[ 5 ] SEPERTI BIASA

11 4 0
                                    

Hari Jum'at yang mendung membuat Maura sangat tidak bersemangat. Tentu saja, hujan yang deras, udaranya sangat dingin dan kamu para siswa harus tetap berangkat ke sekolah.

Gadis itu menyisir rambut dengan tidak bersemangat. Sebenarnya menyenangkan juga bila musim hujan, guru tidak akan terlalu mempermasalahkan saat murid datang terlambat.

Segalanya terasa sangat tenang hingga sampai pada bagian ketika Maura tengah mengoleskan Liptin di bibir nya, tiba-tiba sebuah buku 'melayang' dan nyaris mengenai kepalanya. Maura menoleh dan melihat siapa pelakunya, tentu saja, Kakaka nya tercinta.

"Belum berangkat, dek?"

"Belum"

"Mau di anterin?"
tawaran yang sangat langka! tetapi Maura sudah memiliki janji dengan Gina untuk berangkat bersama. jadi, Maura menolak tawaran ini

"Engga dulu.. udah janjian sama Gina"

"Oww oke"

"Kakak ngga berangkat?"

"bolos"
jawabnya dengan nada bahagia

"MAMAH! KAK DIKTA BOLOS LAGI"
Maura berteriak hingga membuat Dikta hanya diam dan tetlihat raut khawatir di wajahnya.

"Dikta, berangkat atau uang jajan hangus?!"
saut mama ku

"Bercanda mahh.."

Maura tersenyum bahagia lalu berjalan menuju ruang makan. Sarapan hari ini tidak terlalu istimewa, hanya saja ada ada 3 kotak bekal yang sudah sangat cantik di buat oleh mama. 1 untuk kakak ku dan 2 yang lain akan ku bawa untuk ku juga Gina.

Sarapan, makan siang, makan malam adalah hal wajib yang harus mereka berjamaah kan di rumah. Sejak dulu, mereka selalu makan bersama di meja makan kecuali jika ayah sedang ada tugas kerja, biasanya kakak yang akan memimpin doa.

"Ini kasih ke Gina, jangan lupa"
ucap mama sembari memasukan kotak bekal dan beberapa ciki ke tas sekolah Maura

"Ay ay Kapten"
Maura menjawab sambil memberi hormat kepada mama.

"Siap-siap gih"

"Ini udah siap"

"Maura!!"

Terdengar teriakan dari luar memanggil nama nya, sudah pasti itu Gina. Maura bergegas keluar rumah dan berpamitan pada kedua orang tua.

Gina langsung melesatkan sepeda motornya di jalan dengan kecepatan sedang.  Setelah sampai di sekolah, tiba-tiba Gina menyodorkan kepada Maura, botol susu berwarna merah muda.

"apa?"
tanya Maura terheran-heran

"buat kamu"
dia menjawab dengan nada gembira. Maura khawatir dan mengerutkan dahi

"Aku baru aja coba-coba campurin susu, madu, sama kurma"

"Serius?"

Maura bertanya dengan nada ragu. Sedikit heran, dari banyak nya makanan dan minuman, Gina sangat suka mencampuri susu dengan sesuatu yang menurut Maura 'aneh' hehehe.
 
Ayo kita perjelas, Susu tidak terlalu manis, tetapi jika di campur dengan madu yang memang sudah manis lalu bertemu kurma yang memang sangat manis. Seperti apa rasanya? aku bahkan tidak bisa membayangkannya.

"Aseli deh.. jangan eksperimen kayak gini lagi"
Ucap Maura setelah satu tegukan pertama

"Why??"
Tanya Gina sedikit meninggikan suaranya lalu tertawa mengerikan

"Manis banget?!"
"Tapi kalau di bandingin sama Hendra pasti manisnya ini kalah sih🤔"
Ucapnya dengan nada bercanda

"Mulai"
Gina meroll-eyes

"Gimana perkembangannya?"
Tanya Gina

"Perkembangan apa?"
Maura menanyakan balik

"YA ELO SAMA HEN-"

Belum selesai dengan perkataan nya, Maura langsung membungkam mulut Gina menggunkan tanganya,karena apa? karena mereka berpapasan dengan sosok yang tengah menjadi topik perbincangan, Hendra.

Maura tersenyum dan menyapa Hendra dengan hangat

"pagi, ndra"

"juga"

Setelah itu, berlalu begitu saja.

"Lo ngga ada rencana deketin dia?"

"Ada dong"

"Spoiler dong"

"Ngga dulu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Kita dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang