The Feelings Inside

706 80 5
                                    

This picture belong to the Owner, aku gak tahu siapa ownernya, teman-teman yang tahu bisa komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This picture belong to the Owner, aku gak tahu siapa ownernya, teman-teman yang tahu bisa komen ya.

****




Jika ingin melihat bagaimana wajah kesal Utahime, maka cukup tunggu untuk wanita itu berhadapan dengan Gojou Satoru, seolah sifat tenang, anggun menguap entah ke mana. Seolah memang Satoru punya seribu cara untuk membuat wanita itu kesal luar biasa.

Utahime tahu itu, karena itu juga ia senang saat Kepala Sekolah memberitahu jika ia akan ditugaskan di Kyoto 3 Bulan lagi, menemani siswa baru di sana. Ia tidak lagi perlu memikirkan bagaimana cara menangani dirinya sendiri ketika berhadapan dengan Satoru atau ketika lelaki itu meresahkannya habis-habisan.

Utahime pikir begitu, tidak sampai di suatu sore. Satoru datang dengan bahu bersimbah darah, tatapan mata lelaki itu masih bersinar seperti biasa tapi ada di mana ia menemukan satu titik kesedihan yang tidak bisa Utahime jelaskan. Ia dibuat terpaku, saat tubuh tegap Satoru memeluk mayat seorang gadis yang harusnya mereka jaga, Amanai Riko

"Gojo..." Utahime tercekat, tenggorokannya mendadak sakit, matanya menangkap bagaimana lelaki itu nampak begitu kacau.

"Beri aku jalan, Utahime."

Utahime mundur beberapa langkah, lalu bergerak ke samping. Membiarkan bagaimana Satoru melewatinya begitu saja, ekor mata lelaki itu sempat meliriknya tapi tidak begitu lama, sementara Shoko yang nampaknya juga terkejut menyusul sahabatnya itu. Membiarkan Utahime seorang diri menatap ke arah Suguru yang berjalan dengan tenang di belakang, ada bekas tebasan berbentuk silang di dada lelaki itu.

"Geto?"

"Senpai."

Utahime mendekat, "Bagaimana keadaan kalian?"

"Tidak papa senpai, kami hanya gagal menjaga Riko Amanai."

Utahime ingin bertanya lebih lanjut tapi tahu jika ini bukan waktu yang tepat.

"Apa lukamu perlu aku obati?"

"Ah tidak usah, aku baik-baik saja. Sampai jumpa senpai."

Meski Geto terlihat baik-baik saja, Utahime paham jika lelaki itu tertekan, pupil matanya nampak bergetar dan Suguru juga tidak bersemangat.





***





Suasana pagi ini terasa sunyi, walau biasanya memang seperti itu karena kurangnya murid tapi, tetap saja Utahime merasa ini ada sebabnya dengan kegagalan misi Suguru dan Satoru kemarin, bahkan kedua orang itu seolah mengurung diri mereka di kamar, ah lebih kepada Suguru.

Ia baru saja pulang dari menjalankan misi, di perjalanan saat melihat toko manisan. Ia teringat akan Satoru yang suka mengkonsumsi gula, ia berinisiatif membeli beberapa dan membeli makanan lainnya untuk Suguru bersama Shoko.

Behind The Scene (GojoHime) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang