di dunia ini, akan selalu ada dua sisi, kanan dan kiri, hitam dan putih,serta terang dan gelap, kau harus memilih salah satu di antara kedua sisi tersebut, karena kita di ciptakan untuk memilih jalan kita masing-masing, namun jika kau memutuskan untuk tidak memilih kedua sisi tersebut, maka kau sudah membuat pilihanmu sendiri
_________________________
Setelah berbelanja, indurasmi pulang dengan di temani oleh danendra, indurasmi tidak memintanya untuk menemani dirinya pulang, namun pria itu tetap kukuh dengan niatnya untuk menemani indurasmi pulang sampai rumah
mereka berdua berdebat sesaat sebelum akhirnya indurasmi mengalah dan mengangguk setuju dengan permintaan danendra. Melihat anggukan setuju dari indurasmi, danendra tersenyum dan dengan segera mengambil salah satu kantung plastik yang ada di genggaman sang gadis
"h-hei!... kau tidak perlu mengambilnya dan membawanya, aku bisa sendiri kok... ", ucap indurasmi sedikit terkejut dan merasa tak enak , bukannya menjawab, danendra malah menarik ujung bibirnya dan membuat sebuah senyuman yang hangat dan teduh
"tidak apa-apa, ayo kita pulang sebelum semakin larut, tolong pimpin jalan oke? ", ucapnya menatap indurasmi sedikit menunduk, perbedaan tinggi sangat terlihat, mata mereka saling bertemu sesaat sebelum akhirnya indurasmi mengakhirinya dan menunduk sedikit
"baiklah... a-ayo pulang... ", ucap indurasmi mengangguk lalu mulai berjalan , danendra terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya sebelum dia mulai mengejar langkah indurasmi yang sedang memimpin jalan
- - -
....
.....
......
canggung, satu kata yang menggambarkan keadaan mereka berdua sekarang, indurasmi terus berjalan dan menatap ke depan sementara danendra sesekali mencuri perhatian dan melirik ke arah indurasmi
suasana canggung menyelimuti mereka berdua, indurasmi merasa bahwa danendra menatapnya terus menerus saat mereka menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, indurasmi merasa bahwa danendra sesekali menatap ke arahnya cukup lama saat mereka melanjutkan perjalanan,
"halo..kita sudah sampai", satu kata itu membuat danendra sadar akan lamunan nya
"astaga... maafkan aku karena melamun tadi...", ucap danendra melihat ke arah indurasmi, indurasmi mengangguk kecil lalu membuka pintu rumahnya setengah, dia menaruh kantung belanjanya sementara di dekat pintu, lalu indurasmi berbalik dan mengambil kantung plastik yang berada di genggaman danendra
"tunggu dulu di situ, aku akan menaruh ini sebentar di dapur dan akan kembali",
danendra mengangguk lalu mengikuti apa yang di katakan sang gadis, dia menunggu di depan pintu sementara sang gadis masuk ke rumahnya dan menaruh barang belanjaan nya, tak lama kemudian matanya melihat sang gadis kembali dengan sebuah coklat dan sebuah surat kecil di tangannya
danendra sedikit bingung dan hendak bertanya, namun indurasmi langsung menarik pergelangan tangan danendra dan memberikan coklat serta surat kecil itu padanya
"ini.... ucapan terima kasih ku padamu, terima kasih sudah membayarkan belanjaan ku padahal itu adalah kesalahan ku sendiri, lalu terima kasih juga telah menemaniku pulang, bahkan kau membantu ku dengan membawakan salah satu kantung belanja ku, aku tidak tau harus membalasnya seperti apa... aku hanya bisa memberikan ini saja... ",
danendra terdiam sesaat, akhirnya dia mendengar indurasmi berbicara panjang setelah di perjalanan hanya menjawab ucapannya dengan sepatah dua patah, danendra tersenyum lebar dan mengambil pemberian indurasmi, dia mengangguk dan melambaikan tangan pada indurasmi sebelum dia berpamitan pergi, indurasmi menatapnya sampai punggungnya tak terlihat oleh mata, dia pun masuk kembali ke rumah dan segera ke kamarnya
.
..
...
....
"aku... berbicara padanya... cukup panjang.. ", indurasmi bermonolog sambil merebahkan diri di kasur dan menatap langit-langit kamarnya, dia berpikir sesaat sebelum akhirnya dia sadar apa yang sudah terjadi padanya tadi, wajahnya menjadi sedikit memerah
"ugh!! mengapa aku terus memikirkan orang itu! lagipula aku dan dia tak akan bertemu lagi!!! " indurasmi berteriak dan menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya
dia terus memikirkan danendra, orang asing yang baik hati, dermawan, serta auranya yang teduh dan membuat orang di sekitarnya nyaman jika berada di dekatnya
wajahnya yang sedang tersenyum serta kacamata yang menghiasi wajahnya terbayang di dalam benak indurasmi, indurasmi terus berusaha untuk tidak memikirkan danendra karena indurasmi tau bahwa dia dan danendra tidak akan bertemu lagi karena danendra hanyalah orang asing yang membantunya karena dia tak sengaja bertabrakan dengan danendra
"ayolah amii!!!... dia itu orang asing!!"
"jangan di pikirkan!! kau tak akan bertemu orang itu lagi amii!!"
"oke.... kau harus tenang sekarang amii!... jangan pikirkan orang itu terus, sekarang ayo kita tidur, besok kita masih harus sekolah... ".
*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿(((o(♡´▽'♡)o)))
'Dia sangat imut, benar-benar imut'
"halo.. kita sudah sampai"
astagaa.... suaranya sangat tenang, aku ingin mendengarnya lebih lama lagi...
astaga danendra, tidak boleh seperti itu, kau dan dia baru pertama kali bertemu, jangan langsung menaruh hati sembarang hanya karena dia mengingatkan mu padanya
dia menatapku!!?
astaga!!! dia benar-benar menatapku!!
"eh.. astaga... maafkan aku karena melamun tadi.. ",
danendra bodoh! kau benar-benar terlihat bodoh sekarang!
eh.. dia mengangguk? dia menyuruhku untuk menunggu? apakah dia ingin memberikan ku sesuatu?
baiklah... aku akan menunggu..
.
. .
. . .
"ini.... ucapan terima kasih ku padamu, terima kasih sudah membayarkan belanjaan ku padahal itu adalah kesalahan ku sendiri, lalu terima kasih juga telah menemaniku pulang, bahkan kau membantu ku dengan membawakan salah satu kantung belanja ku, aku tidak tau harus membalasnya seperti apa... aku hanya bisa memberikan ini saja... "
"..... "
dia berbicara panjang!!! astaga danendra!! ingat!! kau dan dia tak akan bertemu lagi!
'kau sangat lucu...'
danendra merasa dia sudah mengucapkan kata-kata itu, namun sebenarnya dia hanya tersenyum lebar pada indurasmi, dia membungkuk sedikit dan melambaikan tangan sebelum dia kembali jalan pergi dan pulang
_________
"sebuah coklat dan surat kecil... sangat menggemaskan... ", gumam danendra, dia sedang berada di dalam taxi yang dia pesan karena hari sudah larut, untung saja masih ada taxi yang menerima penumpang 24 jam
danendra terus menatap coklat itu dengan senyuman terukir di wajahnya, dia ingin bertemu lagi dengan indurasmi di lain hati, namun bisakah mereka bertemu lagi? pertanyaan itu terlintas di benak danendra, danendra menggelengkan kepalanya dan menghempaskan pikiran yang hanya akan membuat sakitnya semakin parah, dia kembali tersenyum simpul saat melihat hadiah kecil pemberian indurasmi.
setelah danendra sampai ke rumahnya yang hampa dan sepi, dia segera mengunci pintu, bersih-bersih dan langsung menuju kamarnya, rumahnya cukup besar, namun itu sepi dan hampa karena tak ada yang tinggal di sana selain danendra seorang
dia merebahkan diri dan menatap langit-langit, pikirannya terus terpaku pada indurasmi, dia bangkit dan segera mengambil surat yang tadi dia dapatkan karena sudah membantu indurasmi
danendra mulai membaca surat itu dan tersenyum lebar, wajahnya juga menjadi sedikit memerah entah karena apa, setelah selesai membaca surat itu, dia menaruhnya di laci agar aman, kemudian beranjak untuk segera tidur
"indurasmi.... kau mirip dengan dia.... ", gumam danendra pada dirinya sendiri sebelum akhirnya memejamkan mata dan tertidur pulas
_____________________
*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿
_____________________
t.b.c
sedikit pemanis👇💅
note: surat kecil dari indurasmi yang di kasih bareng coklat buat danendra
saya bakal berusaha up secepatnya🙏🙏🙏
terima kasih sudah membaca dan mampir ke cerita saya, mohon maaf kalau bahasa atau alur masih berantakan🙏
jangan lupa vote yah... terima kasih, kalau kurang jelas mohon maapkeun🙏😁
KAMU SEDANG MEMBACA
♣︎ANTHANASIUS♣︎
Historia Corta\*DATANG TANPA SENGAJA, PERGI MEMBAWA CERITA*/ indurasmi, seorang gadis sma kelas tengah yang selalu terkekang dan selalu berada di perintah orangtuanya untuk selalu menjadi sempurna baik nilai nya maupun dalam hal lainnya, ibunya selalu memanfaatka...