01

260 13 1
                                    

🦊🐰
.
.
.

Pagi yang sangat cerah di hari senin. Hari ini adalah tahun ajaran baru, setelah lama berlibur para murid masuk sekolah kembali dan dikumpulkan di lapangan pada jam 07.45

Seorang pria mungil sedang mengibaskan tangan nya naik turun berharap sedang mengibaskan sebuah buku atau kertas di depan wajahnya. Sungguh hari ini hari yang sangat panas bahkan keningnya sudah di penuhi oleh keringat, ia sudah beberapa kali mengeluh berdiri di lapangan yang sangat panas ini

"Buset ini gua hidup di bumi serasa hidup di ujung matahari" Ucap renjun yang masih mengibaskan tangan nya naik turun

"Kalo lo hidup di ujung matahari mana bisa kulit lo bisa secerah bidadari surga" Mendengar perkataan haechan teman sebangkunya membuat renjun menahan tawa

"Berarti hidup lo di ujung matahari Chan? "

Haechan malas dengan pertanyaan renjun, mungkin bagi renjun itu pertanyaan namun bagi haechan seperti sindiran untuknya.

Baru saja renjun ingin mengeluh lagi dan lagi tapi haechan sudah memotong perkataan renjun yang belum keluar dari mulutnya

"Ngeluh lagi gue tepang pala lo sampe tengah tengah lapangan" Renjun hanya membalas ucapan haechan dengan decihan

"Masalahnya ini kapan mulainya Chan ini dari tadi belum mulai mulai upacaranya baju gua udah basah ini ntar kulit gua juga item gimana"

"Tunggu bentar lagi njun kan mulai nya jam 8 lebih 10 menit lo baru berdiri di sini beberapa menit yang lalu belum 10 tahun"

Renjun yang tidak kuat dengan kepanasan akhirnya memutuskan berdiri dibelakang sahabatnya itu dan berteduh menggunakan bayangan dari sahabatnya

.
.
.
.
.
.

Upacara telah berlangsung 25 menit yang lalu, Renjun sudah lelah berdiri akhirnya ia duduk di belakang bersama para PMR. Mereka masih di kumpulkan untung informasi selanjutnya

Bapak kepala sekolah saat ini bernama Na siwon bukan hanya kepala sekolah namun ia juga seorang pemilik sekolah. Di tahun ini ia akan mengundurkan diri sebagai kepala sekolah dan akan di gantikan seseorang yang lebih muda darinya

"Selamat siang anak anak dan para guru ataupun pekerja disini saya ingin mengucapkan terimakasih untuk kalian semua. Hari ini saya akan undur diri sebagai kepala sekolah dan digantikan oleh anak saya, saya juga ingin meminta maaf atas sikap ataupun kata kata yang mungkin menyakiti hati kalian. Terimakasih banyak sudah bersama saya selama 20 tahun lebih, saya pamit undur diri" Siwon membungkukkan badannya 90° lalu pergi

Renjun yang penasaran dengan wajah kepala sekolahnya yang baru segera berdiri lalu menyusul haechan dibarisan nya tadi

"Chan ga keliatan" Renjun sudah berusaha untuk melihat ke depan namun terhalang oleh orang orang yang lebih tinggi darinya. Ia juga menjinjitkan kakinya tapi tetap saja tidak terlihat

"Lo nya pendek sih njun" Haechan gemas dengan kaki renjun

"Ck" Balas renjun kesal

Akhirnya haechan sedikit mengangkat renjun agar bisa melihat yang ada di depan. Seseorang yang berdiri tegak di depan mic dengan jas warna hitam sangat cocok untuk pria itu. Mata renjun berbinar melihat pria itu,, ummm menurutnya tampan, ah tidak sangat tampan. Jadi pria ini yang akan menjadi kepala sekolah di neo school? Ohhh berita yang sangat baikk

"Udah belum njun? Badan lo berat banget njing" Ucap haechan dengan penuh penekanan

Kita beralih dari sebrang sana, seorang pria bernama jaemin yang sedikit gugup saat ingin berbicara didepan public dia mengatur nafas nya agar tetap tenang. Ini pertama kalinya dia menjadi seorang kepala sekolah, Saat ingin berbicara kedua matanya tidak sengaja melihat seorang siswa yang tinggi... ah tidak maksudnya siswa yang diangkat oleh temannya. Ia tersenyum kecil sangat kecil hingga tidak diketahui oleh semua orang hanya diri nya dan tuhan, menurutnya siswa itu sangat lucu, muka penasaran nya sangat ketara dan yang lebih lucu adalah mulutnya yang menggangga lebar dan mata berbinar

Setelah melihat lelaki mungil itu gugup yang ada di dalam tubuh jaemin langsung hilang, dia menarik mic agar lebih dekat dengannya dan memulai berbicara

"Baik, tolong minta perhatian untuk semuanya.. Saya tidak akan lama lama berbicara di sini. Perkenalkan nama saya Na jaemin anak dari mantan kepala sekolah, untuk kedepannya saya yang akan memegang dan membimbing kalian di sekolah ini jadi mohon kerja sama untuk semuanya terimkasih"

Semua murid langsung berteriak gila saat jaemin mengakhiri kalimatnya, entah ada yang mengatakan kepala sekolah saat ini sangat tampan, keren, berwibawa dan lain lain lagi

Berbeda dengan renjun yang sedari tadi hanya diam setelah haechan menurunkannya

"Njun lo gpp kan? Tumben kgk ngeluh" Haechan menempel punggung tangannya di kening renjun

"Ck! Apa si chann!! Lagi liatin orang ganteng juga"

"Gantengan juga kakel"

"Itu kan menurut lo, menurut gua mah lebih ganteng kepsek kita" Haechan sudah lelah beradu mulut dengan renjun dan dia memilih diam saja

.
.
.
.
.

Kelas 11. 2 IPA

"Panas banget bego! Padahal juga udah di kelas udah ada ac tetep aja panas" Haechan yg mendengar itu sudah tutup telinga terlebih dahulu

BRAK!

Suara meja yang dipukul keras oleh seseorang membuat para murid menoleh ke arah bangku renjun dan haechan, sedangkan mereka berdua hanya menutup mata menetralkan emosinya

"Yang yang bangsat! " Haechan berdiri dari duduknya dan langsung menarik kerah baju yang yang. Ya! Yang yang pria yang memukul meja tadi

"Hehehe sorry sorry gue cuma mau kasih tau aja" Cengir yang yang

"Apa? " Ucap renjun dengan penasaran

"Kepsek kita cakep uyy mana masih muda lagi"

"Geli gue liat muka lo, udh sono balik ke habitat lo" Usir haechan

Renjun melihat kedua temannya hanya menggelengkan kepala, sudah biasa ia melihat hal ini





TBC
Jangan lupa vote sayang ku

Headmaster - jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang