Masih pada malam yang sama, tempat dan suasana. Sayang, Song Xinran mengaku kalah bergadang, jadi kini Yuan Yiqi menemaninya masuk ke dalam rumah untuk tidur, alasannya sederhana, Duan Yixuan belum mengantuk, dan Paman serta Bibi Yuan menginap di motel milik keluarga. Jadi rumah kayu besar itu sunyi tiada penghuni selain 3 tamu kota dan Yuan Yiqi sendiri.
"Sudah jam 1 Didi.. yakin belum mengantuk?"
Ada gelengan darinya, Yang Bingyi mengangguk paham. Jangan tanya Yang Bingyi, jam 1 malam pun matanya segar seperti Pagi hari. Kebiasaan buruk uring-uringan membuatnya ahli insomnia.
"Kalian sedang kurang, baik?" Yang Bingyi menyesap kopi sisa sedikit pada mug, sebetulnya hanya lagak sedang menghilangkan gugup, sebab Duan Yixuan tahu maksud pertanyaannya. Entah mengapa dia mati penasaran soal pernikahan makhluk mini itu.
"Setiap hari selalu kurang baik."
Yang Bingyi kini berani meyakini bahwa benar pernikahan bukanlah pilihan Duan Yixuan. Jawabannya tidak bahagia, lugas dan tegas. "Kenapa mau dengannya? Aku ingat kau ingin menikah hanya dengan seseorang kaya raya, gagah dan humoris."
Tawa kecil Duan Yixuan terdengar bernada. Mata senyumnya melihat Yang Bingyi sambil pura-pura cemberut. "Itu hanya ucapan anak kecil yang polos. Sekarang? Aku tidak tahu menjadi dewasa ternyata tidak menyenangkan."
"Ya.." Yang Bingyi menyerong badan, duduk menengahi bangku dan sepenuhnya menatap Duan Yixuan yang masih duduk lurus menghadap api kian surut menjadi bara. "Tipe kaya raya, gagah dan humoris itu masih hal yang mungkin, aku contohnya."
Sekali lagi, Duan Yixuan tertawa, yang kali ini begitu ceria dan lepas. Dia menerima bibir kerucut keheranan Yang Bingyi. Mukanya seperti serius, hanya menambah rasa lucu hingga Duan Yixuan menampar pelan pipi Yang Bingyi. Ya, benar Yang Bingyi ini humoris, tapi dominan garing.
"Aku tidak mungkin menikahi dua manusia, Bingbing~!"
"Tidak, itu bisa saja."
"Mana mungkin kan,"
"Pergi darinya dan bersamaku."
Kikik lucu Duan Yixuan terhenti di kerongkongan, dia menoleh penuh pada Yang Bingyi, mengerut kening, sedetik kemudian mengusap kepala Yang Bingyi. "Memang benar, efek pukulan kursi kampus membuatmu berbicara aneh,"
Bola mata Yang Bingyi memutar malas. "Ya terserah.." Katanya mengangkat bahu acuh. "kabari aku kalau kau bosan dengannya, aku akan menikahimu." Masih acuh, sambil membenarkan posisi duduknya kembali menghadap api, Yang Bingyi lantas menyesap kopi sampai tandas.
"Ma Yuling itu... sebenarnya memenuhi karakter yang kau sebutkan tadi." Ucapan Duan Yixuan seakan lirikan dongeng, Yang Bingyi mendengarkan dengan seksama hingga suasana malam seperti menunggu tenang.
Duan Yixuan menoleh pada Yang Bingyi, senyum mekar, tetapi manik matanya mulai menggelas. Sesaat bertatap sampai mata bulat kecil Duan Yixuan mengarah pada api unggun dan kehilangan fokus. Mulutnya membekap dan terbuka seakan menolak berbicara.
"Dia kaya raya, humoris dan gagah."
"Aku hampir memukul muka pongahnya saat keluar dari ruko. Dia tidak gagah sama sekali saat marah." Yang Bingyi ingat wajah manusia itu, kalau bukan Song Xinran, Ma Yuling mungkin akan adu bogem dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion Agustus
FanfictionHanya satu Yang Bingyi di dunia, dan dia menyukai Duan Yixuan.