[END] Pharaoh's Fairy Tale Princess

36-40

Novel Pinellia
Bab 36 Tiga pembaruan dalam satu (1)
Matikan lampu kecil sedang besar
Bab sebelumnya: Bab 35 Tiga pembaruan dalam satu (2)Bab selanjutnya: Bab 36 Tiga pembaruan dalam satu (2)
Adapun siapa yang paling diuntungkan jika sesuatu terjadi pada Lucis, tentu saja orang yang dapat mewarisi takhta.

Hak Sathya untuk mewarisi takhta tidak hanya terbatas pada laki-laki, perempuan juga mempunyainya, namun berbeda dengan laki-laki, jarang sekali perempuan kerajaan langsung menjadi ratu, secara umum tidak bisa langsung menjadi raja, melainkan membutuhkan dan mempunyai kekuasaan. Ketika laki-laki menikah, baik suami maupun istri dapat bersama-sama mengendalikan kekuasaan negara. Jika orang yang dinikahinya tidak cukup berkuasa - misalnya, dia bukan perdana menteri atau jenderal angkatan darat, atau dia berasal dari negara lain, maka Tanpa dukungan kekuatan dibelakangnya, sama saja dengan langsung menyerahkan hak waris takhta.

Sistem pewarisan di Sathya agak rumit. Karena ratu memiliki hak yang sama dengan raja, anak-anak yang lahir dari ratu, apa pun jenis kelaminnya, memiliki hak waris yang lebih tinggi daripada yang lain - putri sah termasuk di antara sedikit yang tidak memerlukannya. mengandalkan kekuasaan suami Contoh menjadi ratu - Jika anak sah masih sangat muda ketika raja meninggal, demi stabilitas negara, pangeran yang lebih tua akan dipilih untuk mewarisi takhta.

Namun setelah raja baru naik takhta, hak waris anak sah raja lama lebih tinggi dibandingkan dengan anak sah raja dan ratu baru. Pemeringkatan ini hanya terbatas pada generasi atas dan bawah. dari dua generasi ke depan, meskipun mereka adalah cucu langsung dari raja sebelumnya, mempunyai hak untuk mewarisi.Mereka juga berada pada peringkat di luar ini. .

Ringkasnya, urutan pewarisan adalah anak sah raja baru>anak sah mantan raja>anak-anak raja baru yang lain>anak-anak mantan raja yang lain>anggota lain yang berdarah bangsawan.Pada saat yang sama, urutan ini tidak membedakan antara pria dan wanita.

Jika menyangkut Lucis, ayahnya adalah anak sah kakeknya, dan dia serta saudara laki-lakinya juga merupakan anak sah ayahnya, jadi mereka cukup beruntung tidak menghadapi urutan suksesi yang terlalu rumit.

Pada saat yang sama, karena saudara laki-laki Lucis tidak memiliki anak, dan usianya tidak terlalu muda ketika saudara laki-lakinya meninggal, maka meskipun dia yang termuda di antara semua saudara laki-laki dan perempuan, tidak diragukan lagi Lucis adalah pewaris pertama.Identitas mewarisi tahta Sathya .

Selain mendiang raja, Lucis juga memiliki hampir tiga puluh saudara laki-laki dan perempuan – belum termasuk anak haram ayah mereka – yang menunjukkan betapa suburnya ayah mereka, yang membuat orang semakin bingung mengapa saudara laki-lakinya jelas-jelas berada dalam kondisi kesehatan yang buruk. Sehat tetapi bahkan bukan anak-anak.

Tentu saja mendiang raja juga banyak mengalami pertumpahan darah sebelum ia naik takhta.Selain gejolak saat ia meninggal dan apa yang terjadi setelah Lucis naik takhta, banyak juga saudara-saudaranya yang meninggal silih berganti.Hari ini , bahkan tidak setengahnya yang bertahan.

Mereka bisa hidup aman sampai sekarang karena tahu untuk tidak mengingini barang yang bukan miliknya dan hidup dengan ekor di antara kedua kakinya.Mereka yang terlalu banyak melompat sudah ditangani oleh Lucis dan kakaknya.

Tapi jika semua orang ini benar-benar bisa menjalani hidup mereka dengan damai, tidak akan ada pembunuhan di sekitar Lucis sesekali.

Sekalipun mereka ingin menjalani kehidupan yang stabil, keinginan manusia tidak terbatas.Karena Lucis belum pernah menikah dan tidak memiliki keturunan, sulit bagi mereka yang hanya menekan ambisinya untuk tidak memiliki pemikiran yang tidak seharusnya mereka miliki.

Pelayan di sebelah Lucis ditangkap, dan utusan utama yang terungkap dari mulutnya adalah mantan pangeran dan sekarang menjadi bangsawan keturunan – Posibusen.