{cerita yang di buat oleh author, hanya karangan tidak bermaksud untuk menghina karakter yang akan di gunakan.jika ada typo atau ke kurangan kata di maklumin aja karena saya agak kurang teliti dan ini hanya lah karangan penulis.Saya harap anda menikmati nya~}
E
N
J
O
Y
.
.
.
.Pagi yang cerah di taman sepi, burung burung berkicau dengan merdu cuaca yang sejuk di pagi hari angin yang berhembus perlahan lahan. Terlihat ada seseorang pria kecil yang memiliki tinggi badan 168cm dan memiliki rambut berwarna violet dan juga memiliki tubuh yang mungil dan ramping. Dia adalah Wanderer sang murid SMA kelas 3. Pria mungil itu lagi berjalan di pagi Minggu yang indah sambil mendengarkan musik dari handset nya.
"Hmm.."dia yang santai mendengar musik itu dengan perasaan yang tenang. Dia merasa kan ada seseorang yang ingin menembak nya dari belakang.
[DORR!!]
Suara tembakan yang begitu nyaring hingga burung burung pada berlarian ke mana mana. Wanderer yang langsung memiringkan tubuhnya kesamping dan peluru itu tidak mengenai nya sama sekali. Wanderer yang menyeringai dia tau siapa yang menembak nya.
"Kau pikir dengan tembakan saja aku bisa mati?"dia berkata dengan nada sombong dan melirik kebelakang dengan tatapan tajam di mata nya.
Seseorang yang menembak nya secara diam-diam itu langsung keluar dari persembunyiannya dan langsung menunjuk diri ke Wanderer. Dia terkekeh bahwa Wanderer sama sekali tidak pernah berubah ya.
"Yah tidak ku sangka aku gagal lagi untuk mengenai kamu hari ini" dia berkata dengan nada santai dan mendekati Wanderer dengan santai.
"Dasar pecundang~ kamu perlu latihan lagi" katanya, dia yang mematikan musik di ponsel nya dan menatap ke arah orang itu.
"Long time no see bro~" dengan nada ramah dia langsung menepuk bahu Wanderer dengan lembut dan tersenyum.
"Heh..yah aku tau childe kita emang lama gak ketemu gara gara misi kamu yang harus pergi keluar kota kan?" Dia yang bertanya dengan nada lembut sambil menyeringai lebar.
"That's right, jadi gimana sehat sehat aja kan selesai kan misi tanpa aku" katanya dengan ramah.
"Iya iyalah masa gak" dia yang masih menatap childe dengan biasa saja.
"Oh begitu, eh tapi bro aku ada berita penting nih mau tau gak" kata childe yang ingin membuat Wanderer penasaran. Ternyata iya Wanderer sedang penasaran sekarang.
"Weh apa itu? Ayo katakan langsung gak ada orang juga di sini" katanya dengan perasaan dia menatap ke childe dengan serius.
"Kata nona nahida kamu di pindahkan ke sekolah baru"
"Apa!!" Dia yang tidak sengaja berteriak, childe yang langsung menutup mulut nya dengan erat.
"Sudah kamu di suruh pulang sekarang sama nona nahida" dia yang langsung mendorong wanderer untuk pulang ke rumah nya.
20 menit berlalu, wanderer dan childe akhirnya sampai ke rumah wanderer, dia menyuruh childe untuk pergi meninggalkan nya sekarang, childe yang hanya mengangguk dan langsung pergi. Wanderer mendatangi nahida, tetapi dia berkeliling ruangan tidak menemukan nya sama sekali, Wanderer merasa dia telah di tipu childe. Wanderer yang merasa kesal sekarang dan berjalan ke pintu keluar, tetapi dia kaget tiba-tiba ada kertas di depan pintu itu, wanderer langsung mengambil kertas itu dengan kesal dan membaca nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kazuscara Fight Becomes Like?]
Jugendliteraturmenceritakan kisah tentang sang Wanderer yang tidak ingin di hina hanya mau di puji, tetapi dia memiliki enemy yang di benci bernama kaedehara kazuha. Membenci tapi menjadi suka satu sama lain Mengandung gay dan lesbian, jadi nikmati saja. Mengandun...