1. Sakit

446 37 1
                                    

Ini tengah malam yang sunyi. Di saat jam menunjukkan waktu 00.01, tepat saat itu juga seorang pemuda yang tengah terlelap di atas ranjangnya bertambah usia. Tapi sepertinya pemuda itu tidak terlalu memperhatikan itu, hingga tiba-tiba saja ia menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya.

Pemuda Omega itu merasakan rasa panas yang aneh dan menyiksa tubuhnya. Perlahan keringat muncul di dahinya yang tertekuk tidak nyaman. Karena rasa panas yang aneh itu, ia terbangun dengan perasaan gelisah. Saat bangun, rasa tidak enak itu semakin terasa.

Tanpa sadar ia merengek seperti anak anjing, tangannya menggaruk-garuk belakang lehernya. Napasnya memburu, matanya mengabur seiring air mata muncul di pelupuk matanya. Rasa panas itu semakin menyiksa menyakitkan. Ia mulai menangis. Semakin lama, semakin sakit pula belakang lehernya.

AAKHH!! ia menjerit pilu kesakitan.

Teriakannya berhasil membangunkan penghuni lain selain dirinya di rumah itu, sang ayah. Suara langkah kaki yang terburu-buru terdengar samar, hingga sang ayah berhasil membuka pintu sang anak yang kini tengah meringkuk sembari memegang belakang lehernya.

Pria Beta dengan satu anak itu dengan sigap memeluk sang pemuda Omega.

Ayah, panas... Sakit,Rintihan sang anak sukses membuatnya kalang kabut.


Biasanya, jika seorang Omega kesakitan, ia membutuhkan feromon dari kekasih atau keluarganya. Untuk pertama kalinya, sang Ayah mengutuk dirinya yang terlahir sebagai Beta. Putranya seorang Omega yang sedang membutuhkan feromon, sedangkan dirinya tak bisa menghasilkannya atau bahkan merasakannya.

“Manju...” panggil sang ayah pada anak semata wayangnya itu.

Manju, hanya menjawab dengan rintihan kecil. Akhirnya, sang Ayah memutuskan untuk mengambil sebaskom air dingin dan sebuah handuk kecil. Ia dengan sabar menempelkan handuk yang sudah basah karena air dingin ke bagian tubuh Manju yang dirasa panas.

Merasakan sensasi dingin, pemuda Omega itu menjadi lebih tenang. Sang Ayah masih dengan sabar merawat putranya itu hingga akhirnya Manju terlelap. Pria Beta itu menatap wajah terlelap sang putra dengan tulus, membelai kepalanya dengan penuh kasih sayang. Tak terasa, putra kecilnya sudah tumbuh, bahkan hari ini telah berusia 17 tahun. Tak terasa pula, sudah lama waktu berlalu semenjak sang istri pergi meninggalkan mereka.

Pria itu masih senang menatap wajah manis sang putra lalu ikut berbaring di sampingnya, terlelap ke alam mimpi bersama.

***

Beberapa hari berlalu, hingga hampir satu minggu semenjak hari ulang tahun Manju. Selama hari-hari itu, beberapa kali Manju masih merasa kesakitan dan panas, sang Ayah dengan telaten dan sabar merawat anaknya itu.

Manju Beren Dulcie, nama unik dengan makna yang manis itu tersemat untuk pemuda Omega ini. Sang Ibulah yang memberi nama ini. Nama ini memiliki arti manis dan menyenangkan, sang Ibu memberinya nama ini dengan harapan sang putra menjadi anak yang manis juga menyenangkan untuk semua orang.

Manju memang menjadi anak manis juga menyenangkan, tapi hanya untuk orang terdekatnya saja. Manju itu adalah sosok yang introvert garis keras.

Tapi ia memiliki tiga sosok sahabat yang sangat menyayanginya. Dan dengan baik hatinya, mereka mengunjungi Manju hari ini. Berhubung dirinya sudah baik-baik saja dan sang Ayah sudah mengambil banyak cuti, ia ditinggal sendirian.

MatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang