We just...

1.1K 89 24
                                    

Freen! Aku akhirnya pacaran sama Justin! Kamu mau tau-

Freen! Aku akhirnya pacaran sama Justin!

Freen! Aku akhirnya pacaran

Freen!

...

Suara Becky menggema dalam benaknya, bak suara rekaman yang rusak, suara itu terulang berkali-kali tiada henti. Seharusnya dia bahagia, namun ternyata suara ceria itu tidak membuat dirinya senang sedikit pun, Freen merasa sedih, hatinya sesak seperti seseorang memegang perasaannya dengan erat. Freen gamang, dia takut dengan perasaan yang dia hadapi sekarang. Dia tak ingin mengakui bahwa hatinya perlahan sakit karena kabar gembira itu.

Dia terlentang di tengah lapangan lari di taman Fenway, kakinya terasa kelelahan karena berlari tiada henti. Angin malam itu melewati tubuhnya yang penuh dengan keringat, sekarang butiran peluh itu perlahan mengering dan hilang. Dia menatap para bintang yang bersinar sangat terang, titik-titik kecil itu tampak berkilau, namun Freen tidak terhibur dengan semua itu. Hatinya masih saja terasa mengganjal oleh bebatuan kecil, lari ternyata bukan solusi untuk meringankan hati itu.

Dia berpikir banyak hal, dia mencoba untuk menenangkan pikirannya yang sangat kalut beberapa hari ini. Dia tak ingin dirinya menjadi seperti ini dalam waktu yang lama, bagaimanapun masih banyak hal lain yang harus dia selesaikan. Freen menghela napas beberapa kali, dia angkat tangan itu untuk menutup matanya. Sekarang, dia memejamkan mata itu dan benar saja, semua fokusnya kembali pada hatinya yang sakit. Dia merasakan dengan jelas bagaimana desiran di hati itu semakin terasa sedih dan menyakitkan.

Aku tidak menyukai Becky, dia adalah sahabatku.

Aku tidak mungkin menyukai Becky, itu tidak mungkin. Kami hanya sahabat.

Benar!

Perasaan ini hanyalah rasa sepi, karena Becky tidak akan menghabiskan waktunya padaku lagi.

Aku bersedih hanya karena ketidakhadiran Becky.

Aku tidak mungkin memiliki perasaan itu, aku ....

Aku mungkin hanya iri dengan Becky, karena dia berpacaran sedangkan aku hanya jomblo-sepi.

Ya! itu...

Aku hanya iri..

...

Benarkah ini hanya sebatas rasa iri? Bukan cemb-

Freen mengambil napas dalam-dalam, lalu dia tiba-tiba duduk dari sandaran rumput itu, dia berkata dengan kesal sekarang, "Sudahlah Freen! Jangan terlalu dipikirkan! Perasaan ini hanya singgah sebentar saja! Besok kamu akan baik-baik saja! Sadarlah!" Dia memukul wajahnya pelan, dia harus mengerjakan beberapa tugas kuliah sekarang. Baginya perasaan ini hanya mengganggu dirinya. Becky hanyalah sahabatku, dia tidak boleh kusukai. Aku tidak boleh menyukainya.

Menghela napas lagi, dia berdiri dan melompat beberapa kali. Akhirnya dia menyambung lari itu dua keliling lagi, tampaknya dia ingin membuat hatinya lelah dengan berlari, sehingga saat pulang nanti dia bisa tidur dengan nyenyak.

Tapi, tidak sama sekali..

Hatinya masih sakit, nafsu makannya juga hilang, pikirannya hanya terisi dengan nama Becky Becky dan Becky, Freen tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya, semua perasaan yang dia hadapi sekarang sangat baru untuk dirinya.

Sekarang matanya terbuka lebar, tubuhnya juga sangat segar, tapi yeah, hati itu tidak henti-hentinya mengirim rasa sakit yang sama seperti dua hari yang lalu. Sebenarnya wanita yang terlihat selalu dingin ini sungguh lelah dengan perasaan yang tidak tau apa namanya ini, namun tanpa mengobatinya, Freen hanya merasakannya setiap detik, dia seolah pasrah dengan sapaan rasa itu. Freen tidak pernah sekalipun mengakui ini adalah perasaan patah hati, karena dia tak pernah berpikir untuk menyukai sahabatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang