Maafin author, yah, kalau masih ada kesalahan dalam penulisan🙏🏻
Masih belajar, cuy☺️🤍
"Bagaimana kau bisa kuliah jika terus begini?" Hwang memijit pelipisnya setelah kertas ulangan sang ponakan diletakkan di atas meja
Hyunjin terdiam. Tidak lama lagi kelulusan dan mereka akan bersaing untuk bisa melanjutkan pendidikan di universitas. Oleh karenanya, Hwang sebagai satu-satunya orang tua Hyunjin saat ini, sangat menekan keponakannya itu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa lulus
"Paman... kepalaku pusing..." Hyunjin merengek dengan badan meluncur ke bawah kursi
"Bangun anak muda! Tidak ada wanita yang ingin menikahimu jika terus begini!"
"Baiklah! Baiklah!" Dengan cepat ia berdiri dengan wajah masih memelas
"Kau akrab dengan Nira?"
"Ha? Tidak."
"Dia sangat pintar, belajar sana sama dia,"
Hyunjin menyipitkan matanya. Sempat terlintas sebelumnya, tapi tak ada sedikit pun niat untuk memberitahu gadis itu, mengingat Nira terbilang cukup kasar jika ia ajak bicara
"Kayaknya nggak bisa, Paman."
"Kenapa?"
"Dia cantik sekali, aku bisa-bisa tidak fokus..."
Hyunjin yang ceplas ceplos bahkan tidak sadar dengan perkataannya barusan dan langsung beranjak ke kamar dengan langkah sempoyongan
"Hahaha, dasar anak ini." Hwang memperbaiki posisi kacamatanya
-
"Akhir-akhir ini, ku perhatikan kau jadi sering melamun." Minhye yang merupakan salah satu staff di meja informasi mencondongkan badannya sambil menatap Nira curiga
"Sedang banyak masalah."
Minhye tersenyum, ia lalu bergegas mengangkat telepon genggam yang berdering
Di sekolah, Nira memang hanya punya satu teman dekat. Akan tetapi, di perusahaan milik Ayahnya, ia punya banyak sekali kenalan. Mulai dari bawahan Sang Ayah sampai dengan pak satpam yang selalu berpatroli, pun ia kenal. Nira cukup ramah dan sopan, sehingga para karyawan sangat menghormati anak dari pemilik perusaan pembuat mesin-mesin canggih dan modern di Kota—Seo Kyumin.
Nira membalikkan kepalanya, dan tak sengaja mendapati sosok yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya
Hyunjin berjalan dengan tas koper hitam kecil yang diseretnya. Dengan wajah datar, Nira bisa melihat rasa lelah di dalam diri anak itu
"Tampan, yah?" Suara Minhye mengagetkan Nira
"Siapa?"
"Laki - laki disana, yang terus kau lihat mulai dari pintu-"
"Diamlah."
Nira buru-buru menghentikan ucapan Minhye saat sadar Hyunjin berjalan ke arah mereka
Hyunjin menyapa Nira dengan senyuman, kemudian mendatangi Minhye dan meletakkan koper kecil tersebut di atas meja lobby
"Selamat datang... ada yang bisa saya bantu?"
"Tn. Hwang akan mengambilnya nanti,"
Minhye menunduk sekali dengan telapak tangan yang saling bertaut
"Tolong bisa tuliskan nama tamu di sebelah sini,"
Hyunjin mengambil polpen yang disodorkan dan mulai menulis namanya
"Terima kasih."
Nira semakin tidak enak setelah memori otaknya kembali mengingatkan tentang gelang milik Hyunjin
"Hyunjin," laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara dan menatap gadis yang lebih pendek darinya
"Ada apa?"
"Aku mau bicara, boleh?"
-
"Beneran?!"
"Iya... aku juga tidak tau kalau gelang itu dipinjam, aku minta maaf."
Hyunjin menyisir rambutnya ke belakang di selah-selah jari tangan dan melihat Nira dengan mata menyipit. Setelah berpikir cukup lama, ia mendapat ide yang tidak di sangka-sangka
"Baik, aku maafkan." bola mata Nira membesar dalam hitungan detik
"Benarkah?"
"Tapi, aku punya permintaan,"
"Apa?"
"Aku mau menemanimu ke pesta ulang tahun Seungjin."
Tak ada jawaban dari Nira. Gadis itu hanya terdiam dan mencoba menangkap perkataan laki-laki di depannya
"Maksudmu, Seungmin?"
"Itulah pokoknya."
"Kau tau darimana dia ulang tahun?"
Hyunjin tersenyum penuh arti. Tak ada yang bisa mendeksripsikan apa yang ia pikirkan saat ini
"Bisa tidak?"
Nira membuang pandangan. Tidak mudah membuat keputusan seperti ini. Jika ia mengajak Hyunjin, orang - orang bisa salah paham tentang mereka, terutama Seungmin. Nira tidak berharap, tapi tidak menutup kemungkinan Seungmin akan mengajaknya balikan di pesta itu. Melihat Seungmin yang selalu memposting quotes-quotes rintik senja seakan ingin mengulang sebuah hubungan
"Untuk apa kau mau ikut?"
"Itu urusanku, kau mau tidak?"
"Kalau tidak, aku bisa saja melaporkan pada paman Hwang soal gelang itu, mungkin akan sampai ke Ayahmu?""Heh! Jangan pernah lakukan itu!"
"Jadi?"
Nira mengambil nafas perlahan lalu melihat Hyunjin mantap
"Kau boleh ikut."
-☄️🦢-
Stray Kids konser di Seoul 2 hari ini. Rasanya sedikit cemburu dengan yang bisa nonton konser 🤏
Semangat konsernya 8 "anak menyimpang" !!!💗💗💗
YOU ARE READING
Undercover - Hyunjin skz [On Going]
Fanfiction[on going] [18+ age] [Tidak ramah anak] Manusia memang banyak berubah, tapi kamu yang di masa lalu benar-benar asing sekarang. Up - 09 Oktober 2023 By Author Ngalin