Chapter 03

124 17 2
                                    

"Junkyuuu... " pekik Jihoon ketika Junkyu memercikkan sedikit air laut pada wajahnya.

"Hahaha ... muka lo ga banget Ji!" Junkyu tertawa begitu keras.

"Awas ya lo!" Junkyu ambil ancang-ancang untuk berlari menghindari Jihoon yang mulai mendekatinya dengan sedikit pasir di tangannya.

"Yaaaa!!! Jihoon! Kotor itu!" Teriak Junkyu sambil berlari menghindari Jihoon yang tertawa.

"Biar! Lo juga ngeselin ke gue!" Teriak Jihoon

"Gue kan bercanda Ji! Lagipula lo tuh galau aja terus!"

"Gue ga galau ya kalau lonya ga godain gue terus!"

"Gue godain lo gimana coba? Kan emang nyatanya lo suka dia. Wajar dong!"

"Tapi lo cie ciein gue di depan dia Kyu! Gimana kalau dia tau?"

"Ihhhh bagus dong Ji kan lo bisa cepet jadian terus gue dapet PJ makanan enak!"

"Enak aja lo ngomong! Lo pikir dia normal kayak gue?!" Junkyu berhenti berlari lalu menatap ke arah Jihoon yang juga ikut diam.

Perkataan Jihoon seolah pisau yang kapan aja bisa menyerangnya. Menusuk ke dasar jiwa membunuh secara perlahan.

"Nahhh kena!" Diam diam Jihoon menempelkan pasir ke pipi Junkyu dengan kedua tangan saat diam.

Junkyu tidak bergerak pikirannya terbagi.

"Kyu!" Junkyu sadar dari lamunannya begitu suara Jaehyuk terdengar.

Junkyu menatap kamarnya yang tak berpenghuni lalu menghela nafas. Semua itu cuma bayangan masa lalunya dengan Jihoon.

"Hai Jae," sapa Junkyu basa basi namun Jaehyuk hanya geleng-geleng kepala.

"Hahh! Ga pintar bohong lo ke gue. Kenapa? Lamunin si cowok bego Park Jihoon lagi?" Tebak Jaehyuk tepat sasaran.

"Ga. Gue lagi mikirin soal sks yang ketunda gara-gara sakit," bohong Junkyu

"Dia ke sini ga?" Tanya Yoshi yang baru masuk ke kamarnya bersama Doyoung.

"Siapa?" Tanya Junkyu balik membuat Yoshi menjitak kepalanya.

"Sohib termanis lo lah siapa lagi!" Jawab Yoshi kesal

"Hmm ga sih dia belum ada ke sini cuma kemarin dia hubungin gue cerita soal..."

"Pasti Hyunsuk kan? Nasehatin deh si Jihoon. Kasihan noh banyak rumor ga baik di kampus gara-gara dia malah nempelin Hyunsuk terus padahal kan beberapa bulan lagi Hyunsuk nikah," potong Yoshi.

"Lo berhak kali Kyu. Lo sahabat dia,"

"Lagi pula ya Kyu ini demi kebaikan dia juga tau. Lo mau sahabat lo itu di cap pelakor sama anak kampus? Kasihan tau," kini suara Asahi yang terdengar saat masuk ke kamar Junkyu dengan sepiring Jeruk yang di beli untuk Junkyu.

"Thank you ya Sahi!" Junkyu tersenyum menerima sepiring Jeruk kesukaannya.

"Gue yang beli tuh sama Dobby tapi duitnya dari nyokap lo," ujar Yoshi tertawa.

"Kok dari nyokap gue? Lo malakin?" Pekik Junkyu

"Ga sih. Tadi gue di suruh Dobby jemput ke rumah lo terus ada nyokap lo dan bilang suruh beli Jeruk kesukaan lo," ujar Yoshi

Yoshi merebahkan dirinya di kasur empuk Junkyu dengan mata yang mulai memejam.

"Izin tidur sini ya males pulang gue," seru Yoshi yang mulai mengantuk.

"Tidur di kamar tamu kek! kenapa di sini sih?" Ujar Junkyu

"Males bangun lagi. Udah sih kasur lo juga gede muat berdua. Tenang gue normal ga akan ngapa-ngapain lo ga napsu gue sama lo," Yoshi mulai masuk ke alam mimpi tidak memperdulikan lagi Junkyu yang terus ngedumel.

"Dasar!" Seru Jaehyuk menepuk punggung Yoshi sedikit keras

"Aishhhh!"

"Lo pulang apa tidur sini dek? Udah malam. Yoshi juga di sini," tanya Junkyu pada Doyoung.

"Gue tidur di sini aja hyung. Mami juga pergi sama papi ke luar negri beberapa hari. Gue juga udah bawa semua keperluan kuliah dan baju ke sini," jawab Doyoung

"Lo berdua gimana? Udah malam loh ini," Junkyu menatap Jaehyuk dan Asahi.

"Gue di sini kan mau ngerjain tugas bareng lo sekalian ikut rapat subuh sama tim musik kampus nanti. Tapi gue antar pulang Sahi dulu," ujar Jaehyuk

"Yaudah lo bawa Sahi balik dulu sana. Ntar ortu dia nyariin. Ga di restuin lo nanti," goda Junkyu

"Gue antar Sahi balik dulu. Lo jangan tidur! Dobby, nanti bukain pintu ya," Junkyu memukul pelan kepala Jaehyuk

"Enak aja lo merintah adek gue! Buka sendirilah! Tau juga kata sandinya! Udah sana!" Junkyu menendang punggung Jaehyuk tapi ga kena.

"Lo udah makan dek?" Tanya Junkyu pada Doyoung selepas kepergian Jaehyuk dan Asahi

"Udah tadi sama Yoshi hyung sebelum ke sini. Lo sendiri udah makan belum?" Jawab Doyoung.

Junkyu melirik ke arah Yoshi yang sudah tidur dengan damai

"Ngobrol di depan yuk. Biarin dia tidur," ujar Junkyu membuka pintu kamar untuk keluar.

"Hyung... malam ini tidur bareng gue ya. Kangen tidur sama lo," seru Doyoung dengan suara manja. Junkyu tersenyum.

Junkyu lupa kapan terakhir adiknya itu bersikap manja. Mungkin saat Doyoung SMP. Mereka selalu berbeda sekolah walaupun sekarang satu kampus. Junkyu yang memiliki IQ di atas rata-rata dan Doyoung yang selalu ingin hidup bebas apa adanya. Bukan Doyoung ga pintar tapi Doyoung lebih suka hidup seperti apa yang ada di pikirannya. Orang tua mereka juga tidak memaksa mereka untuk menjadi seperti yang di harapkan. Membebaskan anak-anaknya untuk menikmati dunia dengan baik. Memilih apapun yang mereka suka.

Karna semua itupun keduanya selalu jadi anak yang penurut tapi untuk Junkyu saat ini mungkin sedang ada di fase membantah keputusan orang tuanya. Kalau bukan karna perasaan yang hanya sendiri mungkin Junkyu ga akan menentang apapun dari kedua orang tuanya. Bagi Junkyu kebahagiaan Jihoon adalah yang utama.

"Hyung... apa Jihoon hyung nemuin lo sejak sakit?" Tanya Doyoung tiba-tiba

"Ga. Dia mungkin lagi asik sama pilihan hatinya," jawab Junkyu hambar.

"Lo ga mau gitu terima tawaran Papi tentang perjodohan itu? Mungkin aja kan lo bisa gantiin posisi Hyunsuk hyung di hatinya," Junkyu menggeleng

"Tapi itu akan menyakiti perasaan dia. Gue ga mau itu. Lagi pula lo mau apa lihat hyung tercinta lo ini setiap hari harus nahan sakit lihat Jihoon yang ngarep sama orang lain?"

"Ya siapa tau kan dengan waktu dan kebersamaan kalian Jihoon hyung jadi jatuh cinta sama lo,"

"Ga akan pernah terjadi dek. Udah lo ga usah mikirin hal itu deh. Mungkin waktu yang bisa jawab semua itu. Gue cuma harus sabar nunggu,"

"Terlalu pake hati sih lo!"

"Berani ya sama hyung!" Junkyu memegang tangan Doyoung menjepit tubuhnya dengan kedua kaki dan menatap Doyoung dengan gregetan. Doyoung hanya tertawa dalam kukungan Junkyu.

"Yahhh!! Gue bukan lagi anak kecil hyung! Jangan giniin gue dong!" Seru Doyoung mencoba lepas dari Junkyu namun tidak bisa.

Jihoon

Kyu ..
Bisa temenin gue?
Ke toko souvenir cari buat pernikahannya Hyunsuk.

Junkyu menatap ponselnya dalam diam lalu melirik Doyoung.

"Ga usah lo balas. Biar aja dia kira lo udah tidur. Ini udah malam banget hyung. Gue ga mau ya lo pergi. Lo masih belum sehat banget!" Seru Doyoung yang tau bagaimana perasaan Hyungnya itu.

Junkyu mengangguk setuju meski hatinya merasa resah karna tidak membalas pesan dari Jihoon. Junkyu mematikan suara notif pada ponsel lalu meletakkannya di dekat meja TV.

Mungkinkah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang