48. Leave

1.9K 222 1
                                    

Zee berjalan gontai memasuki rumahnya, sepanjang jalan menuju rumahnya, ia tak henti-hentinya memikirkan Marsha. Ia tahu dirinya salah, bukan..melainkan dirinya sangat salah.

Adel dan Gracio  melihat zee berjalan dengan tidak penuh semangat. Keduanya kini tengah berada di ruang TV. Dan kebetulan mereka melihat Zee berjalan menghampiri mereka.

Zee duduk di samping Adel bersamaan dengan menghembuskan nafas beratnya.

"Kamu kenapa zee, letoy bangett ga biasanya kamu kaya gini" Gracio bertanya pada Zee.

"Tau nih, ngga di semangatin Marsha kali pa" Celetuk Adel yang mengundang kekehan Gracio.

Zee menatap papa nya itu "Pa.. Zee terima tawaran papa buat kuliah di Amerika"

Mendengar penuturan anak sulungnya, tentu Gracio terkejut, sebab kemarin anak sulungnya itu menolak mentah-mentah usulan nya untuk melanjutkan pendidikan nya di Amerika.

"Ka zee ngga bercanda kan, kenapa tiba-tiba nerima tawaran papa deh, kemaren aja ngga setuju gitu" Adel yang awalnya diam karena bingung pun akhirnya angkat bicara.

"Iyaa kenapa tiba-tiba banget zee, kemarin kamu bilang kamu ngga akan sanggup jauh dari Marsha" Timpal Gracio.

Zee mengulas senyumnya "Zee yakin pa, zee udah mantepin diri buat kuliah di sana"

Gracio menghela nafasnya, kalau anak sulung nya sudah bilang seperti itu ia tak bisa berkata lagi, lagi pun ia malah senang mendengarnya walaupun ia sedikit heran.

"Zee mau berangkat lusa, papa bisa urus semuanya kan" Ucapan Zee semakin membuat keduanya terheran-heran. Mereka yakin zee pasti sedang ada masalah.

Gracio dengan hanya bisa mengiyakan permintaan anak sulung nya itu. Setelah mengucapkan terimakasih, zee pamit untuk ke kamarnya. Badannya benar-benar lelah hari ini, bahkan bukan badannya saja, hatinya pun terasa lelah.

Adel yang merasa tidak beres dengan kaka nya itu, akhirnya memilih untuk pamit untuk ke kamar juga.

Sesampainya di lantai atas, Adel tidak benar-benar ke kamarnya, melainkan masuk ke dalam kamar kaka nya.

Di dalam, Adel tidak mendapati kaka nya itu. Sesaat kemudian Adel mendengar air mengalir yang berasal dari kamar mandi. Ternyata kaka nya itu tengah mandi. Sambil menunggu kaka nya selesai, Adel memilih duduk di kursi gaming kaka nya itu.

Sesaat ia membuka handphone nya, ternyata ia mendapat pesan dari Ara.

Adel memandang pintu kamar mandi kaka nya terbuka dan mendapati kaka nya yang telah memakai celana pendek nya dan kaos hitam polos dengan rambutnya yang basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel memandang pintu kamar mandi kaka nya terbuka dan mendapati kaka nya yang telah memakai celana pendek nya dan kaos hitam polos dengan rambutnya yang basah.

"Ada apa del ke sini" Zee bertanya dengan tangan yang fokus menyisir rambutnya dengan sisir.

Adel berdiri dari duduknya dan beralih duduk di kasur "Ara ngajak main ke karaoke, gas ngga"

Dear Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang