerakanmu, Hunter." Ejek Sang esper sembari tersenyum miring. Matanya berkilat tajam di tempa sinar rembulan. Memperlihatkan betapa seramnya sosok yang kini mulai bergerak dengan teknik parkournya untuk membalas serangan pada sang hunter.
Srakkkkkk.....
Duaghhh !!!!
Satu tendangan berhasil mengenai punggung sang hunter, membuatnya hampir tersungkur ke depan. Sang hunter menggunakan kembali senapan di tangannya untuk meluncurkan timah-timah panas di dalamnya.
Dor !
Dor !
Dor !
"Sial...tak ada satupun yang mengenainya." Pikir Sang hunter.
"Oho, pikiranmu sangat berisik Hunter. Membuatku semakin mudah untuk mengalahkanmu" Ucap sang Esper sembari berlari dan bersiap menggunakan keahlian bela dirinya untuk menyerang sang hunter.
Tak ingin kalah, sang hunter pun akhirnya melawan sang Esper dengan tangan kosong. Keduanya terus bertarung sampai sebuah suara sampai di rungu sang Esper.
Choi Hyunsuk, tolong aku
Choi Hyunsuk , tolong aku
Srakk...Srakk..
Bugh ! Duaghhh !
Sang Esper terjatuh. Konsentrasinya menghilang begitu mendengar suara pikiran dari sosok yang ia kenal.
Ceklak /
Klak !
Suara tarikan pelatuk dari Barret M-82 terdengar tepat di depan wajah Hyunsuk. Membuat sosok Esper itu kini mendongakkan wajahnya dan beradu tatap dengan wajah tampan dari sang hunter NIS. Ya, jatuhnya sang Esper di manfaatkan oleh sang hunter untuk kembali menyudutkan pergerakannya.
"Ada keinginan terkahir sebelum aku menembak isi kepalamu, Choi Hyunsuk ?" Tanya sang hunter dengan senyum yang begitu merendahkan sang Esper.
"Daripada keinginan aku ingin memberikan sebuah pengakuan." Balas sang namja Choi.
"Katakan..."perintah sang hunter.
"Aku tahu namamu." Ucap sang Esper yang seketika membuat senyum di wajah Sang hunter menghilang.
"Namamu. Aku bahkan sudah mendengarnya sejak aku menanyakan namamu di awal. Kau tahu Hunter ? Bibirmu mungkin tak memberi jawaban, tapi pikiranmu akan menjawab apapun yang bisa dia jawab." Lanjut Hyunsuk dengan seringai liciknya.
"Park Jihoon......." lirih Hyunsuk yang semakin membuat raut khawatir di wajah Jihoon terpampang begitu nyata. Nama, sosok Esper dihadapannya ini tak boleh mengetahui namanya.
"Sial..." umpat sang hunter sembari berniat menjauh dari sang Esper. Namun terlambat, Hyunsuk lebih cepat meraih wajah Jihoon, membuat kedua netra mereka kembali bertemu. Jihoon bisa merasakannya, dua iris coklat keemasan itu begitu dalam, seperti lubang tak berdasar yang mampu menyedot habis kesadarannya. Mata itu, mata milik Hyunsuk, berhasil membawa seorang Park Jihoon jatuh dalam kegelapan.
"Park Jihoon, tidurlah...."
*******
Brukkk /
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKLIGHT || JEONGJAE (PDF)
AléatoireWARNING : Terdapat beberapa perubahan dalam detail cerita karena disesuaikan dengan ide dari penulis baru buku ini. Namun, penulis pastikan perubahan yang ada tidak merubah garis besar alur yang ada di buku ini ketika masih di tulis oleh penulis yan...