...... Debat

232 34 9
                                    

Happy Reading

Raon, Karma, Nagisa, dan Boboiboy lulus Yuei dan yang menguntungkan mereka semua satu kelas.

"Aku dan anak bertopi memiliki kekuatan kalian merah dan biru tidak ada kenapa bisa ?" Tanya Raon dengan julukkan.
"Saaa na" Kata Karma mengangkat bahunya santai lalu menatap Cale yang duduk disofa dengan gelas kecil ditangan nya dengan mimik muka yang menakutkan.
"Aku sendiri tidak tau hahaha" Kata Nagisa dengan tawa kecil dan manisnya.
Boboiboy mendekati Cale lalu mengendongnya gemas.

"Ayo yo liat lah Cale kita dia sangat hebat sekali saat ujian menolong banyak orang" Kata Boboiboy membuat semua orang diruang tengah menghelang napas.
"Thorn ?" Kata Karma menaikkan sebelah alisnya menatap Boboiboy.
"Karma memang terbaik!" Kata Boboiboy Thorn entah sejak kapan berubah.
"Aku selalu kangen kamu Cale" Kata Thorn mencium pipi Cale, Cale yang dicium hanya bisa memasang wajah tabah dan memaklumkan anak-anak.
"Jangan cium-cium pipi manusia! " Seru Raon mendekati Thorn berusaha merebut Cale namun, tubuhnya dihalangi oleh duri-duri tanaman.

"Mereka mulai lagi" Kata Karma terkekeh dijawab senyuman sweatdrop Nagisa. Karma mengusap kepala Nagisa pelan membuat kedua pipi Nagisa memerah sedikit.
"Nanti malam kamu tidur dikamar ku kita culik Cale kecil" Kata Karma dengan ide gilanya, Nagisa hanya mengangguk. Raon dan Thorn yang mendengar itu seketika menatap Karma dan Nagisa.

"Jangan harap merah dan biru! Manusia akan tidur bersama ku dan bertopi! " Seru Raon dan Thorn yang main menganggukkan kepalanya setuju.
"He~~~ aku dan Nagisa mau membayangkan tidur bersama anak kami lihat rambut dan mata Cale sangat mirip dengan ku bukan ? Dan lihat kulitnya mirip dengan Nagisa bukan kah jadi cocok? " Kata Karma memanasi suasana.
"Tidakk! Manusia sangat mirip dengan ku dan bertopi!" Kata Raon keras kepala.
"Bertopi lindungi manusia jangan biarkan mereka mendapatkan manusia" Kata Raon untuk sekarang Raon dan Thorn gecatan senjata.
"Hu'um akan ku lindungi Cale kita Raon" Kata Thorn dengan polosnya sambil mengendong Cale sebagai sang perebutan.

"Kalian sudah memonopoli Cale setiap saat aku juga ingin mengendongnya" Kata Nagisa menatap dingin Raon dan Thorn.
"Ma ma kita tidak akan kalah" Kata Karma mempersiapkan pisau militernya.
"Siapa takut! Ayo kita berperang sampai tetes darah terakhir! " Seru Raon menyiapkan bola-bola mana dan Thorn dengan senyuman manisnya dengan tanaman pemakan manusia dibelakangnya.

"3"
"2"
"1"

Saat mereka mulai bersiap maju.

BRAK

Suara pintu terbanting keras menampakkan Aizawa yang sedari tadi memantau CCTV melihat situasi yang memanas Aizawa segera ke mereka.

"Kalian..... Karena kalian ribut untum hal sepele maka sang sumber akan di sita sampai kalian mendinginkan kepala kalian! " Seru Aizawa mengambil Cale dari Thorn lalu berjalan keluar dari asrama mereka.
Cale meminta turun dari gendongan lalu berjalan pelan-pelan sambil menahan kantuk.
"Jangan jalan" Kata Aizawa kembali mengendong Cale yang langsung tertidur.

Sementara itu suasana di ruang tengah asrama menjadi dingin.
"Karena kalian yang tidak mau berbagi Cale tidak akan dibawa pergi Aizawa-sensei" Kata Nagisa.
"Karena kalian menjalankan niat jahat terlebih dahulu"kata Halilintar yang entah kapan Thorn menjadi Halilintar. Halilintar memengang pedang halilintar ditangannya.
"Kalian sangat egois" Kata Karma mencengkram erat pisau nya.
"Kalian yang mau merebut manusia tidak termaafkan! " Seru Raon kesal.

Sekarang mereka menahan amarah mereka dan kembali ke kamar tepatnya Nagisa ke kamar Karma demi meredakan amarah dan Halilintar ke kamar Raon yang bersiap mengamuk.

Cale ? Oh tenang saja di tidur  bersama Aizawa.

TBC

Nilai dong ~~~

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang